Ressa Herlambang Kaget Ada PH yang Bikin Film Panas di Indonesia
Ressa Herlambang berharap video-video yang beredar bisa dihapus dan ditutup aksesnya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dia mengatakan, Indonesia berbeda dengan negara lain misalnya Jepang yang bisa menjadikan film porno sebagai industri. Di Indonesia, tegasnya, sangat tidak cocok hal tersebut lantaran berlawanan dengan adat dan budaya yang dianut oleh masyarakat.
"Kominfo, harapannya bisa menghapus tayangan-tayangan ini kalau sudah tersebar luas. Takutnya nanti generasi junior kita menikmati tayangan tidak mendidik seperti ini," katanya.
"Meski ada tuntutan gaya hidup, tidak sepantasnya selebgram atau publik figur memilih menjadi pemain film porno. Karena masih banyak pekerjaan lain yang menghasilkan,"katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap adanya rumah produksi membuat film porno di bawah arahan sutradara I dan diproduksi di 3 studio di kawasan Jakarta Selatan.
Dua studio yang dijadikan syuting film porno terletak di daerah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dan satu studio lainnya berada di daerah Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 5 orang sebagai tersangka. Mereka adalah laki-laki sutradara berinisial I, JAAS (kameraman), AIS (editor), AT (sound engineering), dan seorang wanita berinisial SE (sekretaris sekaligus pemeran film).
Rumah produksi ini rupanya sudah membuat sekitar 120 judul film porno yang diunggah di laman website yang dikelola para tersangka. Produksi film porno ini melibatkan belasan pemeran wanita dan kabarnya beberapa diantaranya berasal dari publik figur.
Untuk dapat menonton film porno tersebut, para tersangka mematok tarif berlangganan.