Pendaftaran Festival Film Pendek Moderasi Beragama Pelajar 2023 Dibuka, Ini Syaratnya

Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) akan menyelenggarakan Festival Film Pendek Moderasi Beragama tingkat pelajar 2023 (FFPMB 2023). Cek persyaratannya. Balai Litbang...

Pendaftaran Festival Film Pendek Moderasi Beragama Pelajar 2023 Dibuka, Ini Syaratnya
image

loading...

Pendaftaran Festival Film Pendek Moderasi Beragama Pelajar 2023 dibuka. Foto/Kemenag.

JAKARTA - Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) akan menyelenggarakan Festival Film Pendek Moderasi Beragama tingkat pelajar 2023 (FFPMB 2023). Gelaran FFPMB 2023 kali ini bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU).

Kepala BLAJ Samidi mengatakan, penyelenggaran festival ini merupakan upaya untuk mendorong pemahaman dan penguatan moderasi beragama di kalangan pelajar.

"Kami percaya bahwa film pendek memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan menyampaikan pesan-pesan penting secara efektif kepada generasi muda di Indonesia,” jelasnya, dikutip dari laman Kemenag, Minggu (2/7/2023).

Samidi menyakini sosialisasi moderasi beragama melalui film dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Sehingga masyarakat dapat memahami moderasi beragama sebagai landasan yang kuat untuk harmoni sosial.

Pendaftaran Festival Film Pendek Moderasi Beragama Tingkat Pelajar 2023 dimulai 1 Juli hingga 1 Agustus 2023. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada akhir September 2023. Para peserta akan dinilai oleh juri yang terdiri dari tokoh-tokoh film, tokoh agama dan budayawan.

Baca juga: 8 Artis Ini Dirikan Sekolah Gratis, Nomor 6 Pentolan Band Punk Rock

Ada tiga kategori pemenang dalam festival ini. Kategori Pelajar, Kategori Mahasiswa dan Katagori Film Favorit. Total hadiah yang disediakan sebesar Rp60 juta akan diberikan kepada para pemenang dalam masing-masing kategori.

Syarat dan Ketentuan FFPMB 2023


1. Terbuka untuk pelajar SMA, santri pondok pesantren, dan mahasiswa (dibuktikan dengan kartu anggota/surat rekomendasi pimpinan lembaga).
2. Peserta merupakan kelompok dengan jumlah minimal 3 orang dan maksimal 15 orang.
3. Perwakilan kelompok mengisi link pendaftaran di linktree (menyesuaikan)
4. Durasi Film minimal 3 menit dan maksimal 10 menit (sudah termasuk opening dan closing title).
5. Video dikirimkan dalam format landscape, MP4, dengan Resolusi 1280 x 720 25 Fps (720p).
6. Video yang dikirim merupakan video produksi tahun 2023 dan belum dipublikasikan di media mana pun juga belum pernah diikutkan dalam lomba, festival, dan kompetisi mana pun.
7. Video merupakan karya original, bebas dari plagiarisme dan hak cipta pihak manapun.
8. Video peserta lomba yang dinyatakan menang, menjadi hak milik penuh panitia.
9. Video peserta tidak mengandung ujaran kebencian, kekerasan, tidak bertentangan dengan SARA, dan menjunjung tinggi nilai kesetaraan dan kemanusiaan.
10. Materi video berisi cerita bebas dengan muatan nilai-nilai moderasi beragama.
11. Peserta wajib mengikuti akun sosial media dan dibuktikan dengan screenshot, pada saat pendaftaran: Instagram: @blajakarta ; subscribe YouTube channel blajakarta; Facebook Balai Litbang Agama Jakarta; dan Twitter @bla_jakarta
12. Peserta wajib mengikuti semua syarat dan ketentuan yang berlaku.
13. Video peserta boleh berupa film dokumenter dan film drama.
14. Tema materi video; moderasi beragama.
15. Video peserta akan diunggah di YouTube channel blaJakarta, link akan dikirimkan kepada peserta untuk dipromosikan pada medsos peserta dengan hastag #ffpmoderasiberagam2023 dan di tag ke Instagram @blajakarta.

Baca juga: 9 Teknik Mendisiplinkan Siswa di Sekolah, Salah Satunya Beri Pujian

Kriteria Penilaian


1. Kesesuaian dengan tema besar yaitu Moderasi Beragama.
2. Kualitas video dan audio.
3. Orisinalitas keaslian karya.
4. Kesesuaian skenario, penyutradaraan, acting, editing.
5. Pemenang untuk kategori film favorit dilihat dari akumulasi jumlah viewers, like, share, dan comment di semua sosial media Balai Litbang Agama Jakarta.

Ketua LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin sangat mengapresiasi penyelenggaraan FFPMB. Menurutnya festival ini merupakan inisiatif penting dalam mempromosikan kehidupan beragama yang damai dan harmonis.

“Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi pelajar di seluruh Indonesia untuk mengekspresikan pemikiran mereka tentang moderasi beragama melalui medium film pendek," kata Abdullah Syamsul.

"Kami berharap festival ini akan memicu kesadaran dan penghargaan yang lebih besar terhadap keragaman agama di lingkungan sekolah atau pesantren dan masyarakat sekitar,” pungkasnya.

(nnz)