Pekan Depan, MBS Kunjungi Indonesia

BREAKINGNEWS.CO.ID – Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), akan mengunjungi Indonesia pekan depan. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Meskipun demikian, Agus enggan menjelaskan secara detail Agenda MBS selama berada di Jakarta nanti.

Pekan Depan, MBS Kunjungi Indonesia

BREAKINGNEWS.CO.ID – Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), akan mengunjungi Indonesia pekan depan. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Meskipun demikian, Agus enggan menjelaskan secara detail Agenda MBS selama berada di Jakarta nanti.

"Iya (minggu depan)," ucap Agus saat dikonfirmasi pada Rabu (13/2/2019). Agus tidak menyebutkan berapa lama penerus takhta kerajaan Saudi itu akan melawat ke Indonesia. "Untuk agenda detailnya bisa cek Kementerian Luar Negeri RI," kata Agus. Sejumlah media asing memberitakan Pangeran Mohammed akan melakukan kunjungannya ke sejumlah negara di Asia seperti India, Pakistan, Cina, Malaysia, hingga Indonesia mulai pekan ini.

Agenda utama kunjungan itu dilaporkan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan investasi Saudi dengan negara-negara sahabat di Asia. Kunjungan kenegaraan ini merupakan yang pertama dilakukan Pangeran Mohammed ke Asia Tenggara. Di sisi lain, Pangeran Mohammed disebut-sebut bertanggung jawab atas pembunuhan wartawan, Jamal Khashoggi pada 2 Oktober 2018 lalu.

Khashoggi merupakan wartawan pengkritik Pangeran Mohammed dan Raja Salman, yang tewas di konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyimpulkan Pangeran Mohammed yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Dia juga disebut pernah berniat menembak mati Khashoggi jauh sebelum peristiwa itu terjadi. Meskipun sempat membantah, Saudi pada akhirnya mengaku bahwa koresponden surat kabar The Washington Post itu tewas di dalam konsulatnya di Istanbul, Turki.

Saudi juga mengaku jasad Khashoggi sudah dimusnahkan. Meskipun begitu, mereka berkeras membantah kalau kerajaan terlibat dalam konspirasi pembunuhan itu. Negara tersebut mengklaim bahwa pembunuhan Khashoggi dilakukan oleh sejumlah orang yang bergerak di luar komando.