Buru Anak Osama, AS Tawarkan Hadiah Rp16 Triliun

BREAKINGNEWS.CO.ID – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan tengah memburu anak dari mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, Hamzah bin Laden. Bahkan, AS menawarkan hadiah berupa uang sekitar 1,13 juta dolar AS atau setara 16 triliun rupiah bagi siapa saja yang memberikan informasi tentang keberadaan Hamzah.

Buru Anak Osama, AS Tawarkan Hadiah Rp16 Triliun

BREAKINGNEWS.CO.ID – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan tengah memburu anak dari mendiang pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, Hamzah bin Laden. Bahkan, AS menawarkan hadiah berupa uang sekitar 1,13 juta dolar AS atau setara 16 triliun rupiah bagi siapa saja yang memberikan informasi tentang keberadaan Hamzah.

Seperti dilansir AFP, Jumat (1/3/2019), keberadaan Hamza sampai saat ini memang masih menjadi misteri setelah ayahnya meninggal. Dia diduga berada di Pakistan, Afghanistan, Suriah, atau Iran dan dianggap menjadi sosok penerus sang ayah di Al-Qaeda. "Hamza bin Laden adalah anak dari mendiang mantan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dan mulai muncul sebagai pemimpin Al-Qaeda yang baru," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.

Hamza yang diperkirakan saat ini berusia 30 tahun beberapa kali mengeluarkan ancaman akan menyerang AS, untuk membalas dendam atas kematian ayahnya pada 2011 silam. Saat itu sang ayah ditembak dalam penggerebekan yang dilakukan oleh anggota pasukan khusus Angkatan Laut AS, Navy SEALs, di rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan. Badan Intelijen AS (CIA) memperkirakan Hamza bisa muncul sebagai sosok pengganti sang ayah, dan bahkan bisa lebih ekstrem dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Empat tahun lalu, rekaman suara yang diduga Hamza menganjurkan supaya para militan pergi dan bersatu dalam perang di Suriah, yang dianggap bisa menjadi jalan untuk membebaskan Palestina. Satu tahun kemudian dia kembali menerbitkan rekaman suara supaya menggulingkan kepemimpinan kerajaan Arab Saudi. Setelah Osama meninggal, tiga istri dan sejumlah anak-anaknya kembali ke Arab Saudi. Akan tetapi, keberadaan Hamza tetap tidak diketahui. Dia diduga tinggal bersama sang ibu di Iran.

Menurut informasi yang dihimpun, Iran sengaja membuatnya menjadi tahanan rumah sebagai salah satu cara menekan Arab Saudi dan juga menghindari Al-Qaeda menyerang Iran. Salah satu saudara tiri Hamza mengatakan saudaranya kemungkinan berada di Afghanistan. Dia juga mengatakan Hamza menikahi anak dari Muhammad Atta, salah satu pemimpin serangan pada 11 September 2001 lalu di Gedung World Trade Center (WTC), New York, AS.