BREAKINGNEWS : Bola Tanpa Suporter Bukan Lagi Sepakbola

Jakarta, INDONEWS.ID - Suporter juga manusia. Mereka membutuhkan hak dasar layaknya manusia lainnya. Keamanan, keberhasilan, pengakuan harga diri, keterikatan dengan kelompok dan membantu sesama.

Diakui atau tidak, banyak fans dari kalangan bawah. Beda banget dengan di Eropa karena harga tiketnya saja sudah beda jauh sekali.

Kekerasan dengan mudah tersulut. Karena untuk mengimbangi kekurangan dasar di kehidupan hari hari, mereka bisa tumpahkan semua di stadion.

Stadion menjadi panggung aktualisasi diri yang di kehidupan nyata mereka tidak pernah dapatkan karena aturan legal formal meminggirkan mereka.

Namun, seharusnya stadion bukan sekedar ajang liar menumpahkan segala kekesalan dan kekecewaan, bisa juga untuk mereduksi kekerasan menjadi ajang kreativitas yang sportif, damai dan menghibur sambil mempertontonkan indentitas kelompok dan kekeluargaan.

Apakah bisa? Seharusnya bisa. Asal para suporter, para fans diajari kesetiaan, kesabaran gak melulu menuntut kemenangan jagoannya. Pemain dan manejer bisa pergi kapan saja mereka mau, tapi fans diwariskan sampai anak cucu.

Suporter harus menyadari jadi fans itu keabadian, apalagi klub bola di kota asal mereka harus mencintai klubnya melebihi pemain dan para menejer.

Menang memang tujuan, tetapi merasakan kepahitan kekalahan bagian dari kesabaran bahwa kehidupan, apalagi permainan kekalahan bagian dari sunatullah perjalanan yang terus menerus akan kita lewati dan lalui .

Jayalah sepakbola negeri ku! Semoga team investigasi yang dipimpin pak Mahfud mampu mengurai benang kusut persepakbolaan di tanah air. Amin.*(Zaenal)