24 Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat HUT RI, Tema Perjuangan-Pahlawan

Berikut rekomendasi film yang cocok ditonton saat HUT RI bertema perjuangan dan pahlawan. Ada Garuda di dadaku, Nagabonar, Soekarno, Bumi Manusia, dll.

24 Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton saat HUT RI, Tema Perjuangan-Pahlawan

Daftar Isi

Makassar -

Menonton film bertema perjuangan atau pahlawan adalah cara yang tepat untuk mengisi libur Hari Kemerdekaan Indonesia. Berikut rekomendasi film yang cocok ditonton saat HUT RI atau libur nasional tersebut.

Mengacu pada Surat Keputusan Bersama 3 Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023, pemerintah pun menetapkan tanggal 17 Agustus 2023 sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Berbagai kegiatan bisa dilakukan detikers untuk mengisi waktu luang ini. Termasuk, menonton film yang bertema perjuangan dan sejarah Indonesia.

Berikut detikSulsel telah merangkum 24 rekomendasi film yang cocok untuk ditonton saat HUT RI dan mengisi hari libur nasional detikers. Yuk disimak!

1. Garuda di Dadaku (2009)

Film Garuda di DadakuFilm Garuda di Dadaku Foto: Dok. Ist

Film ini menceritakan seorang bocah laki-laki kelas 6 SD bernama Bayu (Emir Mahira) yang bertekad baja akan melakukan apa pun demi menjadi pemain sepak bola hebat, meskipun cita-citanya ditentang sang kakek. Kakeknya, Usman (Ikranagara) tidak mengizinkan Bayu menjadi pemain sepak bola karena kondisi kehidupannya digambarkan dengan kemiskinan, dan menyarankan agar Bayu menjadi pelukis.

Film ini menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki mimpi tinggi untuk dapat mengharumkan nama bangsa meski harus terbatas dengan kondisi perekonomian yang tidak mendukung. Namun, apabila mimpi tersebut terus dikejar dengan sungguh-sungguh maka mimpi itu bisa terwujud.

2. November 1928 (1979)

Film ini bertema perjuangan dan disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini menceritakan tentang penduduk desa di Jawa yang memberontak melawan pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.

November 1928 berhasil memenangkan 7 penghargaan dari Festival Film Indonesia 1979 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Tata Suara Terbaik, dan Tata Musik Terbaik.

3. Janur Kuning (1979)

Janur Kuning (1979)Janur Kuning (1979) Foto: IMDB

Janur Kuning menceritakan perjuangan pejuang Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut oleh pasukan sekutu dan berhasil merebut kota Yogyakarta selama enam jam. Janur Kuning adalah lambang yang dipakai para pejuang sebagai tanda perjuangan saat itu.

Janur Kuning mengisahkan seorang perwira muda, Letkol Soeharto, yang meyakinkan Jenderal Sudirman untuk kembali ke Yogyakarta. Film Janur Kuning juga pernah masuk nominasi pada Piala Citra untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik.

4. Doea Tanda Mata (1985)

Film Doea Tanda Mata menceritakan kisah dua orang perwira berlatar belakang beda yang berjuang bersama. Film ini diproduksi oleh Cinema Delapan dan Benoa, dengan produser Alfani Wiryawan. Dalam penggarapannya, tim produksi melakukan riset mendalam untuk mendapatkan informasi terkait kehidupan dan kegiatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang kala itu.

5. Tjoet Nja Dhien (1988)

Film Tjoet Nja' DhienFilm Tjoet Nja' Dhien Foto: Mola TV

Film Tjoet Nja Dhien merupakan film biografi yang menceritakan tentang perjuangan seorang wanita asal Aceh bernama Tjoet Nja Dhien. Film ini berkisah tentang perjuangan Tjoet Nja Dhien saat melawan penjajahan Belanda pada masa perang Aceh.

Film Tjoet Nja' Dhien ini berhasil memenangkan Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 1988. Bahkan, film ini direstorasi di Belanda dan ditayangkan kembali di bioskop.

