Film Horor Indonesia Pemukiman Setan, Kisah Perampokan Rumah Tua Berujung Teror Santet Median

Film Horor Indonesia Pemukiman Setan yang mulai ditayangkan berbeda dari film lain yang serupa. Ini ulasannya

Film Horor Indonesia Pemukiman Setan, Kisah Perampokan Rumah Tua Berujung Teror Santet Median
Film Horor Indonesia Pemukiman Setan, Kisah Perampokan Rumah Tua Berujung Teror Santet Median

FOTO - Pemeran utama dan kru film horor Indonesia Pemukiman Setan berfoto bersama fans--

RADAR TEGAL - Kehadiran layar lebar Pemukiman Setan, memberi warna baru pada produksi film ber genre horor di Indonesia. Pasalnya, di dalam cerita itu tidak menghadirkan figur makhluk tak kasat mata seperti Pocong, Kuntilanak dan lainnya yang kerap hadir di cerita dengan tema yang sama.

Kisah dalam Film horor Indonesia Pemukiman Setan mengangkat tema tentang teror ilmu hitam atau santet. Dengan mengambil latar di sebuah rumah tua yang menyimpan rahasia terkutuk.

Film horor Indonesia Pemukiman Setan ini dibintangi sejumlah pemain muda berbakat. Di antaranya, Maudy Effrosina sebagai Alin Wihanggamapati, Adinda Thomas sebagai Sukma Paratrika, Bhisma Mulia sebagai Gani Saidi, Daffa Wardhana sebagai Fitrah Fabiandi dan pemain kawakan Teuku Rifnu Wikana sebagai Urip Mahesworo.

Cerita dalam film horor Indonesia Pemukiman Setan mengangkat kisah tentang perampokan rumah tua yang berujung pada teror santet median yang menimpa pelakunya. Nah, penasaran seperti apa? Simak ulasannya berikut ini.

BACA JUGA: Daftar Pemain dan Sinopsis Film Horor Talk To Me 2023, Membawa Anda Pada Pintu Supranatural

Proses Pembuatan Film Tanpa Kejadian Mistis

 

Meski mengusung tema horor, namun proses pembuatan film ini jauh dari fenomena mistis. Para artis maupun kru tidak merasakan hal-hal aneh selama pelaksanaan syuting film tersebut.

Mereka justru merasakan berat saat harus melakukan beberapa adegan karena faktor cuaca di lokasi syuting. Selain itu, para pemeran utama merasakan cukup berat saat harus belajar bahasa Jawa Timur sesuai dengan karakter tokoh yang mereka mainkan.

Seperti diungkapkan Pemeran Fitrah Fabiandi, Daffa Wardhana. Menurutnya, karena film ini berkisah tentang tiga orang sahabat warga asli Malang, Jawa Timur yang merantau ke Jakarta, harus belajar menggunakan bahasa sesuai karakter tersebut. 

"Kami harus benar-benar belajar bahasa Jawa Timur untuk bisa menjiwai karakter yang kami perankan,"katanya.

BACA JUGA: Film Horor Indonesia Susuk Tayang di Kota Tegal, Ini Cerita Mistis yang Dialami Pemain Utama

Sementara pemeran wanita Maudy Effrosina yang berperan sebagai Alin Wihanggamapati menegaskan adegan menggunakan bahasa Jawa Timur itu asli. Tidak menggunakan lipsync.

Dirinya juga menyampaikan selama proses syuting tidak mengalami kejadian mistis. Hanya memang kendalanya pada faktor cuaca di lokasi syuting.

Sumber: