Sinopsis Killers of The Flower Moon: Konspirasi Kasus Pembantaian Suku Osage

Film Killers Of the Flower Moon telah tayang di bioskop Indonesia pada pertengahan Oktober. Beikut sinopsis film yang dibintangi Leonardo di Caprio tersebut.

Sinopsis Killers of The Flower Moon: Konspirasi Kasus Pembantaian Suku Osage
image
Surabaya -

Film Killers Of the Flower Moon telah tayang di bioskop Indonesia pada pertengahan Oktober. Film ini adalah adaptasi dari buku non-fiksi dengan judul yang sama karya David Grann, dan disutradarai oleh Martin Scorsese.

Dibintangi Leonardo DiCaprio, Robert De Niro, dan Jesse Plemons, Killers Of the Flower Moon menggambarkan sejarah tragis pembunuhan suku Osage di Amerika di tahun 1920-an. Penyelidikannya kemudian mengungkap konspirasi mengerikan di baliknya.

Sinopsis Film Killers of the Flower Moon

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Time Magazine dan situs Collider, Killers of the Flower Moon dibuka dengan adegan yang menggambarkan kehidupan damai suku Osage di pedalaman Amerika. Mereka hidup berkecukupan berkat hak kepemilikan mineral yang ada di tanah mereka, terutama minyak bumi yang melimpah. Namun, ketenangan ini tidak berlangsung lama.

Pada tahun 1920-an, sejumlah besar anggota suku Osage tiba-tiba mati dengan cara yang misterius. Mereka jatuh sakit dan meninggal secara tiba-tiba, menyebabkan kepanikan di komunitas mereka. Atas permintaan suku Osage, pemerintah AS mengirim penyelidik untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Penyelidikan tersebut dibuka oleh Tom White (diperankan oleh Jesse Plemons), seorang mantan anggota FBI yang memiliki reputasi sebagai penyelidik ulung. White segera menyadari bahwa kasus ini lebih rumit daripada yang dia bayangkan. Dia juga harus bekerja sama dengan petugas suku Osage, Mollie Burkhart (diperankan oleh Lily Gladstone), yang saudara perempuannya telah menjadi salah satu korban.

Ketika Tom White memulai penyelidikannya, ia menemukan serangkaian petunjuk yang mengarah kepada beberapa petinggi setempat yang berusaha untuk memanfaatkan kekayaan suku Osage. Di antara mereka adalah William Hale (diperankan oleh Robert De Niro), seorang pengusaha berwatak serakah yang berusaha mengendalikan semua hak atas lahan minyak di wilayah Osage.

Sementara itu, Ernest Burkhart (diperankan oleh Leonardo DiCaprio), suami Mollie, semakin terlibat dalam penyelidikan ini. Meskipun dia merupakan bagian dari suku Osage, dia memiliki hubungan yang rumit dengan suku dan juga William Hale. Ernest harus memutuskan antara loyalitas keluarganya dan keadilan untuk suku Osage.

Ketegangan semakin meningkat ketika lebih banyak pembunuhan terungkap. Tom White, Mollie Burkhart, dan Ernest Burkhart terlibat dalam upaya yang berani untuk membongkar konspirasi yang merusak komunitas suku Osage. Mereka menghadapi ancaman nyata dari orang-orang yang berusaha untuk menyembunyikan kejahatan mereka.

Saat penyelidikan berlanjut, fakta-fakta yang mengejutkan terungkap, termasuk keterlibatan orang-orang yang sebelumnya dianggap tak terlibat dalam kejahatan ini. Para pelaku mulai berusaha menghindari tanggung jawab mereka, memicu perburuan yang semakin intens untuk membawa mereka ke pengadilan.

Film ini memperlihatkan ketegangan yang memuncak, ketegangan dalam hubungan Ernest dengan Mollie, dan perjuangan keras Tom White untuk mengungkap kebenaran di balik pembunuhan suku Osage. Mereka harus melawan korupsi, rasisme, dan kekuatan besar yang mencoba menghentikan penyelidikan ini.

Seiring dengan perkembangan cerita, penonton akan disuguhkan dengan gambaran yang kuat tentang kehidupan suku Osage, konspirasi besar yang melibatkan para pelaku, dan perjuangan melawan ketidakadilan. Film ini tidak hanya menyentuh pada aspek historisnya, tetapi juga menggambarkan perjuangan untuk keadilan dan hak-hak suku asli Amerika.

Dengan pemeran yang kuat dan arahan Martin Scorsese, Killers of the Flower Moon adalah film yang mendapat pujian memikat, menggugah, dalam mengungkap sisi kelam sejarah Amerika yang sering kali terlupakan oleh beberapa pengamat film Hollywood. Film ini menghadirkan penonton dalam sebuah perjalanan emosional dan mendalam ke masa lalu yang tragis, di mana kekayaan dapat mengubah orang menjadi monster dan keadilan harus diperjuangkan dengan segala cara.

film berdurasi 3 jam 26 menit ini pantas untuk menyita waktu akhir pekan anda di minggu ini. Segera tonton film ini di bioskop terdekat.

Simak Video "Gaya Raline Shah di Red Carpet Cannes Film Festival 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/iwd)