6. Merah Putih (2009)

film Merah Putihfilm Merah Putih Foto: dok. Media Desa Indonesia

Film Merah Putih merupakan kolaborasi rumah produksi nasional dengan internasional. Film ini dirilis pada 2009, dan mengisahkan mengenai peristiwa Agresi Militer Belanda 1 pada 1947.

Merah Putih diperankan secara apik oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya. Merah Putih merupakan film pertama dari trilogi film bertema perjuangan lainnya, yaitu Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011).

7. Darah Garuda (2010)

Film Darah GarudaFilm Darah Garuda Foto: Wikipedia

Film kedua dari trilogi "Merah Putih" ini berlatar belakang revolusi Indonesia pada tahun 1947-1948, di mana sekelompok gerilyawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jalur darat, laut, dan udara untuk melawan penjajahan Belanda.

Para tokoh di film ini juga masih sama seperti film Merah Putih, namun menghadapi lika-liku konflik dan perjuangan yang berbeda. Di film ini, Amir (Lukman Sardi) dan kawan-kawan melakukan perlawanan ke Belanda untuk membebaskan tawanan yang merupakan rakyat, termasuk anggota keluarga mereka.

8. Hati Merdeka (2011)

Hati MerdekaHati Merdeka Foto: Wikipedia

Sekuel ketiga setelah Merah Putih dan Darah Garuda ini melanjutkan kisah Amir (Lukman Sardi) dan kawan-kawan. Kali ini, Amir mengumumkan pengunduran diri dari Angkatan Darat dan membuat teman-temannya kehilangan sosok pemimpin.

Tomas (Donny Alamsyah) pun ditunjuk menjadi pemimpin baru. Film ini menghadirkan pertempuran para tentara di Bali menghadapi pasukan Kolonel Raymer.

9. Bumi Manusia (2019)

Poster Film Bumi Manusia.Poster Film Bumi Manusia. Foto: Dok. Falcon Pictures

Film adaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Pramoedya Ananta Toer ini digarap oleh Hanung Bramantyo. Bumi Manusia menceritakan kisah cinta antara Minke dan Annelies yang tumbuh di antara banyaknya permasalahan sosial dan ketidakadilan di masa penjajahan Belanda.

Pada 2020 lalu, Bumi Manusia berhasil memenangkan kategori Film Terpuji, Sutradara Terpuji, Pemeran Utama Pria Terpuji, dan Penulis Skenario Terpuji pada gelaran Festival Film Bandung.

10. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)

Film Soekarno: Indonesia MerdekaFilm Soekarno: Indonesia Merdeka Foto: Dok. Ist

Film garapan sutradara ternama Hanung Bramantyo ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai sang proklamator bangsa. Film Soekarno menampilkan Ario Bayu sebagai sosok Bung Karno, beradu peran dengan Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, hingga Sujiwo Tejo. Karena sarat nilai perjuangan, film dengan durasi 137 menit ini berhasil menyabet gelar Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014.

11. Battle of Surabaya (2015)

Film Battle of SurabayaFilm Battle of Surabaya Foto: Dok. Ist

Berbeda dengan film lainnya, film bertema perjuangan Indonesia kali ini menggunakan tampilan animasi 2 dimensi. Film animasi Battle of Surabaya ini diproduksi oleh MSV Pictures dan disutradarai oleh Aryanto Yuniawan.

Battle of Surabaya mengisahkan tentang petualangan Musa. Seorang remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945. Kisah dan animasi apiknya membawa Battle of Surabaya menjuarai berbagai penghargaan film ternama. Beberapa di antaranya adalah Best Animation di Milan International Film Festival 2017, Best Animation dalam Berlin International Film Festival 2017, Best Animation dalam Nice International Film Festival 2017, dan masih banyak lagi.

