Deretan Ulama NU Pejuang Kemerdekaan RI dari Berbagai Daerah

Sebagai salah satu organisasi Islam di Indonesia, NU memiliki banyak ulama hebat dan berpengaruh sejak zaman perjuangan kemerdekaan. Pejuang dari kalangan NU ikut terlibat aktif dalam merumuskan negara.

Deretan Ulama NU Pejuang Kemerdekaan RI dari Berbagai Daerah

Liputan6.com, Jakarta - Nahdlatul Ulama (NU) sudah berdiri satu abad. NU didirikan 19 tahun sebelum hari kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada 1926.

Sepanjang didirikannya NU, organisasi Islam yang kini dipimpin KH Yahya Cholil Staquf ini sudah banyak memberikan kontribusi untuk Tanah Air, baik melalui pendidikan keagamaannya maupun kegiatan-kegiatan sosialnya.

NU juga ikut berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Saat zaman penjajah, Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa hukum membela Tanah Air adalah fardhu’ain bagi setiap muslim, terutama Nahdliyin.

Sebagai salah satu organisasi Islam di Indonesia, NU memiliki banyak ulama hebat dan berpengaruh sejak zaman perjuangan kemerdekaan. Pejuang dari kalangan NU ikut terlibat aktif dalam merumuskan negara.

Mengutip NU Online, berikut deretan ulama NU yang menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia dari berbagai daerah. Tokoh atau ulama yang disebutkan ini telah diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Tokoh-Tokoh NU Pejuang Kemerdekaan

1. KH Zainul Arifin Pohan (Suku Batak), Komandan Hizbullah, Ketua PBNU dan Anggota Konstituante, Wakil Perdana Menteri RI. Ia mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 35, 4 Maret 1963.

2. KH Wahid Hasyim (Suku Jawa), Ketua Umum PBNU, Berjuang melawan penjajah, Anggota BPUPKI Perumus Pancasila, Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar Pahalawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No 206 Agustus 1964.

3. KH Hasyim Asy'ari (Suku Jawa). Pendiri NU, Panglima Tertinggi Laskar Santri yang terdiri dari Barisan Kiai, Laskar Hisbullah, dan Laskar Sabilillah. Ia mendapat gelar Pahlawan Naisonal berdasarkan SK Presiden RI No 294 November 1964.

4. KH Zainal Mustofa (Sunda). Ketua PCNU Singaparna, gugur sebagai Syahid dalam perjuangan melawan penjajah Jepang. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Presiden RI No 064 November 1972.

5. H Andi Djemma (Suku Luwu) Raja Luwu. Pendiri NU Sulawesi Selatan ini berjuang melawan penjajah Belanda 1946-1948. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Pres RI No. 073 6 November 2002.

6. H Andi Mappanyukki (Suku Bugis) Raja Bone, pendiri NU Sulawesi Selatan, berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Pres RI No 089 5 November 2004.

3 dari 3 halaman

Tokoh-Tokoh NU Pejuang Kemerdekaan

7. KH Idham Chalid (Suku Banjar). Ketua Umum PBNU 1956-1984 ini merupakan pejuang kemerdekaan, Wakil Perdana Menteri RI, dan Ketua MPR-RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No 113, 7 November 2011.

8. KH Wahab Chasbullah (Suku Jawa), Pendiri NU. Komandan Barisan Kiai ini berjuang melawan Penjajah 1926-1949. Kiai yang merupakan Anggota Konstituante RI, Anggota DPA RI, dan Komandan melawan PKI 1965 ini mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Presiden RI No November 2014.

9. KH As'ad Syamsul Arifin (Suku Madura) Pendiri NU ini berperang melawan penjajah 1945-1949. Kiai yang pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI itu mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 91 November 2016.

10. KH Sam'un (Suku Banten). Ketua PCNU Serang itu merupakan pejuang melawan Penjajah 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK. Presiden RI 8 November 2018.

11. KH Masjkur (Suku Jawa). Ia merupakan Komandan Laskar Sabilillah, Ketua Umum PBNU, Anggota BPUPKI, dan Perumus dasar negara. Kiai Maskur juga pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI dan Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden pada 8 November 2019.

12. Usmar Ismail, berasal dari suku Minang, adalah Muassis, pendiri Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) NU bersama H Djamaluddin Malik, dan Asrul sani pada tahun 1962-1970, Usmar Ismail pun mendapat amanah sebagai Ketua I PBNU 1964-1970 PBNU.

Dia dikenal sebagai seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan pejuang Indonesia. Ia dianggap sebagai pelopor perfilman di Indonesia.  Selain itu, dikenal sebagai pelopor drama modern di Indonesia, dan juga Bapak Film Indonesia. Mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 109 TK 5 November 2021.