RI dan Diplomasi ”Naatu Naatu”

”Naatu naatu” menjadi bahan diplomasi India terhadap dunia. Di sisi lain, Bali dan film-film Bollywood menjadi salah satu cara Indonesia menjalin relasi yang lebih mendalam dengan India.

Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal (berdiri di mimbar) menampilkan klip video Naatu Naatu, lagu film RRR, dalam CII Partnership Summit 2023 di New Delhi, India, Senin (13/3/2023) malam. Klip video Naatu Naatu yang mengambil latar di Istana Mariyinsky, kediaman Presiden Ukraina di Kiev, Ukraina, itu menjadi Lagu Orisinial Terbaik Oscar 2023.
KOMPAS/HENDRIYO WIDI

Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal (berdiri di mimbar) menampilkan klip video Naatu Naatu, lagu film RRR, dalam CII Partnership Summit 2023 di New Delhi, India, Senin (13/3/2023) malam. Klip video Naatu Naatu yang mengambil latar di Istana Mariyinsky, kediaman Presiden Ukraina di Kiev, Ukraina, itu menjadi Lagu Orisinial Terbaik Oscar 2023.

”Naatu Naatu”, lagu film RRR produksi Tollywood, industri film yang berbasis di Benggala Barat, Negara Bagian India, menjadi Lagu Orisinal Terbaik Oscar 2023. Menteri Perdagangan dan Industri Piyush Goyal menampilkan cuplikan lagu tersebut dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Kemitraan Konfedarasi Industri India atau CII Partnership Summit 2023 di New Delhi, India, Senin (13/3/2023) malam.

Naatu merupakan bahasa Telugu yang berarti ”tari”. Lagu ciptaan MM Keeravani dan liriknya ditulis Chandrabose itu dibuat dalam bahasa Hindi, Tamil, Kannada, dan Malayalam. Lagu dalam film Rise Roar Revolt (RRR) ini merupakan metafora kemenangan India atas Inggris.

Banyak yang menyebut ”Naatu Naatu” membawa pesan tentang ”tarian semangat yang mempersatukan semua kalangan”. Harapan ini wajar karena konflik komunal, termasuk antarpemeluk agama dan antarsuku, kerap muncul.

Klip video ”Naatu Naatu” mengambil latar di depan Istana Mariyinsky, kediaman Presiden Ukraina, di Kiev. Pengambilan gambar dilakukan selama 20 hari, sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Saat lagu ini meraih penghargaan insan perfilman tertinggi, cukup banyak komentar yang menyayangkan sikap netral India atas konflik Rusia-Ukraina.

India memang memiliki ikatan kuat dengan kedua negara bekas Uni Soviet itu. India bahkan menjadi bagian aliansi pemerintahan dan ekonomi BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kendati begitu, di tengah kepemimpinan G20 tahun ini, India diharapkan dapat menjadi jembatan perdamaian Rusia-Ukraina.

Klip video ’Naatu Naatu’ mengambil latar di depan istana Presiden Ukraina. Pengambilan gambar dilakukan selama 20 hari, beberapa bulan sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden RI Joko Widodo disambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Ukraina, Rabu (29/6/2022).
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - LAILY RACHEV

Presiden RI Joko Widodo disambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Ukraina, Rabu (29/6/2022).

Sejumlah media India memberitakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan hadir dalam presidensi G20 India. Menyinggung istana Presiden Ukraina di klip video ”Naatu Naatu”, Anumula Gitesh Sarma, diplomat India, menuliskan, Putin dan Zelenskyy dapat merayakan bersama akhir perang kedua negara di India dengan makanan, musik, dan tarian India (American Kahani, 13/3/2023).

Tak heran, meski bukan produksi Bollywood, industri film yang berbasis di Mumbai, Goyal, politikus kelahiran Mumbai, membanggakan ”Naatu Naatu” kepada dunia. Di akhir penayangan lagu itu di forum CII Partnership Summit 2023, peserta bertepuk tangan sambil berdiri. Di akhir pidatonya, Goyal juga menyebutkan misi presidensi G20 India, yakni membawa dunia menuju ”One Earth, One Family, and One Future”.