12. Buya Hamka Vol. I (2023)

Film Buya HamkaFilm Buya Hamka Foto: (Dok.XXI)

Film "Buya Hamka" adalah film teranyar yang diproduksi pada tahun 2023 dan menceritakan sejarah Indonesia. Khususnya salah satu tokoh yang berperan penting dalam kemajuan dan perjuangan anak bangsa.

Film ini menceritakan perjalanan hidup seorang sastrawan yang juga merupakan ulama bernama Abdul Malik Karim Amrullah yang kerap dipanggil dengan nama penanya, yakni Hamka. Perjalanan hidup Buya Hamka di kehidupan nyata penuh dengan perjuangan. Hal tersebut membuat dia dikenal sebagai tokoh inspiratif oleh masyarakat. Tak heran, Falcon Pictures mengangkat kisahnya ke layar lebar.

Film "Buya Hamka" ini sendiri dibagi menjadi 3 volume dan volume pertamanya sudah tayang sejak 19 April 2023 lalu. Dalam volume I ini, diceritakan bahwa Hamka merupakan seorang pengurus Muhammadiyah di Makassar yang berhasil memberikan kemajuan pesat pada organisasi tersebut.

Dia juga menulis sastra koran dan cerita roman yang disukai oleh para pembaca. Diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat, membuat Hamka dan keluarganya pindah ke Kota Medan. Jepang menganggap posisinya tersebut sebagai suatu ancaman hingga akhirnya terjadi benturan antara kedua pihak.

13. Tjokroaminoto (2015)

Film Indonesia.Film Indonesia. Foto: (dok Guru Bangsa: Tjokroaminoto)

Tjokroaminoto merupakan film bertema perjuangan Indonesia yang dirilis pada 2015. mengisahkan hidup Tjokroaminoto yang diperankan oleh Reza Rahadian.

Ia merupakan keturunan bangsawan dengan latar belakang keislaman yang kuat. Namun, Tjokroaminoto memilih melepas status bangsawannya dan hidup mandiri di Surabaya bersama istri dan anaknya. Di sana, ia bertemu dengan Haji Samanhoedi yang memintanya memimpin Sarekat Islam, organisasi Islam yang kerap menentang penjajahan Belanda.

Film garapan Garin Nugroho ini melibatkan beberapa aktor terbaik tanah air, seperti Reza Rahadian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo. Film ini sendiri mengisahkan mengenai guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia.

Pada 2014, film Tjokroaminoto berhasil memenangkan tiga kategori pada Festival Film Indonesia 2015, yakni Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.

14. Kartini (2017)

Film KartiniFilm Kartini Foto: Dok. Ist

Film Kartini digarap oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo yang juga banyak memproduksi film-film bertema sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia di masa lampau. Film ini pertama kali dirilis pada 2017.

Pemeran utamanya adalah Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini. Film Kartini menampilkan sosok pejuang emansipasi wanita dalam wajah yang lebih berani, kuat, dan cerdas sebagai perempuan. Film Kartini menyabet penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia 2017 yang diraih oleh Christine Hakim.

15. Jenderal Soedirman (2015)

film Jenderal Soedirmanfilm Jenderal Soedirman Foto: dok. Padma Pictures

Adipati Dolken menjadi sosok pemeran utama dalam film ini. Film Jenderal Soedirman mengisahkan perjuangan Jenderal Soedirman dalam bergerilya dalam kondisi sakit sekalipun.

Dalam kondisi sakit parah, Soedirman mampu membuat pasukan Belanda takluk dan akhirnya bersedia menandatangani perjanjian Roem-Royen. Ia memimpin perlawanan dalam Agresi Militer II yang terjadi pada 1948. Berbagai suka duka perlawanan Soedirman ditampilkan dalam film ini.

16. Sang Kiai (2013)

sang kiaisang kiai Foto: istimewa

Film ini mengisahkan tokoh organisasi masyarakat berbasis agama Islam, yaitu NU. Di sini, KH Hasyim Asyari (Ikranagara) pendiri Nahdlatul Utama (NU) menolak melakukan ritual penghormatan kepada matahari (Seikerei) karena hal tersebut menyimpang dari agama Islam. Akibatnya, ia ditangkap oleh Jepang.

