Mau Diakuisisi FILM, Intip Jejak Taipan INDY di Balik Net TV

Seiring dengan rencana PT MD Pictures Tbk (FILM) menambah modal, muncul kabar perusahaan tersebut akan mengakuisisi PT Net Visi Media Tbk (NETV).

Mau Diakuisisi FILM, Intip Jejak Taipan INDY di Balik Net TV
image

Jakarta,CNBC Indonesia - Seiring dengan rencana PT MD Pictures Tbk (FILM) menambah modal, muncul kabar perusahaan tersebut akan mengakuisisi PT Net Visi Media Tbk (NETV).

Kabar itu sempat membuat saham FILM terbang. Manajemen perusahaan milik Manoj Punjabi pun telah memberikan penjelaskan ke Bursa terkait volatilitas saham. 

Di luar kebenaran mengenai kabar rencana akuisisi tersebut, ternyata ada jejak konglomerat batu bara di balik layar Net TV. 

Berdasarkan data prospektus IPO NETV, pihak pengendali dan pihak yang menjadi ultimate shareholders Net Visi Media adalah PT Sinergi Lintas Media yang dikendalikan oleh Agus Lasmono.

Saat ini komposisi kepemilikan saham PT Sinergi Lintas Media sebesar 71,43%, PT Semangat Bambu Runcing 8,81%, dan PT Indika Inti Holdiko 7,69%.

Nah, Agus Lasmono saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indika Inti Holdiko dan Komisaris Utama PT Indika Energy Tbk (INDY) yang fokus bergerak di bidang pertambangan batu bara.

Adapun di INDY, pria bernama lengkap Agus Lasmono Sudwikatmono tersebut merupakan pemilik dan pengendali PT Indika Inti Investindo, yang merupakan pemegang saham pengendali Indika Energy.

PT Indika Inti Investindo sendiri menguasai saham INDY sebesar 37,79%. Kemudian sebanyak 30,65% saham INDY dikuasai PT Teladan Resources, sebuah perusahaan milik keluarga Wiwoho Basuki Tjokronegoro. Lalu, sisanya, sebanyak 31,28% dikuasai investor publik.

Situs resmi INDY mencatat, Agus Lasmono adalah pendiri dan pemilik Indika Energy. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama, dia menjabat sebagai wakil komisaris utama Indika Energy dari tahun 2007 sampai 2017.

Pada 2010, Agus Lasmono masuk menjadi salah satu anak muda terkaya versi Forbes dengan kekayaan mencapai US$ 845 juta. Pada tahun itu, Agus menduduki posisi ke-24 orang paling kaya di Tanah Air.

Selain di INDY, Agus Lasmono menjabat juga sebagai Komisaris Utama PT Net Mediatama Televisi (sejak 2012), PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004) dan PT Indika Inti Holdiko (sejak 2004), serta sebagai Direktur Utama PT Indika Multi Media (sejak 2002).

Sebelumnya, Agus juga pernah menjabat sebagai Komisaris Kideco (2004-2017), serta Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk. (2005-2013) dan PT Surya Citra Televisi (2005-2013).

Pria berumur 49 tahun ini meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dari Pepperdine University, Malibu, California, Amerika Serikat tahun 1993 dan gelar Master di bidang Bisnis Internasional dari West Coast University, Los Angeles, California, Amerika Serikat tahun 1995.

Agus Lasmono adalah anak kandung pengusaha Indonesia mendiang Sudwikatmono. Semasa hidupnya, Sudwikatmono pernah menjabat di sejumlah perusahaan Grup Salim.

Dwi, demikian Sudwikatmono akrab dipanggil, memang dikenal dekat sebagai mitra bisnis Liem Sioe Liong alis Sudono Salim sang pendiri Grup Salim. Dwi juga merupakan sepupu dari Presiden RI kedua, mendiang Soeharto.

Awal mula berdirinya Net Visi Media adalah pada 2004, kemudian pada 2013 perseroan bersama PT Industri Mitra Media (IMM) yang juga anak perusahaan Net Visi Media, mengakuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) sebesar 100%.

Atas akuisisi kepemilikan saham tersebut, siaran Spacetoon di jaringan terestrial berganti nama menjadi PT Net Mediatama Televisi (NMTV) atau yang lebih dikenal dengan nama NET.

Sejak saat itu, Net Visi Media melalui perusahaan anak, NMTV diberikan izin untuk melakukan siaran secara nasional.

Kegiatan usaha utama Net Visi Media beserta anak usahanya saat ini adalah dalam bidang industri penyiaran televisi, media digital, dan pembuatan konten melalui perusahaan anak serta manajemen artis.

Adapun Net Visi Media dan anak usahanya menargetkan segmen millennial-GenX dan middle-affluent market dan segmen pemirsa televisi wanita, keluarga, dan anak-anak dalam menjalankan bisnisnya


[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)