7 Film Indonesia yang Tayang Lebih Dulu di Luar Negeri, Nomor 4 Ceritanya Kontroversial

Tujuh film Indonesia ini lebih dulu tayang di luar negeri. Karena sejumlah alasan, beberapa judul film ini lebih dulu rilis di luar negeri daripada di Indonesia....

7 Film Indonesia yang Tayang Lebih Dulu di Luar Negeri, Nomor 4 Ceritanya Kontroversial

loading...

Aktor Whani Darmawan yang bermain di Film Kucumbu Tubuh Indahku meraih Piala Citra 2019. Film besutan Garin Nugroho ini lebih dulu tayang di luar negeri ketimbang di Indonesia. Foto/Okezone

JAKARTA - Tujuh film Indonesia ini lebih dulu tayang di luar negeri. Karena sejumlah alasan, ada beberapa judul film Nasional yang ternyata lebih dulu diputar di luar negeri ketimbang di Indonesia.

Penayangan di mancanegera didominasi oleh film-film yang didaftarkan dan masuk dalam sejumlah nominasi film di ajang penghargaan dunia. Film apa saja? Berikut 7 film Indonesia yang tayang lebih dulu di luar negeri daripada di Indonesia.

1.Siti (2014)

7 Film Indonesia yang Tayang Lebih Dulu di Luar Negeri, Nomor 4 Ceritanya Kontroversial

Foto/IMDb

Siti adalah salah satu film Indonesia yang berhasil menggebrak blantika perfilman Tanah Air. Bagaimana tidak? Garapan Eddie Cahyono ini jadi film Indonesia pemenang Piala Citra 2015 yang filmnya tak pernah tayang di negeri sendiri.

Siti melanglang buana ada tujuh festival Internasional dan merebut berbagai penghargaan. Film ini tayang perdana di Singapore International Film Festival pada 2014.

Lalu, tampil di China, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Polandia pada 2015. Setelah itu, Siti tayang di bioskop Indonesia secara terbatas pada 28 Januari 2016 setelah sempat terlilit urusan sensor.

2.A Copy of My Mind (2015)

7 Film Indonesia yang Tayang Lebih Dulu di Luar Negeri, Nomor 4 Ceritanya Kontroversial

Foto/IMDb

A Copy of My Mind merupakan film drama yang digarap oleh Joko Anwar dan dibintangi oleh Tara Basro. Film ini diputar pada sejumlah festival internasional mulai dari Busan Film Festival, Venice Film Festival, hingga Toronto Film Festival pada 2015.

Pada tahun 2015, film ini menyabet tiga Piala Citra, yaitu “Sutradara Terbaik”, “Pemeran Utama Wanita Terbaik”, dan “Penata Suara Terbaik” di Festival Film Indonesia.

Baca juga: 5 Film Indonesia Tembus Pasar Internasional, Nomor 1 Sulit Tayang di Dalam Negeri