Review Film: Fast X

Review film: Fast X berusaha menampilkan adegan laga yang membumi, tapi tetap susah menahan diri untuk tidak hiperbolis dan flexing.

Review Film: Fast X
Jakarta, CNN Indonesia --

Fast X berupaya menjawab keluhan penggemar dengan menyuguhkan adegan laga yang lebih membumi. Namun, film ini tetap kesulitan menahan diri sehingga ada banyak bagian yang masih terlalu hiperbolis dan menerobos batas wajar.

Saya sudah berusaha mengatur ekspektasi dan sedikit menyingkirkan nalar sebelum cerita dimulai. Ingatan saya masih segar ketika melihat adegan-adegan 'ajaib' dari seri lalu.

Sebut saja momen Dom dan Brian menyeberangi menara pencakar langit dengan mobil di Furious 7 (2015), atau Tej dan Roman yang mengemudikan mobil hingga ke luar angkasa di F9 (2021).

Keputusan untuk cuek dengan urusan logika itu pun cukup tepat. Saya harus mengakui Fast X penuh hiburan dengan segudang adegan laga yang gila-gilaan.

Louis Leterrier yang menggantikan Justin Lim sebagai sang sutradara berhasil menerjemahkan naskah dengan apik. Ia jor-joran dalam menggelontorkan elemen laga lewat adu tembak, kejar-kejaran mobil, hingga flexing alat canggih.

Saya sempat terbuai dengan adegan laga yang menghibur itu, hingga kemudian sadar bahwa cerita film ini jauh dari kata bagus.

Rita Moreno, Vin Diesel, Jordana Brewster, Sung Kang, Ludacris, Michelle Rodriguez, Tyrese Gibson, Leo Abelo Perry, dan Nathalie Emmanuel dalam Fast X (2023). (Universal Picture/Peter Mountain via IMDb)Review film: Fast X dibintangi oleh jajaran ensambel kelas elite sehingga cukup menyelamatkan cerita.: (Universal Picture/Peter Mountain via IMDb)

Leterrier gagal memenuhi ekspektasi untuk urusan cerita. Ia sama seperti saya atau penonton lainnya, mengabaikan plot dan justru asyik bermain-main dengan adegan laga yang bombastis.

Beberapa bagian cerita seolah tidak mengindahkan logika atau menjaga agar cerita tetap runut. Hasilnya, saya tidak meresapi motif yang kuat di balik langkah atau keputusan masing-masing karakter.

Imbas lain dari buruknya kualitas cerita adalah beberapa adegan yang berujung hiperbolis serta tidak masuk akal. Bentuknya memang tak separah yang lalu, tetapi adegan itu ternyata masih membuat terusik.

Salah satu yang masih terngiang-ngiang adalah adegan Dom mengajarkan cara melakukan drift kepada anaknya, Brian Marcos, yang terlihat belum genap 10 tahun. Atau ketika Dom berhasil menjatuhkan dua helikopter dengan tarikan gas mobil Camaro miliknya.

Beruntung, Fast X dibintangi oleh jajaran ensambel kelas elite sehingga cukup menyelamatkan cerita. Chemistry antar karakter utama tak perlu diragukan lagi mengingat mereka sudah bersama sejak bertahun-tahun.

Hubungan Dom dan Letty yang semakin matang begitu terasa, terlebih sejak mereka membesarkan Brian Marcos. Dom Toretto yang gahar juga tak jarang menunjukkan sisi rapuh lewat adegan ayah-anak bersama Brian alias Little B.

Lanjut ke sebelah..

[Gambas:Video CNN]

Review Film: Fast X

BACA HALAMAN BERIKUTNYA