Baca juga: RI dan India Ajak Dunia Perkuat Jembatan Kemitraan

Bali-Bollywood

Dalam forum yang sama, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mendapat kesempatan menyampaikan pidato pembuka bersama menteri perdagangan atau industri sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Singapura, Kuba, Kanada, Mauritius, dan Uni Emirat Arab.

Dalam pidatonya, Zulkifli menyinggung tentang Bali dan Bollywood. Ia berharap agar relasi RI-India terbangun atas dasar hubungan antarpersonal yang mendalam. Bahkan, relasi kedua negara itu bisa melebihi kecintaan masyarakat India terhadap Bali, serta kesukaan masyarakat India terhadap film-film Bollywood.

Relasi kedua negara itu bisa melebihi kecintaan masyarakat India terhadap Bali, serta kesukaan masyarakat India terhadap film-film Bollywood.

Baca juga: RI-India Gulirkan Perjanjian Tarif Preferensial dan Kolaborasi Bisnis

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal di kantor Kementerian Perdagangan dan Industri India di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023) malam.
DOKUMENTASI KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal di kantor Kementerian Perdagangan dan Industri India di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023) malam.

India merupakan salah satu pasar ekspor nontradisonal RI yang besar dan potensial di Asia Selatan. RI-India menyepakati target perdagangan nonmigas bisa mencapai 50 miliar dollar AS pada 2025. Target itu merupakan buah pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 2019. Kementerian Perdagangan mencatat, pada 2022, total perdagangan RI-India sebesar 32,71 miliar dollar AS atau tumbuh 55,68 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 21,01 miliar dollar AS.

Nilai ekspor dan impor RI ke dan dari negara tersebut masing-masing sebesar 23,38 miliar dollar AS dan 9,33 miliar dollar AS. Dengan begitu, neraca perdagangan RI masih surplus 14,05 miliar dollar AS atas India. Produk ekspor utama RI ke India di antaranya batubara, minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya, besi paduan, serta bijih tembaga dan konsentratnya. Sementara produk utama impor Indonesia dari India di antaranya besi setengah jadi, gula, kacang tanah, dan daging kerbau beku.

Baca juga: RI Bidik Pasar Ekspor dan Investasi Tiga Kawasan

Untuk mewujudkan hal itu, RI-India akan merealisasikan perjanjian tarif preferensial (PTA). Selain itu, RI-India akan memperkuat kolaborasi pelaku usaha dan industri kedua negara. RI-India juga sepakat bekerja sama di lima sektor, yakni teknologi informasi, kesehatan, tekstil, furnitur, serta pendidikan dan sumber daya manusia.

Potensi pasar makanan-minuman untuk vegetarian dan vegan di India juga cukup besar. Pada 2022, penduduk di India berjumlah 1,4 miliar orang. Dari jumlah itu, sekitar 24 persen adalah vegetarian, 9 persen vegan, dan 8 persen pescatarian.

RI-India akan merealisasikan perjanjian tarif preferensial. Selain itu, RI-India akan memperkuat kolaborasi pelaku usaha dan industri kedua negara.

Baca juga: Kisah Tempe Nusantara di Negeri ”Kuch Kuch Hota Hai”

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/UXUnL8LtMY8EUiraW-F0XrqAUwA=/1024x1475/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F15%2F7f91e459-d1f2-4c0a-9322-dce8c5369eb1_png.png

Bagi Indonesia, tahun ini merupakan momentum baik untuk mewujudkan PTA dengan India. Ekonomi India diperkirakan masih tumbuh cukup signifikan. Pada 2022, ekonomi India tumbuh 7 persen secara tahunan. Pada 2023, ekonomi India diperkirakan tumbuh 6,1 persen.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menyebut, performa ekonomi India pada tahun ini cukup mengesankan. India akan berkontribusi sekitar 15 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia. Bersama China, pertumbuhan ekonomi India pada tahun ini akan menyumbang sekitar separuh dari PDB dunia (The Indian Express, 22/2/2023).

Jika berhasil melahirkan PTA dan merealisasikan target perdagangan senilai 50 miliar dollar AS pada 2025, kedua negara mungkin akan merayakannya dengan makanan, musik, dan tarian. Perayaan itu bisa saja di India atau bahkan di Bali.

Baca juga: Ekonomi India Masih Tumbuh Apik, RI Optimalkan Ekspor

Perjanjian Perdagangan India
SUMBER: KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Perjanjian Perdagangan India