Perantau Minang Serahkan Beasiswa Rp150 Juta saat Gala Premiere Film Buya Hamka

Gala Premiere Film Buya Hamka yang penayangannya telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat bakal berlangsung spektakuler. Para pemeran dan produser film yang disutradarai Fajar Bustomi itu akan tampil bersama tokoh dan masyarakat Minang pada Gala Premiere 18 kota yang dipusatkan di Episentrum XXI Kuning

Perantau Minang Serahkan Beasiswa Rp150 Juta saat Gala Premiere Film Buya Hamka

Gala Premiere Film Buya Hamka yang penayangannya telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat bakal berlangsung spektakuler. Para pemeran dan produser film yang disutradarai Fajar Bustomi itu akan tampil bersama tokoh dan masyarakat Minang pada Gala Premiere 18 kota yang dipusatkan di Episentrum XXI Kuningan, Jakarta, Minggu (9/4/2023) nanti.

Sekitar 800 artis, tokoh dan masyarakat Minang termasuk Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Ketua Umum Gebu Minang Oesman Sapta Odang, bakal hadir menonton perdana film dengan pemeran utama Vino G Bastian dan Laudya Cynthia Bella itu di Epicentrum XXI Kuningan Jakarta.

Ketua Panitia Pelaksana Yuliandre Darwis menyebutkan bahwa acara nonton bareng masyarakat Minang pada Gala Premiere Film Buya Hamka yang dilanjutkan acara berbuka bersama terselenggara berkat kerja sama Gebu Minang, Indo Jalito Peduli dan Minang Diaspora Network (MDN) serta Forum Minang Maimbau dengan Falcon Pictures dan Starvision.

Menurut Yuliandre, berdasarkan rundown kegiatan gala premiere bakal dimulai sejak pagi hingga malam diawali pertemuan Mata Najwa dengan sutradara Fajar Bustomi, pemeran utama Vino G Bastian dan Laudya Cynthia Bella.

Sebelum pemutaran film, didahului penampilan lagu daerah Minang oleh Alkawi, tari randai dan piring serta tari silat harimau. Kemudian sutradara dan pemeran film menyapa satu per satu penonton dari 18 kota premiere. Pemeran utama akan mengendarai delman. Ada juga penampilan grup tari Indo Jalito Peduli.

Yuliandre menyebutkan, nonton bareng ini bagian dari dukungan dan apresiasi dari tokoh, artis dan masyarakat Minang terhadap semua pihak yang sejak awal terlibat dalam produksi film Buya Hamka, terutama Falcon Pictures, Starvision dan Majelis Ulama Indonesia. Apalagi, Buya Hamka merupakan tokoh ulama dari Minang yang memiliki keahlian lengkap dan patut diteladani anak bangsa.

Selain nonton dan berbuka bareng, kata Yuliandre juga ada penyerahan beasiswa yang dihimpun daei kerja sama Minang Diaspora Network, Gebu Minang dan Indo Jalito Peduli serta Forum Minang Maimbau.

“Beasiswa sebesar Rp150 juta itu untuk para calon ulama Minangkabau. Kita serahkan beasiswa itu melalui pemprov yang akan diterima langsung oleh Bapak Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi saat Gala Premiere Film Buya Hamka nanti,” ujar Yuliandre yang juga Wakil Ketua Umum Gebu Minang dan Sekjen Minang Diaspora Network.

Bantuan beasiswa diserahkan Yuliandre bersama Direktur Eksekutif Minang Diaspora Burmalis dan Pendiri Indo Jalito Peduli Astri Asgani kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi.

“Beasiswa ini baru tahap awal gerakan perantau Minang sedunia yang dihimpun melalui Minang Diaspora Network. Akan ada kelanjutannya. Sedangkan teknis penyerahan beasiswa kepada calon ulama Minang, kita serahkan ke Pemprov Sumbar. Niat beasiswa itu adalah agar ke depan muncul Hamka-Hamka baru dari ranah Minang yang berkiprah untuk kepentingan bangsa dan negara,” jelasnya Yuliandre yang pernah menjabat Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Bermanfaat untuk Masyarakat

Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal dengan Buya Hamka sendiri merupakan seorang pahlawan nasional, ulama sekaligus sastrawan dan juga politikus.

Kefasihan Buya Hamka dalam berdakwah bukan hanya digemari oleh kaum muslim di Indonesia, namun juga diakui ulama-ulama di dunia. Salah satu jasa besar Buya Hamka dalam dunia Islam Indonesia adalah, lahirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sedangkan dalam karya seni, selain banyak menerbitkan buku-buku dakwah seperti tafsir Al Azhar, Tasawuf Modern, Falsafah Hidup, dan masih banyak lagi, Buya Hamka juga menghasilkan karya seperti novel Merantau ke Deli, Dibawah Lindungan Kabah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan masih banyak lagi karyanya.

Produser Falcon Pictures, Frederica mengungkapkan, hadirnya film Buya Hamka, didasarkan atas ketulusan ingin memberikan suguhan yang bermanfaat bagi masyarakat. “Ini adalah bentuk dedikasi kami kepada dunia hiburan Indonesia. Karena film Buya Hamka, bukan hanya menghibur, tapi juga memberikan tuntunan. Kami juga berharap, banyak pelajaran positif yang bisa dipetik usai menonton film ini. Dan moment lebaran merupakan waktu yang pas, untuk menikmati film Buya Hamka bersama keluarga,” ujarnya.

Sedangkan produser Starvision, Chand Parwez menuturkan, proses pembuatan film Buya Hamka sangat panjang, dan memakan biaya yang besar. “Saya mengucap syukur, Alhamdulillah. Karena karya fenomenal yang berproses sejak Bapak Din Syamsuddin menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak saya untuk membuat Film tentang Buya Hamka, seorang ulama besar dan kiai nasionalis yang menjadi Ketua MUI pertama. Karya Film kerjasama Starvision dan Falcon dengan MUI ini membutuhkan 9 tahun dengan biaya besar, kini telah siap tayang dibioskop. Bismillahirrohmanirrohim,” jelasnya.(esg/rel)