Durasi 7 Jam? Film Buya Hamka Akan Jadi Film Indonesia Termahal Sepanjang Sejarah, Tayang Pada 20 April 2023

URBANDEPOK.COM – Gen Z wajin nonton film berdurasi 7 jam ini, Film Buya Hamka akan jadi film Indonesia termahal sepanjang sejarah.

Menyambut hari libur Lebaran, Falcon Pictures dan Starvision mempersembahkan film terbaru mereka yang berjudul Buya Hamka, sebuah karya yang patut ditunggu-tunggu oleh para pecinta film Indonesia. 

Tak hanya itu, yang membuat film Buya Hamka semakin menarik adalah karena pembagian ceritanya yang terdiri dari tiga volume yang berbeda, dan trailer untuk setiap bagian sudah dirilis melalui kanal YouTube resmi Falcon Pictures. 

Baca Juga: Hanya 5 Menit !! Cara Membuat Kartu Ucapan Idul Fitri bentuk Ketupat Keren dan Tidak Mainstream

Ini menjadi kabar baik bagi para penggemar film Indonesia yang ingin menikmati sebuah karya yang terstruktur dengan baik dan dapat mengeksplorasi karakter Buya Hamka dengan lebih mendalam. 

Sebagai sebuah film biopik, Buya Hamka akan mengisahkan tentang kehidupan seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, yaitu Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah.

Melalui kisah hidupnya, penonton akan dibawa untuk mengenal sosok Buya Hamka secara lebih dekat dan mengapresiasi perjuangannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta mengembangkan pemikiran Islam di tanah air. 

Baca Juga: Hidangan ini cocok buat nemenin b uka puasa kalian, yuk intip cara pembuatan sop buah hongkong seger ini

Buya Hamka merupakan seorang pahlawan nasional yang diakui oleh negara Indonesia, selain itu ia dikenal sebagai ulama, sastrawan, wartawan, dan politikus yang berpengaruh di masanya. 

Buya Hamka diakui sebagai seorang yang memiliki kiprah penting dalam dunia dakwah Islam di Indonesia dan juga diakui oleh para ulama di dunia. 

Nah, cuplikan film yang berdurasi 5.43 menggabungkan trailer dari 3 bagian film. 

Baca Juga: Lebih Bersemangat Ibadah! 3 Pengertian Dan Keistimewaan Malam Lailatul Qadar Dalam Al-Qur'an Dan Hadits

Pada volume pertama dari film "Buya Hamka", penonton akan disajikan kisah ketika Buya Hamka menjabat sebagai pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berjuang untuk mengembangkan organisasi tersebut hingga mencapai kemajuan pesat. 

Tak hanya fokus pada perjuangannya di Muhammadiyah, volume pertama dari film Buya Hamka juga akan memperlihatkan bagaimana Hamka mulai menulis sastra koran dan berhasil memikat hati pembaca melalui cerita romantis yang ditulisnya. 

Setelah diangkat sebagai pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat, Buya Hamka memutuskan untuk pindah ke Medan bersama keluarganya.