5 Film Indonesia Bertema Pelecehan Seksual, Menyayat Hati!

Film ini juga memberikan edukasi pada publik

5 Film Indonesia Bertema Pelecehan Seksual, Menyayat Hati!

Berita mengenai pelecehan seksual sering bermunculan di media sosial. Pasalnya, yang kerap menjadi korban tak hanya perempuan, namun juga laki-laki. Hal ini sudah sepantasnya menjadi sindiran pada masyarakat ada begitu banyak di sekeliling kita yang menjadi korban, hanya saja mereka tidak berani untuk speak-up. 

Berikut ini lima film Indonesia mengangkat tema tentang pelecehan seksual. Film-film di bawah ini dikemas sangat baik, menghadirkan alur cerita menyayat hati dan memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat Indonesia betapa ironisnya pelecehan seksual bisa terjadi pada siapapun terutama pada korban perempuan.

1. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) 

https://www.youtube.com/embed/Ikgy2Xukwng

Film ini dibintangi oleh aktris Marsha Timothy berperan sebagai janda bernama Marlina. Kisah Marlina akan disajikan dalam empat babak, yakni perampokan, perjalanan, pengakuan dosa, dan kelahiran.

Suatu hari di perbukitan sabana Sumba, Marlina hanya tinggal seorang diri dirampok oleh tujuh orang perampok. Perampok tersebut tak hanya menguras semua hartanya, namun juga memperkosa Marlina.

Setelah mendapat perlakukan bejat tersebut, Marlina meracuni para perampok melalui makanan, kecuali Markus, pimpinan perampok tidur saat lainnya sedang makan.

Dengan niat  bejat, Markus juga berniat memperkosa Marlina kembali saat ia bangun. Tak tinggal diam, Marlina pun memenggal kepala Markus.

Film ini menggambarkan bagaimana perjuangan sosok Marlina berani untuk mencari keadilan atas kejadian yang telah dia alami. 

2. Raksasa dari Jogja (2016) 

https://www.youtube.com/embed/X7-8NC9ibr8

Film berjudul Raksasa dari Jogja ini merupakan film diadaptasi dari novel laris dengan judul yang sama karya Dwitasari. Film ini dibintangi oleh Abrar Ardian dan Karina Salim sebagai peran utama.

Film ini mengisahkan tentang kehidupan Bian (Karina Salim) yang sejak kecil selalu hidup dengan ketakutan walaupun Bian memiliki harta berlimpah dan wajah cantik. Penyebab yang membuatnya hidup dalam trauma ketakutan karena perlakuan ayahnya (Ray Sahetapy) yang protektif dan sering memukul mamanya (Unique Priscilla).

Film ini menggambarkan bagaimana efek psikologis terjadi pada anak saat mereka menyaksikan bagaimana kekerasan yang terjadi pada keluarganya. Tak hanya itu, film ini juga menggambarkan kisah Bian saat ia juga mengalami kekerasan seksual saat pacaran.

Ada banyak beragam peristiwa yang membuat Bian hidup dalam rasa trauma dan ketakutan sebagai korban pelecahan maupun kekerasan seksual. 

Baca Juga: 10 Film Pertama Dibintangi Pemain Film Miracle In Cell No 7

3. 27 Steps of May (2018) 

5 Film Indonesia Bertema Pelecehan Seksual, Menyayat Hati!poster film 27 Steps of May (instagram.com/27stepsofmay)

Film 27 Steps of May bercerita tentang kisah May (Raihaanun) diperkosa oleh sekelompok orang. Dari kejadian tersebut, May pun menutup diri dari kehidupan sosial dan hanya berdiam di rumah saja.

Kemudian, ayah May (Lukman Sardi) juga ikut terpukul atas kejadian yang menimpa anaknya lalu menyalahkan dirinya karena merasa tidak dapat melindungi anaknya. Tak sampai situ, ayah May pun melampiaskan amarahnya dengan selalu pergi ke luar rumah dan pergi ke ring tinju.

Film ini menggambarkan betapa dahsyatnya efek psikologis korban pelecehan seksual membuat mereka hidup dalam trauma dan ketakutan.

4. Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) 

5 Film Indonesia Bertema Pelecehan Seksual, Menyayat Hati!poster film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (instagram.com/officialpilarez)

Film ini diangkat dari novel karya Eka Kurniawan dengan judul yang sama. Film rilis 2 Desember 2021 ini dibintangi oleh Marthino Lio dan Ladya Cheryl sebagai pemeran utama dan turut dibintangi oleh Reza Rahadian, Ratu Felisha dan Sal Priadi.

Film mengambil latar belakang tahun 90-an ini mengisahkan tentang kisah Ajo Kawir (Marthino Lio) yang dikenal sebagai jagoan dari Bojongsoang. Namun, dibalik kepopulerannya sebagai lelaki jantan, ia memiliki rahasia umum tentang kemaluannya yang tidak bisa berereksi sebagaimana lelaki pada umumnya.

Hal itu bermula dari kejadian kecil membuatnya trauma sampai dewasa saat Ajo Kawir bermain dengan sahabat kecilnya bernama Tokek (Sal Priadi) yang mengintip seorang perempuan dengan gangguan jiwa, Rona Merah (Djenar Maesa Ayu) tengah diperkosa oleh dua oknum polisi. Tak hanya menyaksikan kejadian tersebut, Ajo Kawir bahkan dipaksa ikut bergabung dalam pemerkosaan itu.

Film ini menggambarkan siapapun juga bisa menjadi korban maupun pelaku. Tak hanya perempuan saja yang menjadi korban, namun juga laki-laki. Begitu pula dengan pelaku, ia tak mengenal profesi, dan siapapun bisa menjadi pelaku bejat tersebut.

5. Please Be Quiet (2021) 

5 Film Indonesia Bertema Pelecehan Seksual, Menyayat Hati!poster film Please Be Quiet (instagram.com/pleasebequiet)

Terakhir, film berjudul Please Be Quiet ini ditulis sekaligus disutradarai oleh Willaim Adiguna. Dibintangi oleh Sheryl Sheinafia, Verdi Solaiman dan Canti Tachril.

Film ini menceritakan tentang Putri (Canti Tachril) menerima pelecehan seksual dari sang bos bernama Benny (Verdi Solaiman) saat dirinya sedang bekerja di kantor. Ia dipaksa untuk tutup mulut dan tidak menyuarakan hal itu pada siapapun.

Begitu pula dengan saksi yang menyaksikan kejadian tersebut bernama Sarah dipaksa untuk bungkam atas kejadian tersebut. Film ini menggambarkan bagaimana realitas terjadi pada korban maupun saksi kesulitan untuk menyuarakan pelecehan seksual yang mereka alami.

Di zaman yang semakin modern ini, sudah sepatutnya edukasi terhadap korban pelecehan seksual harus disuarakan. Ada begitu banyak korban pelecehan seksual dipaksa diam dan tak tahu bagaimana cara menyuarakan keadilan karena takut nantinya semakin diintimidasi. Melalui film-film di atas memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia dan memberikan banyak perspektif terhadap pelecehan seksual yang terjadi.

Baca Juga: Rekomendasi 28 Film Netflix Terbaik 2022, Puas Nontonnya!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.