Panitia Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) Gelar Sosialisasi Pedoman Penilaian Dewan Juri

Panitia Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) menyelenggarakan kegiatan terkait sosialisasi pedoman penilaian dewan juri.

Panitia Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) Gelar Sosialisasi Pedoman Penilaian Dewan Juri

Bertempat di Gedung E Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Rabu (24/5) lalu, Panitia Festival Film Wartawan Indonesia atau FFWI menggelar kegiatan “Sosialisasi Pedoman Penilaian Dewan Juri. Kegiatan ini untuk menyambut FFWI di tahun 2023 yang segera dilangsungkan.

Tertiani Simanjuntak selaku Direktur Bidang Penjurian dan Pengadaan Film FFWI mengatakan kegiatan tersebut bisa meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para juri FFWI dalam menjalani tugas memilih karya film-film terbaik di Indonesia. Selain bermanfaat untuk dewan juri FFWI, kegiatan tersebut bisa meningkatkan kredibilitas sistem dan metode penilaian juri.

Kegiatan sosialisasi ini ada empat orang narasumber yang tentunya berkompeten, mereka adalah Rita Srihastuti (Anggota Lembaga Sensor Film – LSF), Susi Ivvaty (Editor dn Pendiri alif.id), Daniel Irawan (Penggiat Perfilman), dan Helfi Kardit (Sutradara).

Panitia Festival Film Wartawan Indonesia Bikin Sosialisasi Pedoman Penilaian Dewan Juri (Dok.Istimewa)

Salah satu narasumber yakni Daniel Irawan mengatakan dewan juri dalam penghargaan film seperti Festival Film Wartawan Indonesia harus memiliki kemampuan dalam menyeleksi film-film hingga memasukkan jadi nominasi dan memilih sebagai pemenang. Dewan juri yang bisa menjadi juri dalam festival film adalah produser film, kritikus film, pakar film, aktor, dan aktris, termasuk wartawan peliput film.

Daniel Irawan mengatakan bahwa seorang juri festival film tidak hanya punya kemampuan saja tetapi harus punya referensi film yang luas, tahu tentang teknis produksi film, dan harus rajin menonton film. Nah, si wartawan film bisa menjadi juri karena dalam pekerjaannya melakukan peliputan soal film dan pasti menonton film.

Sementara itu Susi Ivvaty punya pendapat yang berbeda. Menurutnya seorang juri festival film harus bisa memberikan pemaparan dan argumentasinya tentang definisi sebuah film baik atau buruk. “Dan, akhirnya bisa menyimpulkan definisi itu sangat dinamis dan berspektrum,” kata Susi Ivvaty.