Rossi: Duet Marquez/Lorenzo akan Sulitkan Repsol Honda Musim Depan

BRAKINGNEWS.CO.ID – Valentino Rossi menyakini bahwa Repsol Honda akan menemui tugas berate dalam mengendalikan atmosfer dan hubungan antara Marc Marquez dan Jorge Lorenzo musim depan. Pembalap Movistar Yamaha ini menyatakan hal tersebut menyusul kecelakaan Lorenzo tikungan pertama pada lap pembuka MotoGP Aragon, Spanyol (23/9/2018).

Rossi: Duet Marquez/Lorenzo akan Sulitkan Repsol Honda Musim Depan

BRAKINGNEWS.CO.ID – Valentino Rossi menyakini bahwa Repsol Honda akan menemui tugas berate dalam mengendalikan atmosfer dan hubungan antara Marc Marquez dan Jorge Lorenzo musim depan. Pembalap Movistar Yamaha ini menyatakan hal tersebut menyusul kecelakaan Lorenzo tikungan pertama pada lap pembuka MotoGP Aragon, Spanyol (23/9/2018).

Usai kecelakaan, Lorenzo menyebut Marquez sengaja melakukan "block pass" agar ia tersalip oleh para pembalap lain. Bahkan pembalap berjuluk Por Fuera ini menyebut Marquez telah menghancurkan peluangnya untuk menang, menyebabkan dirinya mengalami cedera kaki dan kemungkinan juga telah menghancurkan peluangnya untuk turun di MotoGP Thailand, 5-7 Oktober nanti.

Rossi yang start dari posisi ke-17 dan finis kedelapan di Aragon, mengaku tak melihat insiden Lorenzo dan Marquez tersebut, baik saat ia berada di lintasan maupun lewat tayangan ulang. "Saya tak melihat insiden itu karena saya datang terlambat, tapi dari apa yang diceritakan orang kepada saya, Marc melebar di area pengereman dan Jorge harus melaju di sisi luar tikungan," ujar sembilan kali juara dunia ini, dikutip Motorsport.

Perang" antara Lorenzo dan Marquez ini tentu menjadi topik pembicaraan yang cukup hangat, mengingat keduanya akan membela Repsol Honda musim depan. Sang manajer tim, Alberto Puig terkesan tak mau ambil pusing soal hal ini, namun Rossi berkata lain.

Pembalap berjuluk The Doctor ini, yang pernah bertandem dengan Lorenzo selama tujuh musim di Yamaha, telah diketahui kerap mengalami cekcok dengan pembalap Spanyol tersebut. Ia yakin bahwa menandemkan dua pembalap kuat akan selalu membuat pekerjaan para petinggi pabrikan dan tim bertambah.

"Sudah jelas bahwa tahun depan, mereka (Honda) harus mengendalikan situasi. Jika Anda punya dua pembalap yang sama kuat dalam satu tim, maka juga harus ada hubungan yang harus dijaga. Ini bukan perkara mudah, dan inilah harga yang harus dibayar bila Anda punya dua pembalap papan atas superkuat di tim yang sama," pungkas Rossi.