Dilarang Sombong, iPhone 16 Bakal Makin Mirip HP Android

Produk kebanggaan Apple, iPhone, bakal makin mirip dengan HP Android.

Dilarang Sombong, iPhone 16 Bakal Makin Mirip HP Android

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun ini, Apple mengganti port Lightning di iPhone 15 dengan USB-C. Perubahan serupa diperkirakan muncul di iPhone versi berikutnya yang membuat produk kebanggaan Apple tersebut makin mirip dengan HP Android.

Apple harus membuat iPhone makin mirip HP Android karena peraturan lingkungan baru yang disahkan oleh Uni Eropa (UE).

Penggunaan USB-C sebagai standar untuk semua perangkat elektronik hanyalah salah satu segudang dampak peraturan terbaru UE. Belum lagi, guncangan regulasi Digital Markets Act (DMA).

DMA mengidentifikasi perusahaan-perusahaan tertentu sebagai "penjaga gerbang," seperti Apple dan Google sebagai sasaran utama.

Para penjaga gerbang ini dipaksa membuka layanan mereka terhadap layanan perusahaan lain demi pasar yang kompetitif. Salah satu dampaknya, Apple harus mengizinkan sideloading di iPhone atau pemasangan aplikasi dari luar Apple App Store.

Menurut analis "pembocor" tepercaya, Mark Gurman, iPhone di UE akan memiliki kemampuan untuk melakukan sideload aplikasi pada paruh pertama tahun 2024.

Awalnya, rumor mengatakan hal ini bisa terjadi lebih cepat, dengan perkiraan rilis di iOS 17.2 pada bulan depan. Namun, sepertinya ada salah tafsir.

DMA memang regulasi yang berlaku hanya di wilayah Uni Eropa. Apple tidak berkewajiban untuk mengikuti peraturan DMA di wilayah lain mana pun, termasuk Amerika Serikat.

Apple menemukan celah dalam regulasi ini. Menurut Android Authority, fitur sideloading bakal dibatasi dengan sistem kunci geografi (geo-lock) hanya di pasar UE.

Aplikasi di luar App Store

Sideloading Android sudah aja sejak hari pertama HP Android dirilis. Karena Android adalah sistem operasi sumber terbuka, Google dan semua mitra OEM Android harus mengizinkan pengguna memasang aplikasi apa pun yang mereka suka dari sumber mana pun yang mereka pilih.

Aplikasi yang ditemukan di Play Store telah melalui beberapa pemeriksaan untuk memastikan aplikasi tersebut aman untuk pengguna pakai. Aplikasi yang ditemukan di web atau di toko aplikasi pihak ketiga yang diatur secara longgar mungkin tidak seaman itu.

fortnite game (dok.epicgames.com)fortnite game (dok.epicgames.com)

Namun, setelah mengklik banyak peringatan, pengguna dapat melakukan sideload apa pun yang diinginkan.

Ketika iPhone mendapatkan kemampuan ini, hampir dipastikan akan menjadi kurang aman. Apple padahal secara ketat mengatur App Store untuk mencegah jenis aplikasi tertentu muncul di toko aplikasinya.

Namun dengan sideloading iPhone, aplikasi yang ditolak Apple tidak lagi terlarang. Hal ini dapat menimbulkan masalah yang belum pernah dihadapi pengguna iPhone sebelumnya.

Selain itu, dari sudut pandang bisnis, sideload akan memungkinkan pengembang menghindari biaya yang dikutip Apple untuk hosting game dan aplikasi lain di App Store. Biayanya tidak kecil. Biaya yang harus rela disisihkan oleh pengembang aplikasi untuk Apple bisa mencapai 30 persen.

Game seperti Fortnite, misalnya, kehilangan jutaan dolar setiap tahunnya karena Apple hanya karena hak istimewa untuk berada di App Store. Inilah sebabnya Fortnite meninggalkan App Store dan Play Store.

Saat ini, untuk memainkan Fortnite di iPhone, Anda perlu menggunakan layanan cloud gaming, seperti Xbox Cloud Gaming. Namun, dengan adanya kemungkinan sideload, Epic Games dapat menjadikan Fortnite mudah dimainkan di iPhone seperti di Android tanpa menyisihkan sepeser pun untuk Apple.

Tidak jelas seberapa signifikan perubahan ini dalam jangka panjang. Namun, dengan Epic Games, Spotify, dan perusahaan lain yang menggugat Apple dan Google atas biaya selangit yang mereka keluarkan untuk membuka toko aplikasi masing-masing, kemungkinan besar kita akan melihat eksodus besar-besaran perusahaan dari App Store ke model sideloading.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Peringatan Google, Cepat Hapus 5 File Ini dari HP Android


(dem)