Review Film: Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween

Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween bisa saja menjadi film live action terbaik 2023 jika tidak dibagi menjadi dua bagian.

Review Film: Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween
Jakarta, CNN Indonesia --

Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween bisa saja menjadi film live action terbaik tahun 2023. Gelar itu bisa didapatkan seandainya film tersebut tidak dibagi menjadi dua bagian.

Film tersebut terdiri dari dua bagian yang berjudul Bloody Halloween - Destiny, lalu diikuti oleh Bloody Halloween: Decisive Battle.

Meskipun kedua bagian itu hanya berjarak beberapa bulan, menurut saya akan lebih baik jika film sekuel Tokyo Revengers dijadikan satu saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika saya menonton Tokyo Revengers 2 bagian pertama pada akhir Juni lalu, saya tidak menyangka filmnya berlalu begitu cepat. Untuk diketahui filmnya hanya berdurasi 1 jam 30 menit.

Sekuel bagian pertama itu sesungguhnya dikemas dengan saat baik, terutama dalam hal memperkenalkan karakter-karakter baru, seperti Keisuke Baji (Kento Nagayama) dan Kazutora Hanemiya (Nijiro Murakami).

Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween - Destiny (2023).Para pendiri Geng Tokyo Manji, yaitu Draken, Kazutora, Mitsuya, Mikey, Bai, dan Pachi. (Fuji Television Network via @revengers_movie)

Sedangkan bagian keduanya-yang durasinya juga tidak jauh beda, yaitu 1 jam 36 menit-fokus pada pertarungan pemungkas Geng Tokyo Manji melawan Valhalla.

Saya memahami kemungkinan alasan kedua film kedua itu dibelah. Agar masing-masing bagian fokus pada plot ceritanya.

Namun, saya rasa penonton pasti betah-betah saja duduk di dalam bioskop selama tiga jam untuk menyaksikan bocah-bocah SMA tawuran sehingga klimaksnya bisa lebih terasa dan penonton tidak merasa digantungi.

Kecuali, kalau alasannya agar meraup cuan lebih banyak dengan membuat penonton berbondong-bondong kembali ke bioskop dua kali. Atau bahkan berkali-kali.

Di sisi lain, Tokyo Revengers ini merupakan film live action yang bertabur aktor-aktor ngetop Jepang. Sayangnya, menurut saya chemistry antara dua karakter utamanya, Takemichi Hanagaki (Takumi Kitamura) dan Hinata Tachibana (Mio Imada), malah kurang.

Mungkin kekurangannya terletak pada skenario dan screen time kedua karakter tersebut. Apalagi, plot Takemichi dan Hinata cuma menjadi cerita sampingan di film sekuelnya.

Selain itu, mesti diakui bahwa beberapa aktor yang berperan dalam Tokyo Revengers ini ada yang "ketuaan". Masa iya aktor berusia 30-an tahun masih berperan sebagai anak sekolah?

Untungnya aktor-aktor itu memang sudah terbukti sepak terjangnya. Akting dan aksi mereka dalam film ini pantas untuk diberikan dua acungan jempol. Salah satu aktor yang saya sebut "tua" itu bahkan membuat penonton, termasuk saya, mewek di dalam bioskop.

Itu membuktikan bahwa aktor itu dipilih karena kemampuan aktingnya. Juga karena skenario dan penyutradaraan yang baik dari Tsutomu Hanabusa dan Izumi Takahashi.

Tokyo Revengers 2: Bloody Halloween - Destiny (2023).Kento Nagayama berperan sebagai Keisuke Baji dalam Tokyo Revengers 2. (Fuji Television Network via @revengers_movie)

Penulisan skenario yang dirancang oleh Hanabusa juga cukup memuaskan. Dia bisa meramu plot kedua bagian film itu tidak repetifif karena pada dasarnya inti ceritanya sama.

Yaitu, Takemichi mesti kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan nyawa Hinata dengan mencegah Tokyo Manji berubah menjadi geng yang berbahaya.

Meskipun memiliki banyak cemong di sana-sini, tapi saya menilai Tokyo Revengers 2 masih bisa dinikmati tanpa perlu pakai otak. Namun, pertanyaan selanjutnya adalah apakah film Tokyo Revengers akan dilanjutkan ke film ketiga?

[Gambas:Youtube]

(pra)