Angkat Budaya Sunda, Berikut 6 Fakta Film Pamali yang Tengah Tayang di Bioskop

Pamali menjadi film yang menarik untuk disimak lantaran mengangkat kebudayaan Jawa Barat. Dalam Bahasa Sunda, pamali artinya pantangan yang tidak boleh dilanggar. Sesuai dengan artinya, film ini memiliki tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”.

Angkat Budaya Sunda, Berikut 6 Fakta Film Pamali yang Tengah Tayang di Bioskop
Angkat Budaya Sunda, Berikut 6 Fakta Film Pamali yang Tengah Tayang di Bioskop Poster film Pamali. ©2022 instagram @pamalimovie/Merdeka.com

Merdeka.com - Pamali menjadi film yang menarik untuk disimak lantaran mengangkat kebudayaan Jawa Barat. Dalam Bahasa Sunda, pamali artinya pantangan yang tidak boleh dilanggar. Sesuai dengan artinya, film ini memiliki tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”.

Film Pamali dibintangi oleh dua tokoh utama yakni Jaka Sunarya (Marthino Lio), Rika (Putri Ayudya) yang berperan sebagai suami istri. Keduanya kemudian mendapat teror usai pulang kampung ke sebuah desa di Jawa Barat. Usut punya usut, teror itu datang lantaran keduanya dianggap melanggar pantangan adat yang berlaku.

taboola mid article

Film ini kemudian mendapatkan respons positif lantaran mengangkat kebudayaan dan pariwisata dari Jawa Barat. Berikut 6 fakta film Pamali yang mengangkat budaya Sunda.

2 dari 6 halaman

Diadaptasi dari Video Game

poster film pamali

©2022 instagram @pamalimovie/Merdeka.com

Mengutip Kapanlagi, film Pamali diproduksi oleh Lyto Pictures yang pernah sukses dengan film DreadOutnya di tahun 2019.

Sebelumnya, film ini diadaptasi dari sebuah video game keluaran StoryTale Studio, berjudul Pamali: Indonesian Folklore Horror. Game ini sempat populer di tahun 2018 lalu dan merupakan karya anak bangsa.

Film Pamali sudah mulai tayang di hampir seluruh bioskop di Indonesia, sejak tanggal 6 Oktober 2022 lalu.

3 dari 6 halaman

Mengangkat Unsur Kelokalan Sunda

Diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Chandrawulan, film Pamali begitu kental mengangkat adat dan tradisi masyarakat Sunda di Jawa Barat.

Bagi masyarakat Sunda, aturan Pamali biasanya tidak tertulis dan tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi. 

Dalam film ini, fokus Pamali yang diangkat adalah terkait dengan perempuan hamil yang tidak mematuhi peraturan tersebut.

"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," kata Chandrawulan, mengutip laman Pemprov Jabar.

4 dari 6 halaman

Promosi Dilakukan melalui Komunitas

Untuk promosinya, film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas agar peredarannya bisa cepat sampai ke masyarakat dan para pecinta film.

Ditambahkan Chandrawulan, Kabupaten Garut merupakan latar tempat dari film tersebut, sehingga wilayah tersebut bisa ikut terangkat melalui film Pamali.

"Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga," katanya.

5 dari 6 halaman

Ingatkan Masyarakat untuk Menghargai Adat Istiadat

Dahulu pamali digunakan masyarakat sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai- nilai, atau tatatan sosial. Namun pada masyarakat modern saat ini pamali kerap diabaikan. 

Hal ini juga diungkapkan oleh sutradara film Pamali, Bobby Prasetyo bahwa aturan tidak tertulis di masyarakat seperti Pamali ini perlu untuk diangkat ke sebuah media (film) agar tetap diingat oleh masyarakat dan tidak pudar oleh gerusan zaman.

"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film," terangnya.

6 dari 6 halaman

Diperankan Bintang Muda

Film Pamali ini dibintangi oleh sejumlah aktor muda seperti Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.

Marthino Lio sempat memainkan sejumlah film terhitung sejak tahun 2009 lalu, seperti ‘Sayang You Can Dance’, ‘Merry Go Around’, ‘Eiffel I am in Love’ hingga ‘Balada Si Roy’.

Sedangkan lawan mainnya, Putri Ayundya juga sempat memainkan sejumlah film seperti ‘Guru Bangsa: Tjokroaminoto’, ‘Mengejar Embun ke Eropa’, ‘Gundala’ hingga ‘Yowes Ben 3’.

Masyarakat memberikan apresiasi setelah tayangnya film Pamali. Seperti terlihat di kolom komentar kanal YouTube LYTO Picture, banyak warganet memuji film tersebut.

[nrd]