Trump Punya ‘Hubungan Kontroversial’ dengan Penyelidik Khusus AS

BREAKINGNEWS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa dirinya memiliki ‘hubungan kontroversial’ dengan penyelidik khusus Kementerian Hukum dan Kehakiman AS, Robert Mueller, serta memintanya untuk mengakui hal tersebut di hadapan publik.

Trump Punya ‘Hubungan Kontroversial’ dengan Penyelidik Khusus AS

BREAKINGNEWS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa dirinya memiliki ‘hubungan kontroversial’ dengan penyelidik khusus Kementerian Hukum dan Kehakiman AS, Robert Mueller, serta memintanya untuk mengakui hal tersebut di hadapan publik.

Klaim ini menjadi babak baru perseteruan antara kedua belah pihak terkait tudingan campur tangan Rusia terhadap pemilu presiden 2016 lalu. Trump tidak menjelaskan seperti apa hubungan kontroversial itu, kecuali mengakui bahwa ia menolak Mueller untuk kedua kalinya memimpin FBI, karena ketua sebelumnya yang dipecat, James Comey, merupakan "teman dekat" sang penasihat khusus.

"Apakah Robert Mueller akan pernah melepaskan konflik kepentingannya sehubungan dengan Presiden Trump, termasuk fakta bahwa kami memiliki hubungan bisnis yang sangat buruk & kontroversial," kata Trump dalam twit pada Minggu (29/7/2018), di sela-sela keluhan terhadap liputan media yang dinilai "menyudutkan dirinya". Dilansir South Cina Morning Post pada Senin (30/7), Donald Trump mengatakan dalam twit lanjutan bahwa Mueller, yang memimpin FBI dari 2001 hingga 2013 dan dikenal sebagai kubu Republik, hanya ditunjuk oleh Demokrat karena telah memberi kontribusi, namun gagal menyelidiki pemerintahan sebelumnya.

The Washington Post memberikan laporan pada Juli 2017, mengutip dua penasihat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya, bahwa Mueller serta Klub Golf Nasional Trump di negara bagian Virginia memiliki "sengketa uang" ketika mantan kepala FBI itu keluar dari keanggotaan pada 2011. Akan tetapi, laporan tersebut dibantah oleh juru bicara Mueller yang mengatakan bahwa tidak ada masalah apapun ketika keluar dari keanggotaan klub golf milik Trump itu.

Pengacara Trump

Saat ini, Mueller tengah disibukkan dengan upaya penyidikan terhadap bekas pengacara Donald Trump, Michael Cohen, atas dugaan terlibat dalam beberapa dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres 2016. Disebutkan bahwa kuasa hukum sang presiden, Rudy Giuliani, membantah keras tuduhan Cohen yang menyebut kliennya tahu tentang tentang pertemuan 2016 di Trump Tower, New York, antara kampanye pilpres dan campur tangan Rusia yang merupakan fokus utama penyelidikan.

Muncul di stasiun televisi Fox News dan CBS, Giuliani mengatakan presiden tidak tahu menahu tentang pertemuan yang dihadiri oleh putranya, Donald Trump Jr, mantan ketua kampanye kepresidenan Trump Paul Manafort, dan menantunya, Jared Kushner. Ia juga menuding bahwa Cohen mengklaim sepihak tanpa bukti kuat. "Menurut saya, posisi awalnya adalah berbohong," kata Giuliani pada Fox News.

Trump pada Jumat (27/7), menegaskan pembelaaan yang disampaikan oleh Giuliani. "Saya tidak tahu tentang pertemuan yang dilakukan putra saya, Don Jr," kata Presiden Trump. "Kedengarannya bagi saya, seperti seseorang sedang mencoba membuat cerita untuk membuat dirinya keluar dari kebuntuan masalah," lanjutnya.

Menurut beberapa pengamata, Donald Trump menghadapi potensi ancaman hukum dan politik jika terbukti mengetahui tentang pertemuan tersebut. Begitupun pada Trump Jr, yang disebut berisiko menghadapi tuduhan berbohong kepada Kongres jika tuduhan Cohen terbukti benar, karena dia bersaksi di bawah sumpah bahwa ayahnya tidak tahu tentang pertemuan itu.