Wisatawan Indonesia Bebas Visa Kunjungi Pulau Jeju, Simak Waktu Terbaik untuk Liburan

Membangkitkan geliat pariwisata pasca-pandemi Covid-19 menjadi salah satu pekerjaan rumah cukup berat yang dipikul banyak negara, termasuk Korea Selatan. Negeri Ginseng berupaya kembali menggaungkan keindahan pesona Pulau Jeju dalam ragam upaya.

Wisatawan Indonesia Bebas Visa Kunjungi Pulau Jeju, Simak Waktu Terbaik untuk Liburan

Liputan6.com, Jakarta - Membangkitkan geliat pariwisata pasca-pandemi Covid-19 menjadi salah satu "pekerjaan rumah" cukup berat yang dipikul banyak negara, termasuk Korea Selatan. Negeri Ginseng berupaya kembali menggaungkan keindahan pesona Pulau Jeju dalam ragam upaya.

Direktur Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office Yang Su Bae mengungkapkan terkait kampanye yang tengah dijalankan, "Visit Korea Year 2023--2024". Kampanye ini, dikatakanya sekaligus memperkenalkan daftar 100 destinasi dan 100 festival yang wajib dikunjungi selama dua tahun tersebut.

"Berdasarkan data statistik dari Januari sampai April 2023, terddapat sekitar 68.795 wisatawan Indonesia yang sudah berkunjung ke Korea, ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 73 persen dibandingkan periode yang sama di 2019," kata Yang Su Bae saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Juni 2023.

Sekadar informasi, wisatawan Indonesia bebas visa ketika mengunjungi Pulau Jeju. Kebijakan yang berlangsung sejak 2018 sempat ditangguhkan pada 2020 karena pandemi Covid-19 dan kemudian diberlakukan lagi pada Juni 2022.

Direktur Departemen Pemasaran Global Jeju Tourism Organization (JTO) Kang Bong Seok menjelaskan bahwa Jeju adalah pulau terbesar yang ada di Korea. Pulau ini, katanya, memiliki pemandangan alam yang alami, kebudayaan yang unik, dan beragam destinasi wisatanya.

"Selain itu, banyak sekali wisatawan asal Indonesia yang sudah mengunjungi Pulau Jeju sebelum pandemi dikarenakan adanya kebijakan bebas visa," terangnya. Kang Bong Seok menambahkan Jeju juga dikenal sebagai lokasi syuting film-film Korea.

2 dari 4 halaman

Transportasi hingga Akomodasi

Selama pandemi, pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk pembukaan border dengan mengembangkan berbagai macam destinasi wisata yang bisa mengakomodir wisatawan-wisatawan yang berasal dari ASEAN serta juga meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk keamanan wisatawan.

"Selain itu, sejak dibukanya border setelah pandemi, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jeju tidak menunjukkan peningkatan angka kunjungan wisata. Makanya, delegasi dari JTO datang ke Indonesia untuk kembali menggaungkan Jeju sebagai destinasi di Korea yang mempunyai kebijakan bebas visa," lanjutnya.

Ia menjelaskan pihaknya juga ingin mengembangkan paket tur bersama travel agent di Indonesia. Deputi Direktur Departemen Pemasaran Global JTO Ian Rhee menyebut Jeju memiliki beberapa pilihan transportasi yang dapat digunakan wisatawan.

"Kami punya bus, Jeju City Tour Bus dalam wilayah kota dengan 22 pemberhentian, ini adalah cara paling nyaman untuk bepergian di dalam area kota," terang Ian.

Selain transportasi, Ian menyebut Pulau Jeju juga memiliki ragam akomodasi yang dapat jadi pilihan wisatawan, mulai dari hotel hinga Airbnb. "Berapa pun anggaran Anda, Anda akan menemukan akomodasi yang layak di Pulau Jeju," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Lantas, Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Pulau Jeju?

Bagi wisatawan Indonesia yang ingin liburan ke Pulau Jeju, kapankah waktu terbaiknya? "Kalau saya pribadi disuruh menjawab, setiap bulannya kalau bisa datang ke Jeju. Tapi, bulan-bulan terbaik dalam setahun, adalah dari April hingga awal Juni atau dari September hingga pertengahan November," kata Ian.