Untuk menghindari konflik, KH Wahid Hasyim (Agus Kuncoro) berupaya untuk melakukan diplomasi dengan Jepang, tapi ternyata seorang pria bernama Harun (Adipati Dolken) tak terima. Kemudian mencoba mengusir penjajah dengan cara kekerasan yang justru menimbulkan konflik bersenjata.

17. Sang Pencerah (2010)

Film Sang PencerahFilm Sang Pencerah Foto: Dok. Ist

Sang Pencerah mengisahkan perjalanan hidup pendiri Muhammadiyah, yaitu KH Ahmad Dahlan. Sederetan bintang film kawakan beradu akting di sini, di antaranya Lukman Sardi, Sujiwo Tedjo, hingga Zaskia Adya Mecca.

Ceritanya berawal dari kepulangan KH Ahmad Dahlan dari Mekah. Ia melihat warga kampungnya keliru dalam melaksanakan ajaran agama. Kemudian, ia pun merasa wajib meluruskannya. Dalam usahanya itu, ia harus berhadapan dengan pihak Belanda.

18. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta (2018)

Film Sultan AgungFilm Sultan Agung Foto: Dok.Ist

Film ini merupakan film biografi yang mengisahkan tentang Sultan Agung dari Mataram. Bagaimana ia naik takhta dan harus menghadapi VOC dalam peperangan besar, peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kesengsaraan rakyatnya.

Raden Mas Rangsang yang menjadi Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja baru di Kerajaan Mataram Islam. Ia memimpin pasukannya untuk menyerang Belanda di Batavia.

Pasalnya, perusahaan dagang Belanda, VOC mengingkari perjanjian dagang dengan Kerajaan Mataram. Namun, perjuangan Sultan Agung dan rakyatnya tidaklah mudah.

19. Perburuan (2019)

Film Perburuan yang dibintangi Adipati Dolken.Film Perburuan yang dibintangi Adipati Dolken. Foto: Dok. Falcon Pictures

Seperti judulnya, film ini mengisahkan tentang perburuan bekas tentara Pembela Tanah Air (PETA) bernama Hardo (Adipati Dolken) oleh pemerintah Jepang. Padahal, Hardo dan PETA sudah kalah dari tentara Jepang.

Namun, Hardo tetap diburu sampai ke kampung halamannya. Rupanya, tentara Jepang memburu Hardo dengan bantuan dari para orang-orang terdekatnya yang berkhianat.

20. The East (2020)

The EastThe East Foto: IMDB

Berbeda dari film-film sebelumnya, film tentang penjajahan Belanda di Indonesia ini justru merupakan hasil produksi Belanda. Namun, film ini turut dibintangi oleh aktor dan aktris Tanah Air, seperti Putri Ayudia, Lukman Sardi, Ence Bagus, hingga Yayu A.W. Unru.

Film ini berkisah tentang tentara muda Belanda yang ditugaskan untuk menekan kemerdekaan Indonesia usai Perang Dunia II. Film yang berjudul De Oost dalam bahasa Belanda ini juga memperlihatkan kekejaman penjajah pada masa pembantaian Westerling.

21. Kadet 1947 (2021)

Kadet 1947Kadet 1947 Foto: Instagram @kadet1947

Film ini mengisahkan peristiwa Agresi Militer Belanda pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Diadaptasi dari kisah nyata, film ini menceritakan tentang para kadet atau pelajar penerbangan Angkatan Udara Maguwo, yaitu Sigit (Bisma Kharisma), Mul (Kevin Julio), Har (Omara Esteghlal), dan Adji (Marthino Lio) yang berambisi membantu tentara Indonesia melawan Belanda.

Para kadet itu sesungguhnya belum bisa ikut berperang karena statusnya masih taruna alias kadet. Mereka hanya bisa membantu para seniornya dan juga belum bisa menerbangkan pesawat.

