Saat Andi Gani Nena Wea Berdesakan di Shuttle-Bus Asian Games Menuju Senayan

BREAKINGNEWS.CO.ID-Perhelatan akbar Asian Games XVIII/2018 menarik perhatian semua kalangan di tanah air. Tidak terkecuali Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Tbk) Andi Gani Nena Wea yang dengan penampilan berbeda ikut berdesakan di shuttle-bus Asian Games. Ya, pemandangan langka melihat putra mantan menakertrans Jacob Nuwa Wea "bergelantungan" di shuttle-bus Asian Games menuju Senayan.

Saat Andi Gani Nena Wea Berdesakan di Shuttle-Bus Asian Games Menuju Senayan

BREAKINGNEWS.CO.ID-Perhelatan akbar Asian Games XVIII/2018 menarik perhatian semua kalangan di tanah air. Tidak terkecuali Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Tbk) Andi Gani Nena Wea yang dengan penampilan berbeda ikut berdesakan di shuttle-bus Asian Games. Ya, pemandangan langka melihat putra mantan menakertrans Jacob Nuwa Wea "bergelantungan" di shuttle-bus Asian Games menuju Senayan.

Rabu (22/8/2018) sore itu preskom dari salah satu BUMN yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur dan gedung-gedung berskala besar itu hendak menyaksikan babak final bulu tangkis beregu di Istora Senayan. Dengan kaos , topi dan sandal Andi Gani Nena Wea yang didampingi anak tunggalnya terlihat tidak canggung menaiki shuttle-bus yang disediakan panitia untuk masyarakat umum padahal perusahaan BUMN PT PP (Tbk) yang Andi pimpin merupakan salah satu sponsor Asian Games. Hal itu tentu membuat Andi dengan mudah mendapatkan fasilitas memadai.

Andi Gani saat ditanya wartawan mengaku ingin menikmati keseruan Asian Games seperti masyarakat pada umumnya.

"Saya rindu dengan suasana Senayan," demikian antara lain dikemukakan Andi Gani Nena Wea, yang  antara tahun 2003-2007 dipercaya Agum Gumelar membantunya di kepengurusan KONI Pusat sebagai Ketua Bidang Bisnis dan Industri Olahraga. Andi Gani, yang saat itu baru berusia 26 tahun, tentu saja akrab dengan lingkungan dan suasana Senayan.

Andi Gani Nena Wea sangat bersyukur dan sekaligus bangga dengan keberhasilan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang memberanikan diri tetap menggelar Pesta Olahraga Terbesar Negara-negara Asia ini.

"Asian Games 2018 ini sangat sukses, terbukti dengan perhatian, kepedulian dan antusiasme luar biasa yang diperlihatkan masyarakat untuk menyaksikan event olahraga bersejarah ini, baik di Jakarta, Palembang serta kota-kota lain yang diberi kesempatan menjadi penyelenggara dari beberapa cabang olahraga. Kita semua tentu berharap atlet-atlet terbaik kita mampu mengemban target yang dicanangkan oleh pemerintah, sebagaimana yang berulangkali disampaikan pak Jokowi. Untuk itu kita juga harus memberikan dukungan pada perjuangan atlet-atlet kita sehingga target tersebut tercapai," papar Andi Gani Nena Wea, yang pada 5 Oktober 2018 mendatang berusia 43 tahun.

image

Andi Gani Nena Wea memang sangat mengagumi Jokowi, sebagaimana ia mengagumi ayahnya almarhum ayahnya, mantan menakertrans Jacob Nuwa Wea. Dari kedua tokoh itu, Andi banyak mengambil suri teladan, salah satunya sikap rendah hati. Di mata Andi Gani, sikap itu tak luntur meski keduanya diberikan amanah sebagai pejabat publik.

“Saya bahagia punya pribadi ini karena ayah saya. Dia punya teman tukang sate di Surabaya bernama Pak Saleh. Dia datang hanya pakai sandal dan membawa kantung kresek saat ayah memimpin rapat eselon I. Di tengah rapat, ayah langsung menyapanya dengan akrab. Ayah tidak langsung mengubah sikapnya agar terlihat wibawa di depan bawahannya. Saya salut sama beliau,” tutur Andi, mengenang. Hal yang sama diperoleh Andi dari Presiden Jokowi saat Jacob Nuwa Wea wafat.

Ketika itu, saat ayahnya wafat pada 9 April 2016 di Pulau Pinang, Malaysia, Presiden Jokowi menjemput langsung jenazah Jacob Nuwa Wea di Bandara Halim Perdanakusuma. Itu dilakukan presiden sebelum menyambut Raja Salman. Padahal, secara protokoler, penjemputan rakyat biasa oleh Kepala Negara tidak diperkenankan.

“Beliau tidak berubah sedikit pun sejak menjadi wali kota, gubernur, dan presiden. Saya panggil bapak presiden pun beliau nggak mau. ‘Panggil Mas saja. Kalau saya tidak presiden lagi, juga mainnya sama kamu lagi’,” papar Andi, menirukan ucapan Presiden Jokowi.

Kedua sosok tersebut menjadikan Andi berupaya bisa dekat dengan segala kalangan. Jabatan yang diembannya sekarang tak membatasi dirinya untuk bergaul dengan siapa saja, termasuk kawan semasa sekolahnya yang berprofesi sebagai pengemudi ojek.

“Pernah teman sekolah saya minder bertemu saya karena profesinya. Mereka menjauh karena situasi yang ada. Saya datangi ke rumahnya untuk silaturahmi. Sekarang kalau ke kantor, dia tidak malu lagi. Saya justru bangga bisa berteman dengan dia,” ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Sahabat  Buruh Relawan Jokowi ini.

Berupaya dekat dengan segala kalangan juga dilakukan Andi saat menjadi presiden buruh. Di jabatan ini, dia punya empati tinggi terhadap buruh yang di-PHK karena dia memiliki pemahaman yang mendalam tentang kaitan ketenagakerjaan dengan ekonomi keluarga. 

Saat ini ada tiga aktivitas yang dilakukan Andi Gani Nena Wea dalam waktu bersamaan, yaitu sebagai preskom BUMN PT PP (Tbk), presiden buruh, dan tim relawan Jokowi. Ketiga aktivitas itu menguras waktu, pikiran, dan tenaganya. Karena itu, ia berupaya mengatur ketiga kegiatan ini agar bisa berjalan berdampingan.

“Tapi ya harus dinikmati apa yang dilakukan saat ini. Ini konsekuensinya,” kata Andi, yang masih menyempatkan diri untuk mengantar anaknya pergi ke sekolah di SMAN 34, di kawasan Cilandak, setiap pagi.