Sinopsis Pesantren, Dokumenter Kehidupan Para Santri

Sinopsis Pesantren, film dokumenter Indonesia yang mengisahkan kehidupan santri Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, Cirebon, Jawa Barat.

Sinopsis Pesantren, Dokumenter Kehidupan Para Santri
image
Jakarta, CNN Indonesia --

Pesantren merupakan film dokumenter Indonesia yang mengisahkan tentang kehidupan santri Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Cirebon, Jawa Barat. Berikut sinopsis film Pesantren yang disutradarai Shalahudin Siregar.

Film ini menyelami kehidupan santri Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, sekolah berbasis agama Islam yang dipimpin seorang ulama perempuan, Nyai Masriah Amva.

Sebagai salah satu pesantren tradisional terbesar di Kabupaten Cirebon, Pondok Kebon Jambu menampung lebih dari 2.000 santri berusia sekitar 12-22 tahun.

Mereka dididik berpikir mandiri dan kritis dalam menafsirkan ayat-ayat Al Quran, serta pengetahuan modern yang sejalan dengan ajaran Islam. Salah satu caranya dengan mengikuti diskusi isu kontemporer yang dibahas melalui sudut pandang Islam.

Kehidupan santri di pesantren tersebut juga menjadi salah satu kisah yang disorot. Mereka belajar dan menjalani kehidupan sehari-hari di tengah lingkungan yang dinamis, hangat, riang, dan terbuka.

Para santri pesantren Pondok Kebon Jambu juga diberi kesempatan untuk menggeluti hobi mereka, seperti belajar main musik hingga menampilkan komedi tunggal.

Film dokumenter ini kemudian akan menampilkan potret kehidupan santri dan pesantren Pondok Kebon Jambu melalui kisah dua santri dan dua guru muda.

Pesantren diarahkan Shalahuddin Siregar, sutradara yang dikenal lewat film dokumenter Negeri di Bawah Kabut (2011). Karya tersebut berhasil meraih sejumlah prestasi, seperti Piala Muhr Asia Africa Special Jury Prize pada Dubai International Film Festival 2011.

Amelia Hapsari turut bergabung sebagai produser eksekutif, bersama Don Edkins, Iikka Vehkalahti, Ken-ichi Imamura, dan Mohamed Belhaj. Pesantren juga menggandeng editor ternama asal Jerman, Stephan Krumbiegel, untuk menyunting film dokumenter ini.

Shalahuddin mengawali produksi Pesantren dengan melakukan riset dan pencarian dana sejak 2015. Proses syuting kemudian berlangsung selama 90 hari pada 2018 silam, dan berlanjut untuk disunting oleh Stephan Krumbiegel di Jerman.

[Gambas:Video CNN]

Film ini akhirnya diputar pertama kali di International Documentary Film Festival Amsterdam 2019. Pesantren terpilih sebagai salah satu film yang tayang dari sekitar tiga ribu pendaftar lainnya.

Pesantren semula akan rilis secara komersial di Indonesia pada 2020, namun tertunda karena pandemi. Film ini akhirnya tayang pada akhir November dan masih bisa disaksikan di bioskop.

[Gambas:Youtube]

(frl/chri)

[Gambas:Video CNN]