Sigit, yang mengetahui di desanya ada pesawat Jepang yang jatuh, mencoba mengajak kawannya untuk mengambil mesin pesawat tersebut. Kisah patriotis para kadet ini diilhami peristiwa serangan udara pertama Angkatan Udara Republik Indonesia yang dilakukan oleh para kadet (calon penerbang Angkatan Udara) terhadap markas pertahanan Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 29 Juli 1947.

22. Serangan Fajar atau Attack of Dawn (1981)

Film ini bercerita tentang kisah perang kemerdekaan dan menampilkan beberapa fakta sejarah yang terjadi di daerah Yogyakarta. Peristiwa-peristiwa patriotik itu ialah, penaikan bendera Merah Putih di Gedung Agung, penyerbuan markas Jepang di Kota Baru, penyerbuan lapangan terbang Maguwo dan serangan beruntun di waktu fajar ke daerah sekitar Salatiga, Semarang.

Dalam peristiwa bersejarah itu diperlihatkan selain ribuan pemuda dan rakyat Yogyakarta, juga para pemimpin mereka, seperti Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Soeharto (Antonius Yacobus). Semua peristiwa di atas dirangkai dengan kehadiran Temon (Dani Marsuni), anak laki-laki kecil yang masih lugu, di sela-sela perang bersama neneknya (Suparmi). Dia selalu menanyakan ayahnya yang sudah tiada. Kehadiran seorang pejuang (Charly Sahetapy) telah menjadi figur ayahnya.
Terselip pula kisah keluarga bangsawan Yogyakarta, di mana Romo (Amoroso Katamsi) ikut gigih membantu pejuang. Sementara istrinya selalu ketakutan akan kehilangan kastanya sebagai bangsawan, karena salah satu anaknya menjalin cinta dengan seorang pemuda pejuang dari rakyat jelata.

23. Nagabonar (1987)

Naga BonarNaga Bonar Foto: Naga Bonar (dok.infonesia film center)

Nagabonar adalah film komedi situasi tahun 1986 dari Indonesia yang mengambil latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia ketika sedang melawan kedatangan pasukan Kerajaan Belanda pasca kemerdekaan Indonesia di daerah Sumatra Utara. Film ini mengisahkan Naga Bonar (Deddy Mizwar) yang merupakan seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang.

Ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang (Afrizal Anoda). Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta. Namun, berbeda dengan di Medan yang belum sempat dimerdekakan dan harus memerangi Belanda yang sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi.

24. Habibie & Ainun (2012)

Habibie dan AinunHabibie dan Ainun Foto: Habibie dan Ainun

Film biografi dengan genre drama ini mengisahkan kehidupan percintaan mantan presiden Indonesia, yaitu BJ. Habibie yang diperankan Reza Rahadian dan Ainun yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari yang merupakan istrinya. Habibie jatuh cinta pada Ainun yang katanya manis seperti gula jawa.

Ainun tidak hanya jatuh cinta kepada Habibie, tetapi Ainun juga ingin mewujudkan mimpi dan visi Habibie yang ingin membuat pesawat untuk bangsa dan negaranya. Mereka berdua menikah dan terbang ke Jerman. Mempunyai mimpi yang tinggi memang bukanlah perkara yang mudah untuk dikabulkan.

Godaan terhadap harta, dinginnya salju Jerman, rasa sakit yang menimpa, panasnya politik di sekitar mereka hingga kesendirian menjadi pengiring perjalanan mereka kembali ke Indonesia. Cinta yang dibangun tersebut menumbuhkan visi dan mimpi yang ingin diraihnya.

Nah, itulah 24 rekomendasi film yang cocok untuk ditonton saat HUT RI dan mengisi hari libur nasional detikers. Semoga bermanfaat ya!

Simak Video "Kenalan di Medsos, Pria di Morowali Bawa Lari-Setubuhi Gadis ABG"
[Gambas:Video 20detik]
(edr/alk)