Terkuak Rahasia Pho Enak di Vietnam, Pakai Oplosan Sake

Sebuah restoran di Vietnam bikin pho dengan level enak yang baru, ternyata pakai campuran sake Jepang.

Terkuak Rahasia Pho Enak di Vietnam, Pakai Oplosan Sake
Jakarta, CNN Indonesia --

Pho selain menjadi makanan khas Vietnam yang terkenal di seluruh penjuru dunia, juga menjadi salah satu comfort food bagi sebagian orang. Rasanya lezat, kaya akan rempah dan daun-daun herbal menjadikan pho, makanan yang banyak disukai orang.

Namun di restoran milik Peter Cuong Franklin yang terkenal di Kota Ho Chi Minh, Anan Saigon, hidangan mi ini dibawa ke tingkat kelezatan yang baru. Hal ini terjadi berkat bahan rahasia yang tak terduga, yakni sake Jepang, atau arak beras.

Menukil CNN, Franklin yang dibesarkan di Dalat telah menghabiskan seluruh hidupnya dengan berbagai makanan khas Vietnam. Ibunya mengelola sebuah restoran kecil di luar rumah.

Setelah belajar di Le Cordon Bleu di Bangkok, bekerja di Alinea yang terkenal di Chicago, dan menjalankan dua restoran Vietnam yang sukses di Hong Kong, Franklin harusnya sudah merasa puas dengan berbagai pencapaiannya itu.

Namun, dia justru memilih kembali ke negara asalnya. Dia malah memperkenalkan beberapa rasa berbeda yang telah dicoba di seluruh dunia. Berbagai rasa ini dia hidangkan dalam masakan tradisional Vietnam.

Membuka restorannya sendiri di tanah kelahirannya. Dia memilih nama "Anan" yang berarti "Makan, makan!" untuk restorannya itu.

IMAGE DISTRIBUTED FOR FUKUSHIMA PREFECTURE - In this image released on Monday, March 9, 2020, a worker sticks the label on the bottle of Namie sake Landmark at the Suzuki Sake Brewery in Nagai, Yamagata Prefecture, northeast Japan. . One of a three-part series on Fukushima's recovery following the 2011 Tohoku earthquake and tsunami. Additional media formats (video and text) available to download on AP Video Hub and www.apmultimedianewsroom.com/fukushima-recovery-series. (Jeremie Chanteraud/AP Images for Fukushima Prefecture)Ilustrasi sake asal Jepang. (Jeremie Chanteraud/AP Images for Fukushima Prefecture)

Apapun yang dikatakan tentang makanan Franklin, jangan menyebutnya sebagai fusion. Ia percaya bahwa meskipun berasal dari Jepang, sake sangat cocok dengan cita rasa Vietnam.

Baginya, menggunakan sake dengan hidangan berbahan dasar nasi sangat masuk akal untuk masyarakat Vietnam yang sebagian besar berbudaya makan-nasi.

"Apapun yang tumbuh bersama akan bahagia bersama," kata Franklin saat membahas alasannya memilih bahan-bahan tertentu sebagai pelengkap.

Satu menu istimewanya yang menarik perhatian adalah Pho kaviar yang disiapkan dalam kaldu sake yang gurih dan memanjakan.

Selain sake, bahan hidangan pelengkap pho ini ada ubur-ubur, sturgeon, dill, dan tentu saja mi pho. Mi yang digunakan berasal dari pasar basah Chợ Cũ Tôn Thất Đạm yang dekat dengan restoran.

Franklin merekomendasikan untuk memasangkan hidangannya dengan Yamahai Junmai, salah satu sake paling bergengsi di dunia.

Yamahai Junmai diproduksi oleh Tedorigawa, salah satu pembuat sake paling ikonik di Jepang. Merek ini menjadi sorotan dalam film yang tayang 2015 lalu, "The Making of Sake", sebuah film dokumenter yang memulai debutnya di Tribeca Film Festival di New York City.

Bersantap sendirian, atau menikmati larut malam? Pergilah ke atas ke Nhau Nhau, bar pho dan koktail seksi yang dijuluki Franklin sebagai "sekuel" Anan. Tentu saja, ada banyak sake di menunya.

(tst/end)

[Gambas:Video CNN]