Begini Jadinya Kalo Maudy Ayunda Jadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Hapus Soal Pilihan Ganda!

Maudy Ayunda jadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Indonesia cinta belajar tercapai?

Begini Jadinya Kalo Maudy Ayunda Jadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Hapus Soal Pilihan Ganda!

Kapanlagi.com - Ditulis oleh Vierda Safyra

Maudy Ayunda, si artis yang berkarya sejak kecil. Dikenal sebagai selebritis yang cantik, pintar, dan berprestasi. Kariernya di ranah hiburan melalui film UNTUK RENA (2005). Namanya semakin populer saat ia membintangi film PERAHU KERTAS (2012) dan HABIBIE & AINUN (2019). 

Tidak hanya itu, ia juga mengasah skill nya di dunia musik dan menjadi seorang penulis. Di tengah-tengah kesibukannya, ia tetap menjunjung tinggi prinsip pendidikannya. Dibuktikan lewat gelar yang dimilikinya, yaitu Master of Business Administration (MBA) dan Master of Arts (MA) di Standford University dengan double degree, dan Bachelor of Arts (BA) di Oxford University.

Lagi viral nih video yang diunggah oleh seorang content creator @felicia.tjisaka di Tiktok. Maudy Ayunda ditanya "Kalau hari ini akan jadi Menteri Pendidikan & Kebudayaan, kira-kira bakal ngapain?" Penasaran sama jawabannya? Yuk, simak artikel di bawah ini!

•

1. Menciptakan Pola Berpikir Kritis

image

Dengan mengasah pola berpikir kritis, hal ini akan berdampak pada seluruh aspek pendidikan di Indonesia. Sehingga murid tidak akan hanya terpaku pada satu jawaban dan dapat berpikir secara kritis dan mendalam.

"Aku pasti akan mengubah assessment (evaluasi pendidikan). Karena assessment itu mem-filter keseluruhan yang akhirnya berdampak pada cara guru mengajar, cara siswa belajar, dan cara orang tua memberikan apresiasi kepada anak-anaknya," ujarnya.

2. Menghapus Pilihan Ganda

image

Keputusan untuk menghapus jawaban pilihan ganda adalah salah satu cara yang efektif menurutnya. Dengan begitu, murid akan mulai open minded dan menjawab soal tersebut atas hasil analisa mereka sendiri. Hasil akhir yang akan diterima oleh murid adalah kemampuan berpikir kritis dan analisis dibanding dengan kemampuan mengingat. 

"Kalau assesmentnya itu open minded question dan bukan multiple choice, pasti murid juga belajarnya beda, guru juga ngajarnya beda, dan akhirnya yang di-grading itu critical thinking and analyzing dibanding dengan momerization," ucapnya. 

3. Budaya Cinta Belajar Di Indonesia

image

Maudy memiliki misi utama yaitu membangun budaya cinta belajar di Indonesia. Ia percaya bahwa dengan adanya perubahan-perubahan kecil tersebut, akan membantu dan membawa pengaruh yang baik bagi seluruh aspek pendidikan di Indonesia.

"Misi terbesar aku adalah pengen membangun budaya cinta belajar di Indonesia. So something that small menurut aku bisa revolutionary. Tentunya akan ada banyak lainnya, maksudnya pendidikan ga cuman itu," ujarnya.

Yuk lihat juga artikel lain!