Bukan tanpa alasan waktu tersebut dikatakan Ian sebagai yang terbaik untuk mengunjungi Pulau Jeju. "Karena suhu dan cuaca sangat mendukung untuk para wisatawan berkunjung," ungkapnya.

Namun bagi wisatawan yang ingin melihat salju, Jeju bukan destinasi wisata salju. "Tapi pada saat musim dingin di sana, terkadang ada lima hari kita bisa lihat salju atau mungkin beruntung bisa lihat 10 hari. Tapi lebih baik pergi ke Gangwon daripada ke Jeju," tambahnya.

Ian menuturkan, "Saya ingin menginformasikan, di musim panas di Jeju lebih panas dari Jakarta. Jadi, saya rasa kalau musim panas di Jeju bukan waktu terbaik. April ke awal Juni dan September hingga pertengahan November, ini merupakan waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Jeju."

4 dari 4 halaman

Deretan Destinasi Wisata di Jeju

Pulau Jeju memiliki sederet destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Menurut buku panduan 100 Must-Visit Tourist Spots of Korea, terkhusus Pulau Jeju, berikut destinasi wisatanya:

Seongsan Ilchulbong Tuff Cone

Seongsan Ilchulbong Tuff Cone adalah tuff cone setinggi 180 meter (sejenis gunung berapi hidro) yang tercipta dari ledakan bawah air sekitar 5.000 tahun yang lalu. Destinasi ini memiliki kawah berbentuk mangkuk serta berbagai struktur internal di sepanjang tebing pantai, menjadikannya situs Warisan Dunia UNESCO dan Geopark Global. Juga, tuff cone adalah tempat matahari terbit terbaik di Pulau Jeju, dan pengunjung dapat melihat matahari terbit di atas cakrawala samudra biru.

Jeju Olle Trail

Ini dibangun untuk tur jalan kaki jarak jauh yang ramah lingkungan di sekitar Pulau Jeju. Jejak 437 kilometer terdiri dari 27 jalur yang menghubungkan desa-desa di pulau itu, tempat-tempat wisata utama, dan sumber daya alam dan budaya.

Pulau Udo

Pulau Udo ("pulau lembu") dikenal sebagai Soseom atau Sweseom (artinya juga "pulau lembu") sejak dulu karena bentuknya yang konon menyerupai lembu yang sedang berbaring. Ini adalah pulau terbesar di 63 pulau bawahan Jeju.

Gunung Hallasan

Gunung ini berada di ujung paling selatan Semenanjung Korea dan merupakan gunung tertinggi di Korea Selatan. Rumah bagi lebih dari 1.800 spesies tanaman alpine, gunung ini ditetapkan sebagai Cagar Biosfer UNESCO, Situs Warisan Dunia, dan Geopark Global karena memiliki semua karakteristik Pulau Jeju vulkanik. Ada tujuh jalur pendakian, dua di antaranya (jalur Seongpanak dan Gwaneumsa, diperlukan reservasi) membawa pengunjung ke Danau Kawah Baengnokdam.

Sebagai pulau vulkanik, Jeju diberkati dengan tanah yang subur, lereng yang landai, dan perikanan yang melimpah. Wilayah ini juga menarik hampir 2 juta pengunjung setiap tahun, yang datang ke pulau itu untuk melihat Delapan Pemandangan Udo dan alam.

Hutan Bijarim

Sebagai hutan Torreya penghasil kacang tertua di dunia dengan sekitar 3.000 pohon, Hutan Bijarim adalah Monumen Alam Korea. Hutan adalah tempat yang populer untuk mendapatkan pengalaman bersantai karena pengunjung dapat menikmati berjalan-jalan di hutan sambil menghirup phytoncide segar di hutan. Beragam pohon dan anggrek langka bisa ditemukan di sini, yakni maple, magnolia perak, vanda falcata, dan thrixspermum Asia Timur.

Taman Batu Jeju

Destinasi adalah taman budaya dan ekologi komprehensif yang terletak di dalam Gotjawal di Jungsangan, wilayah pegunungan tengah di Pulau Jeju. Taman ini menampilkan berbagai tema, seperti mitologi, batu, cerita rakyat, dan budaya Jeju.