Film "Jendela Seribu Sungai" angkat kisah budaya dan perjuangan anak asli Banjarmasin

Film “Jendela Seribu Sungai” akan segera menghiasi layar lebar Tanah Air bulan Juli ini, mengangkat kisah budaya dan perjuangan anak-anak ...

Film "Jendela Seribu Sungai" angkat kisah budaya dan perjuangan anak asli Banjarmasin
image

Jakarta (ANTARA) - Film “Jendela Seribu Sungai” akan segera menghiasi layar lebar Tanah Air bulan Juli ini, mengangkat kisah budaya dan perjuangan anak-anak asli Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pada pemutaran perdana "Jendela Seribu Sungai" di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/7) malam, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang juga bertindak sebagai produser eksekutif mengatakan film itu diharapkan menjadi hadiah terindah bagi Kota Banjarmasin yang akan segera merayakan hari jadinya yang ke-497.

“Bahwa kita bisa buat film dan kita bisa angkat potensi wisata Banjarmasin, di samping memang ide ceritanya original dan sangat menyentuh, soal semangat dan perjuangan. Semoga ini menjadi kado terindah bagi warga kita,” kata Ibnu.

Baca juga: Tambah layar di 8 bioskop, ini 3 pesan utama yang diusung film "Onde Mande!"

Selain menjadi kebanggaan warga Banjarmasin dan dapat mengangkat potensi wisata dengan menyoroti keindahan kota dan alam dari Kota Seribu Sungai itu, Ibnu mengatakan film "Jendela Seribu Sungai" juga merupakan upaya pemerintah kota untuk memberikan ruang kreasi dan kolaborasi bagi masyarakatnya.

“Kita ingin memberikan ruang sebesar-besarnya kepada seluruh potensi anak Banjarmasin untuk mengeksplorasi, berkreasi, berinovasi, dan berkolaborasi,“ kata dia.

Film keluarga yang akan dirilis tanggal 20 Juli 2023 itu juga dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.

Baca juga: Film "Kutukan Peti Mati" dari novel karya Astrid D' Savitri tayang 20 Juli mendatang

Film yang hampir separuh pemainnya asli dari Banjarmasin itu menceritakan berbagai kisah perjuangan anak mengejar mimpi dengan segala latar belakangnya, termasuk anak berkebutuhan khusus.

“Seperti air Sungai Martapura, mimpi seperti sungai yang terus mengalir sekalipun kita merasa bahwa saluran itu buntu tetapi harus tetap kita perjuangkan, termasuk bagi anak-anak disabilitas. Peran Bunga kan sebagai disabilitas ya, dan kita berharap, anak disabilitas pun bisa berhasil," kata Ibnu.

“Jendela Seribu Sungai” mengisahkan tentang tiga orang anak, yakni Bunga (Sheryl Drisanna Kuntadi), Kejora (Halisa Naura), dan Arian (Bima Sena) yang tinggal di tepi aliran Sungai Martapura, Banjarmasin. Mereka menyimpan cita-cita yang tersandera oleh keinginan dan harapan orangtua.

Baca juga: Daftar rekomendasi film Indonesia terbaru bioskop bulan Juli 2023

Bunga yang berkebutuhan khusus harus mengubur dalam-dalam cita-citanya sebagai penari. Arian ingin meneruskan tradisi seniman kuriding, namun, Abah meminta hanya menjadikannya sebagai hobi hingga Kejora yang pandai matematika dipaksa meneruskan tradisi keluarga sebagai balian (dukun).

Selain tiga tokoh utama tersebut, film "Jendela Seribu Sungai" semakin apik dengan aksi peran Mathias Muchus (Awat), Ariyo Wahab (Abah Arian), Baim (Damang Isman), Olla Ramlan (Uma Arian), Bopak Castello (Daim), Agla Artalidia (Guru Sheila), dan Ajil Ditto (Arian Dewasa). Film itu juga turut dimeriahkan oleh penampilan vokalis band Radja, Ian Kasela sebagai cameo.