Belajar dari Kakek Sugiono, Kerja di Usia Tua Boleh Asal.....

Bintang film dewasa Jepang Shigeo Tokuda ternyata memulai karir baru di usia 60.

Belajar dari Kakek Sugiono, Kerja di Usia Tua Boleh Asal.....
image

Jakarta, CNBC Indonesia - Shigeo Tokuda atau yang akrab disapa Kakek Sugiono, memiliki kisah karier yang cukup unik ketimbang orang pada umumnya. Di usia kepala enam, pria kelahiran 1934 silam yang sudah tidak produktif ini malah memutuskan untuk berkarir di industri film dewasa dan meraup kesuksesan.

Tokuda bekerja sebagai pengusaha yang memiliki sembilan agen perjalanan. Karena inilah separuh hidupnya lebih banyak berkeliling Jepang.

Di saat singgah di suatu tempat, dia kerap membeli film porno yang dijual bebas di Jepang. Namun, Tokuda agak lain, karena tidak membeli langsung di toko, tetapi malah mendatangi langsung kantor produksi filmnya.

Guardian memberitakan bahwa dari situlah akhirnya Kakek Sugiono mendapatkan tawaran untuk membintangi film dewasa kategori lansia. Dalam pernyataannya di CNN International, pria ini mengatakan bahwa di babak kedua kehidupannya, dia hanya menikmati sisa hidupnya.

Film yang dibintangi Tokuda akhirnya laris di pasaran. Saat usia Tokuda menginjak 70 tahun, dia pun dinobatkan Guinness World Records sebagai aktor tertua yang bekerja di industri film porno.

Melihat kesuksesan Kakek Sugiono di usia tua, mungkin saja terbersit di benak Anda untuk mencari pendapatan di industri lain yang mungkin saja berseberangan dari keahlian kita. Namun apakah hal ini layak diterapkan? Berikut ulasannya.

Paham alasan kita yang mau kerja lagi & kondisi fisik

Bekerja di usia tidak produktif memang diperbolehkan, namun ada berbagai alasan mengapa seseorang harus tetap bekerja.

Bisa jadi hal itu disebabkan karena dana pensiun yang tidak cukup, adanya utang yang belum terbayar, atau hanya sebagai aktivitas untuk mengisi waktu luang saja.

Ketika dana pensiun dana utang menjadi alasan utama bekerja, maka bekerja akan menjadi kegiatan wajib yang harus dilakukan. Dan orang yang bersangkutan harus sadar bahwa di usia tidak produktif, kondisi kesehatan seseorang tidak lagi prima, dan seseorang bisa dengan mudah terjangkit penyakit kritis dengan mudah.

Apabila hanya dana pensiun yang dikhawatirkan, setidaknya Anda harus tetap memiliki jaminan kesehatan yang aktif karena musibah sakit bisa sangat menguras biaya.

Namun jika Anda masih memiliki utang, maka bukan hanya jaminan kesehatan yang harus dimiliki melainkan juga asuransi jiwa. Hal itu disebabkan karena, utang bisa saja diwariskan ke ahli waris yang tak lain adalah keluarga Anda.

Ketimbang membebani keluarga Anda dengan tumpukan utang, maka dengan memiliki asuransi jiwa, maka uang pertanggungan asuransi bisa dimanfaatkan untuk melunasi utang ketika Anda meninggal dunia.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Gaji Rp 10 Juta, Butuh Uang Pensiun Rp 56 M, Mampu?


(aak/aak)