Festival Film di Indonesia Diakui di Luar Negeri

Festival Film di Indonesia Diakui di Luar Negeri

Festival Film di Indonesia Diakui di Luar Negeri
image
Jakarta: Festival film menjadi salah satu acara berkumpulnya sineas tanah air setiap tahunnya. Apalagi festival film di Indonesia memiliki pesonanya sendiri dan diakui oleh negara lain.
 
Sepanjang tahun pasti terdapat festival film yang digelar di beberapa wilayah di Indonesia. Hal itu membuat Angga Dwimas Sasongko, pendiri Visinema Pictures, menyampaikan bahwa acara tersebut memiliki hal yang unik di dalamnya.
 
"Saya rasa Indonesia punya festival-festival yang unik di berbagai tempat," ungkap Angga Dwimas Sasongko kepada Medcom.id, Senin, 8 Januari 2024.
Sebagai contohnya adalah Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang telah konsisten digelar setiap tahunnya dalam 18 tahun terakhir. Banyak film-film terkemuka yang ditayangkan dalam festival film tersebut.
 
 
Angga Dwimas Sasongko mengatakan bahwa konsistensi yang dilakukan oleh JAFF membuktikan kredibelitasnya sebagai penyelenggara festival film. Tentu saja itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan dalam proses pemeliharaan dan perkembangannya.
 
"Ini menunjukkan bahwa kredibelitas festival tersebut makin baik dan makin dikenal. 18 tahun bukan waktu yang pendek untuk me-maintaince dan menumbuh kembangkan sebuah festival," kata Angga Dwimas Sasongko.
 
Selain itu, ada juga festival film baru di Jakarta yang bertajuk Jakarta Film Week (JFW) yang mulai digelar pada 2021 lalu. Ini menjadi contoh lain dari festival yang perlu diantisipasi setiap tahunnya karena tidak sedikit festival film yang digelar di Indonesia.
 
Angga menganggap bahwa festival film itu cukup penting bagi sineas tanah air. Pasalnya, dengan adanya festival film ini bisa memberikan ruang untuk para pengembang cerita dan pembuat film di Indonesia agar bisa menayangkan hasil karyanya di hadapan banyak orang.
 
"Festival ini buat saya penting karena memberikan ruang kepada story teller dan filmmaker lokal untuk punya tempat mempresentasikan dan memuatkan karyanya," tutur Angga.
 
Kemudian, film yang sudah ditayangkan itu bisa menjadi peluang untuk menarik minar penonton secara antusias dengan karya yang baru. Tidak hanya itu saja, sineas tanah air juga bisa mendapatkan sorotan baru dari para penerbit film berskala internasional, sehingga menarik penonton yang lebih besar ke depannya.
 
"Lalu bertemu dengan penonton yang antusias dengan karyanya dan mendapatkan exposure dari publishers internasional untuk bisa mempresentasikan karyanya ke audience yang lebih besar," ujar Angga Dwimas Sasongko.
 
Perlu Sobat Medcom ketahui bahwa festival film di Indonesia memiliki pesonanya sendiri di mata negara lain, khususnya wilayah Asia Tenggara. Pasalnya, Angga menjelaskan bahwa JAFF bisa disebut sebagai festival film terbesar dan salah satu yang terpenting dalam wilayah tersebut.
 
"Untuk di regional, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) merupakan salah satu film terbesar di regional, Southeast Asia (Asia Tenggara) dan jadi festival yang penting," ungkap Angga.
 
Hal itu juga yang membuat Angga yakin bahwa Indonesia memiliki pasar yang kuat dan potensial. Apalagi mengingat bahwa festival-festival film di Indonesia mendapatkan pengakuan secara regional, khususnya wilayah Asia Tenggara.
 
"Jadi, kita punya kredensialnya sebuah industri perfilman. Kita punya market yang kuat, potensial, kita punya talenta hebat dan kita punya festival-festival hebat dan diakui setidaknya regional," pungkas Angga Dwimas Sasongko.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id