Tak Ada Diskon PPnBM, Gaikindo Yakin Penjualan Mobil Tetap Bisa Dekati Sejuta Unit

BREAKINGNEWS : Gaikindo optimistis penjualan mobil baru capai 900.000 unit di 2022, meski insentif PPnBM tak diperpanjang.

Tak Ada Diskon PPnBM, Gaikindo Yakin Penjualan Mobil Tetap Bisa Dekati Sejuta Unit
image
Sejumlah petugas spesialis parkir berdiri di dekat deretan mobil baru yang siap didistribusikan di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kebijakan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang berakhir pada September lalu, tidak akan berdampak terhadap menurunnya penjualan kendaraan.

"Nampaknya tidak (berdampak turunnya penjualan)," ujar Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara seperti dikutip dari Antara, Senin (10/10/2022).

Kukuh optimistis penjualan mobil tidak akan terlalu terpengaruh, karena tingginya angka penjualan kendaraan baru. Gaikindo mencatat pada September lalu, penjualan kendaraan roda empat di Indonesia mencapai hampir 100.000 unit.

Hal itu menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap kendaraan masih bagus meski kebijakan insentif PPnBM secara perlahan dihapus.

"Ya memang daya belinya, harga-harganya cukup terjangkau sehingga permintaannya masih bagus," kata Kukuh.

Baca Juga: Ribuan Mobil Dinas Akan Diganti Mobil Listrik, padahal Banyak Ruginya Dibanding Mobil BBM

Untuk tahun ini, Gaikindo menargetkan penjualan mobil baru nasional sebanyak 900.000 unit untuk tahun 2022. Kukuh yakin target akan tercapai di tengah bayang-bayang lonjakan inflasi.

"Dengan kondisi sekarang kita harapkan bisa terpenuhi proyeksi yang sudah ditentukan di awal. Kita masih ada waktu tiga bulan lagi," tuturnya.

Menurut Kukuh, saat ini memang terjadi lonjakan inflasi di Indonesia, yakni sebesar 5,95 persen. Namun hal tersebut dinilai masih tergolong rendah dibanding negara lain, seperti Amerika Serikat sebesar 8,3 persen, Inggris 9,9 persen, maupun Rusia 14,3 persen.

Selain itu, dia mengatakan bahwa harga komoditi juga masih tergolong terkendali sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih di atas 5 persen pada kuartal II 2022.

"Nah itu membantu penjualan mobil kita cukup baik," sebutnya.

Baca Juga: Pertamina Minta Data Pemilik Mobil dari Korlantas Polri untuk Pembatasan BBM