Wawancara Griselda Sastrawinata-Lemay, Seniman Animasi Indonesia, Terlibat dalam Film Wish

Merayakan hari jadi yang ke-100 Walt Disney, Walt Disney Animation Studios bakal merilis animasi terbarunya, Wish, bulan depan.

image

JawaPos.com - Merayakan hari jadi yang ke-100 Walt Disney, Walt Disney Animation Studios bakal merilis animasi terbarunya, Wish, bulan depan. Animasi besutan sutradara Fawn Veerasunthorn dan Chris Buck itu adalah bentuk surat cinta para fans sekaligus para pekerja seni untuk Disney atas segala dongeng dan keajaiban selama 100 tahun.

Dalam film yang menggabungkan teknik animasi dua dimensi, tiga dimensi, dan pewarnaan ala cat air itu, ada keterlibatan orang Indonesia. Dia adalah Griselda Sastrawinata-Lemay, yang bertugas sebagai associate production designer.

Jawa Pos berkesempatan mengobrol dengan animator asal Jakarta yang sebelumnya terlibat di proyek Moana, Frozen 2, Raya and The Last Dragon, dan Encanto itu. 

Baca Juga: Anya Geraldine Ketagihan Golf karena Kekasih

Apa tugas Griselda di proyek animasi Wish?

Yang paling utama adalah desain kostum, terlebih untuk karakter utama. Saya juga menyiapkan panduan desain atau gaya busana yang nantinya akan digunakan oleh tim desain kostum dan karakter. Berikutnya, saya juga berkolaborasi dengan mereka untuk membuat animasi dari desain dua dimensi dan teknik pewarnaan ala cat air.

Jadi, animasi ini menggabungkan teknologi animasi lama dan baru ya?

Betul, ada gabungan dari dua dimensi, tiga dimensi atau CGI, serta warna yang mirip cat air. Karena Wish adalah film perayaan 100 tahun Disney, kami ingin mengingat masa-masa awal studio ini membuat animasi dengan teknik dua dimensi. Nah, agar lebih modern, tentu ada penggunaan teknologi baru. Oh iya, nanti di filmnya juga ada hal-hal yang terinspirasi film klasik Disney seperti Snow White, Pinocchio, dan Cinderella. Bisa dibilang, film ini butuh 100 tahun untuk muncul, hahaha.

Baca Juga: George Clooney Bantu Negosiasi SAG-AFTRA dan AMPTP

Kalau di trailer, karya Griselda muncul di bagian mana?

Saya bikin kostumnya Asha, Raja Magnifico, Ratu Amaya (Angelique Abral), Valentino si kambing (Alan Tudyk), dan kumis yang dipakai karakter Star. Saya juga mendesain beberapa karakter teman Asha serta rakyat atau crowd. Semua desain merupakan hasil riset kami selama pandemi tentang kawasan Semenanjung Iberian (latar cerita Wish) yang dibantu Profesor Dr Aomar Boum.

Selama proses pengerjaan, apakah selalu menyenangkan atau ada yang terasa menantang?

Sejujurnya, mendesain rambut Asha dan jubah Raja Magnifico cukup sulit, hahaha. Begitu pula saat saya mendesain Valentino si kambing. Ia hidup sangat lama dan kostum yang dikenakannya sering berubah. Selain itu, setiap kali ada perubahan jalan cerita, departemen art harus menyesuaikan ulang desain produksinya. Pokoknya, kami harus punya ide dasar yang bisa menyesuaikan desain karakter.

Karakter favorit yang bikin bersemangat?