Golkar Partai Independen, Tak Mudah Dicampuri Pihak Luar

BREAKINGNEWS.CO.ID - Musyawarah Nasional Partai Golongan Karya yang akan digelar 4-6 Desember di Jakarta adalah urusan internal partai. Salah satu agenda penting munas tersebut adalah memilih Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

Golkar Partai Independen, Tak Mudah Dicampuri Pihak Luar

BREAKINGNEWS.CO.ID - Musyawarah Nasional Partai Golongan Karya yang akan digelar 4-6 Desember di Jakarta adalah urusan internal partai. Salah satu agenda penting munas tersebut adalah memilih Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

Menurut Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, Golkar adalah salah satu partai yang dianggap paling independent dalam menentukan siapa pemimpinnya. Meski ada berbagai bentuk dukungan dari luar partai bahkan intervensi sekali pun, Guru Besar Politik Universitas Parahyangan itu yakin anggota Golkar akan tetap mandiri.

“Memang problem utama partai itu campur tangan pihak luar yang memiliki kekuasaan atau pengaruh bahkan figur tertentu yang sedemikian kuat terhadap partai itu. Namun saya tidak melihat hal itu di Golkar,” kata Asep Warlan.

Menurut Asep Warlan, hal ini berbeda dengan partai lainnya seperti PDIP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, bahkan Partai Gerindra. “Golkar itu sangat independen,” ucap Asep Warlan.

Soal sinyal dukungan dari Presiden Joko Widodo kepada partai Golkar, menurut Asep Warlan, sebenarnya diberikan secara implisit dan hal itu wajar. Semisal pemerintah tidak ingin adanya guncangan di Golkar pasca Munas nanti. Jokowi juga menyatakan siapa pun yang akan terpilih juga Terserah anggota Golkar.

“Pak Jokowi memberikan keleluasaan karena siapa pun akan didukung oleh presiden. Namun secara implisit, Pak Jokowi memberikan angin untuk pihak tertentu. Misalnya soal dulu dia pernah menyatakan menterinya tak boleh rangkap jabatan, tetapi setelah Pak Airlangga Hartarto masuk jadi menteri dan kemudian jadi ketua partai, Pak Jokowi tak melihat itu sebagai masalah. Ini bentuk dukungan implisit tersebut,” ungkap Asep Warlan.

Asep Warlan juga tidak melihat hal itu sebagai inkonsistensi Presiden Jokowi. “Presiden sebagai user para menteri membolehkan maka, ya terserah beliau,” kata Asep Warlan.

Ia juga menolak jika akan terjadi tsunami politik terhadap Golkar jika Airlangga rangkap jabatan. “Ini soal pembagian tugas saja. Sebagai Ketua Golkar, Pak Airlangga bisa menunjuk seseorang yang dipercaya untuk mengurus Golkar lebih intens, mana kala ia fokus di pemerintahan. Saya kira itu tak masalah,” tutur  Asep Warlan.

Sebagai partai independent yang sudah sangat berpengalaman, Asep Warlan menilai Golkar memiliki banyak kader-kader yang mumpuni. “Bisa dikatakan mereka punya kader terbaik. Jadi siapa pun yang memimpin partai ini, Golkar sebenarnya bisa berjalan baik. Namun saya melihat peluang Airlangga Hartarto untuk memimpin lagi sangat besar,” pungkas Asep Warlan.