Mengerikan, Ini 5 Kecelakaan Kereta Api Terparah di Indonesia Sebabkan Ratusan Nyawa Melayang, Nomor 1 Pernah Dibuat Film Layar Lebar

Sejumlah kecelakaan kereta api pernah terjadi di Indonesia dan beberapa di antaranya menyebabkan ratusan korban jiwa.

Mengerikan, Ini 5 Kecelakaan Kereta Api Terparah di Indonesia Sebabkan Ratusan Nyawa Melayang, Nomor 1 Pernah Dibuat Film Layar Lebar
image

HARIANHALUAN.COM – Indonesia memiliki sejarah panjang di dunia perkeretaapian yang dimulai sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1867 silam.

Kini, kereta api (KA) menjadi salah satu moda transportasi massal yang banyak digunakan masyarakat untuk menunjang mobilitas.

Seiring berjalannya waktu, perjalanan menggunakan kereta api tidak selamanya mulus. Sejumlah kecelakaan pernah terjadi, bahkan tidak sedikit di antaranya menelan korban jiwa.

Terbaru, kecelakaan kereta api terjadi di petak Cicalengka, Bandung yang melibatkan Kereta Api Turangga dan KRD Baraya pada Jumat, 5 Januari pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: DPR Menduga Kuat Kecelakaan KA Turangga Karena Faktor Human Error: Perlu Dilakukan Investigasi Segera!

Kecelakaan tersebut merenggut empat korban jiwa yang terdiri dari masinis, asisten masinis, 1 pramugara dan security. Sementera itu, korban luka-luka tercatat sebanyak 22 orang.

Sebelumnya, ada beberapa kecelakaan kereta api di Indonesia yang menyebabkan korban jiwa yang cukup banyak.

Berikut adalah lima kecelakaan kereta api terparah yang pernah terjadi di Indonesia.

1. Tragedi Bintaro 1 (1987)

Kecelakaan hebat yang dikenal dengan Tragedi Bintaro 1 terjadi pada 19 Oktober 1987 yang melibatkan KA 220 Rangkas dengan KA 225 Merak.

KA 220 Rangkas kala itu teridiri dari tujuh gerbong dengan membawa 478 penumpang yang bergerak dari Tanah Abang menuju Merak.

Baca Juga: Dentuman Petir Picu Serangan Jantung Petani di Agam, Korban Meninggal di Sawah

Sementara KA 225 Merak memiliki 7 gerbong dan membawa 1.887 penumpang yang penuh sesak bergerak dari Rangkas Bitung ke Tanah Abang.

Kecelakaan parah terjadi karena kedua masinis kereta tidak mengetahui melintasi di rel yang sama. Seharusnya, keduanya bersilang di Stasiun Sudimara. Namun, KA 225 terlambat maka persilangan dipindahkan ke Stasiun Kebayoran.