Film di Ambang Kematian akan Bawa Laba RAAM Tembus Rp100 M

Perusahaan produksi dan distribusi film PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) menargetkan laba bersih sebesar Rp 100 miliar pada tahun ini.

Film di Ambang Kematian akan Bawa Laba RAAM Tembus Rp100 M
image

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan produksi dan distribusi film PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) menargetkan laba bersih sebesar Rp 100 miliar pada tahun 2023. Optimisme tersebut didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan Sinetron.

Sebagai informasi, capaian laba hingga kuarta III-2023 baru mencapai 50% dari target tersebut atau Rp 51 miliar. 

Kendati demikian RAAM optimistis laba Rp 100 miliar dapat tercapai karena salah satu filmnya memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua tahun ini. 

"Perlu diketahui bahwa film Di Ambang Kematian telah memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua pada tahun ini. Namun pendapatan dari film ini belum tercatat dalam laporan keuangan 9M23, karena film tersebut dirilis pada 28 September 2023 sehingga pendapatan film ini akan tercatat pada Q4 dan hal ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan pada akhir tahun 2023," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (20/11).

Di samping itu, manajemen mengungkapkan, perseroan juga terus beradaptasi dengan mengembangkan lini bisnis digitalnya dan telah mengakuisisi 35% saham DMS+, sebuah platform OTT yang melayani pecinta horor yang diciptakan oleh pasangan Demian Aditya dan Sarah Wijayanto.

"DMS+ telah menjangkau 1,3 juta pemirsa dan telah diunduh lebih dari 500.000 kali, dengan basis pengguna aktif sebanyak 278.000," sebutnya.

Manajemen memandang, industri film telah menjadi salah satu sektor paling menarik dan dinamis di dunia hiburan. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan preferensi konsumen, perusahaan film publik terus beradaptasi agar tetap relevan dan menghadapi berbagai tantangan.

Selain itu, RAAM merupakan distributor terbesar film India di Indonesia, Thailand dan Timor Leste dan telah menguasai pangsa pasar lebih dari 95%. RAAM juga mendistribusikan film Indonesia di Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kamboja serta memperluas pasar ke Thailand dan Myanmar.

Selain memproduksi film-film berkualitas, Manajemen menambahkan, pihaknya terus melakukan ekspansi dengan menambah lima bioskop baru di beberapa wilayah di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi yang akan dimulai pada tahun 2024.

Adapun RAAM mencatat semua sektor pendapatan berkontribusi positif terhadap kinerja bottom line menjelang akhir tahun. Perusahaan rencananya akan memproduksi sekitar 13 film pada tahun depan.

Manajemen RAAM mengungkapkan hingga 2023, perseroan telah memiliki library lebih dari 15.000 jam sinetron dan lebih dari 650 judul film. Selain itu, untuk tahun 2024 telah mendapatkan pemesanan sinetron yang setara dengan 365 jam.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

MVP Resmi Kantongi Izin Penggunaan Hak Cipta Karya Pidi Baiq


(mkh/mkh)