Forestisme Bandung dan Coaction Indonesia Gelar Nobar Film Pendek 'Climate Witness'

Forestisme Bandung bersama Coaction Indonesia mengadakan acara nobar film pendek 'Climate Witness' di SMPN 1 Pangalengan

Forestisme Bandung dan Coaction Indonesia Gelar Nobar Film Pendek 'Climate Witness'

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Forestisme Bandung bersama Coaction Indonesia mengadakan acara nobar film pendek 'Climate Witness' di SMPN 1 Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/3/2023).

Film ini menyuarakan isu iklim dengan cara positif dan menyenangkan melalui tagar kampanye #MauHidupLebihLama sebagai motivasi bahwa ada urgensi untuk menjaga kelestarian alam, dan #LangkahHariIni, sebagai Call-To-Action, untuk bersama-sama melakukan aksi dimulai dari "hari ini".

Film dokumenter yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini menceritakan tentang empat sosok inspiratif dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Koordinator Komunikasi dan Campaign Coaction Indonesia, Tia mengatakan Coaction Indonesia adalah organisasi nirlaba yang berperan sebagai simpul jejaring dan simpul pembelajaran aksi dan solusi inovatif yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Nusantara.

Forestisme Bandung bersama Coaction Indonesia mengadakan acara nobar film pendek 'Climate Witness' di SMPN 1 Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/3/2023).
Forestisme Bandung bersama Coaction Indonesia mengadakan acara nobar film pendek 'Climate Witness' di SMPN 1 Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/3/2023). ()

"Film ini memiliki empat seri yang membawa cerita dari empat tokoh di NTT dan masing-masing memiliki aksi dalam mengadaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang terjadi di daerahnya," kata Tia saat ditemui di SMPN 1 Pangalengan, di Jalan Pasir Mulya, Pangalengan.

Kegiatan nobar ini dikatakan Tia tersebar di 20 titik di Bandung. Untuk daerah Bandung, SMPN 1 Pangalengan menjadi lokasi yang pertama.

Saat ini, kata Tia, sudah ada 34 titik yang masuk dalam list yang mengajukan dan diundang  mendaftar untuk melakukan nobar.

"Targetnya ada 1.000 penonton meskipun ini sudah lebih dari 1000. Forestisme ini melakukan nobar juga di daerah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatera, dan masih banyak lagi," katanya.

Film 'Climate Witness' ini telah rilis sejak Februari 2023 dan berharap setelah film ini selesai berhenti  begitu  saja.

"Harapannya film ini nggak hanya ditonton oleh beberapa orang saja tetapi juga untuk banyak kalangan supaya terinspirasi dari empat tokoh dalam film ini," kata Tia.

Dalam kegiatan nobar ini juga, Tia mengatakan sebenarnya tidak ada batasan khusus bagi penonton.

"Untuk anak SMP-SMA itu mereka belum banyak terpapar isu perubahan iklim itu apa, jadi perlu  ada diskusi semacam ini," katanya.

Oleh karena itu selain nonton bareng, para siswa juga diajak untuk  berdiskusi dan mengikuti games yang seru.

Film 'Climate Witness' ini bercerita tentang empat tokoh di daerah Nusa Tenggara Timur, Joni Messakh, Yasinta Adoe, Selia Narwasti Rangi dan Lunggi Randa yang telah melakukan berbagai inisiatif aksi iklim mulai dari pengelolaan hutan mangrove, pendampingan warga pesisir terdampak, kearifan lokal masyarakat adat hingga keterlibatan anak muda dalam memberikan edukasi di lingkungan sekitarnya.