10 Tersangka Film Porno Tak Ditahan, Polisi Ungkap Alasannya

HERALD.ID, JAKARTA – Kasus rumah produksi film porno di Jakarta Selatan masih terus didalami pihak Polda Metro Jaya.

Pihak kepolisian sendiri telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 pemeran film porno itu, dan menetapkan sebagai tersangka.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka, polisi tidak melakukan penahanan kepada mereka.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, penahanan terhadap para tersangka saat ini belum diperlukan.

Ade Safri menjelaskan, saat ini pihaknya masih fokus dalam penyidikan penanganan perkara.

“Sementara ini kita fokus dalam penyidikan penanganan perkara a quo. Untuk penahanan belum diperlukan selama proses penyidikan ini dilakukan,” ungkap Ade Safri kepada wartawan, Selasa (16/1/2024).

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan sebanyak 11 orang sebagai tersangka kasus produksi film porno di Jakarta Selatan.

Penetapan para tersangka kasus produksi film porno tersebut berdasarkan dari hasil gelar perkara dan alat bukti yang diperoleh Penyidik.

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, selama proses penyidikan cukup bukti untuk meningkatkan status mereka sebagai tersangka.

“Dari hasil gelar perkara, dari fakta penyidikan maupun alat bukti yang didapatkan oleh Penyidik selama proses penyidikan, didapatkan fakta bahwa cukup bukti untuk meningkatkan status 11 orang saksi menjadi tersangka,” ungkap Ade Safri.

11 tersangka kasus produksi film porno di Jakarta Selatan itu terdiri dari sembilan talent wanita yang diantaranya yaitu Siskaee, Anisa Tasya Amelia alias Meli 3GP (ATA alias M), Virly Virginia (VV), Putri Lestari alias Jessica (PPL), NL alias Caca Novita (CN), Zafira Sun (ZS), Arella Bellus (ALP alias AB), MS, dan SNA.

Dua tersangka lainnya merupakan pemeran pria yang bernama Bima Prawira (BP) dan Fatra Ardianata (AFL).

Silahkan kirim ke email: [email protected].