Dedi Mulyadi Gagas 1 Desa 10 Sarjana dan 1 Dokter

PURWAKARTA - Dedi Mulyadi mengatakan jika dirinya bertekad menjadikan Jawa barat sebagai provinsi yang paing unggul di Indonesia. Ia ingin program yang dimilikinya saat ini untuk menggagas satu desa dengan 10 sarjana dan satu orang dokter. Menurutnya, jika hal tersebut terwujud, maka mereka akan bertugas untuk memaksimalkan potensi desanya.

Dedi Mulyadi Gagas 1 Desa 10 Sarjana dan 1 Dokter

PURWAKARTA - Dedi Mulyadi mengatakan jika dirinya bertekad menjadikan Jawa barat sebagai provinsi yang paing unggul di Indonesia. Ia ingin program yang dimilikinya saat ini untuk menggagas satu desa dengan 10 sarjana dan satu orang dokter. Menurutnya, jika hal tersebut terwujud, maka mereka akan bertugas untuk memaksimalkan potensi desanya. 

"Jawa Barat harus menjadi provinsi paling unggul. Jadi kita ikhtiarkan kebutuhan pendidikan ditanggung negara. Kita ingin di satu desa ada 10 sarjana dan seorang doktor," kata calon wakil gubernur Jabar nomor urut 4 itu, Selasa (12/6/2018). "Mulai dari potensi kultur, sosial sampai sumber daya alam. Sehingga, terjadi pembangunan yang berkesinambungan di seluruh desa di Jawa Barat," papar Kang Demul, sapaan akrabnya.

Sementara itu, jika sarjana yang memiliki kualifikasi pendidikan agama, tentunya akan diarahkan melalui kerja sama dengan pesantren dan kiai di kampung-kampung. "Kalau ada kualifikasi lain, kita arahkan sesuai disiplin ilmunya. Poin pentingnya, seluruh aspek pembangunan di desa ini berkesinambungan," ucap Dedi yang berpasangan dengan Deddy Mizwar di Pigub Jabar yang akan digelar pada 27 Juni 2018 mendatang.

Selain itu, ia mengatakan jika program tersebut cukup realistis untuk diselesaikan dalam lima tahun kepemimpinannya jika terpilih menjadi cawagub Jabar. "Terdapat 5.962 desa di Jabar, sehingga dalam setahun diproyeksikan mencetak seribuan lebih kaum cendekia dari desa," tuturnya.

Menurutnya, program tersebut tercetus sebagai persiapan dalam menghadapi kompetisi pada era milenial saat ini. Digitalisasi diakuinya merupakan keniscayaan. Karena itu, dibutuhkan agen-agen yang mampu memberikan wawasan tentang kebutuhan di era ini. "Kaum cendekia merupakan sosok-sosok terlatih untuk bersaing dan menjalin dialog antarbudaya akibat digitalisasi," ucapnya.