Review Asus Zenbook S 13 OLED: Enteng dan Tipis, Kinerjanya Oke

Laptop ini paling tipis memang, performanya pun bisa diandalkan, tapi ada yang harus 'dikorbankan', membuatnya punya kekurangan yang paling besar. Berikut kami

Review Asus Zenbook S 13 OLED: Enteng dan Tipis, Kinerjanya Oke

Uzone.id - Gak cuma smartphone saja yang adu ketipisan, laptop juga lho. Sekarang, ada laptop yang bobotnya cuma sekilo, dan tebalnya gak lebih dari sebuah buku, ya laptop yang kami maksud adalah Asus Zenbook S 13 OLED dengan kode UX5304.

Laptop ini diklaim jadi yang paling tipis dan teringan, tepatnya menjadi laptop layar OLED 13,3 inci yang paling ramping dan ringan yang ada saat ini. Di balik desainnya yang tipis pula, tersemat prosesor yang dapat diandalkan, baterai yang awet, serta layar yang berkualitas tinggi. 

Kendati begitu, ada pula hal yang harus ‘dikorbankan’ di laptop ini, sekaligus jadi kekurangan terbesarnya. Kami akan beberkan semuanya dalam review Asus Zenbook S 13 OLED ini.

Ya, kami sudah menggunakan laptop seharga Rp23,9 jutaan ini selama kurang lebih dua minggu. Berikut ulasan lengkapnya buat kalian, semoga menjadi pertimbangan sebelum membeli laptop terbaru Asus satu ini.

Baca Juga :

Images

Enteng, berasa gak bawa laptop

alt-img

Asus emang jagoan sih untuk urusan bikin laptop yang tipis dan ringan. Sudah ada beberapa seri laptop ini yang mengusung desain yang ringkas, dan bukan cuma untuk segmen mainstream saja, laptop gaming pun ada yang dibikin enteng oleh pabrikan asal Taiwan ini.

Asus Zenbook S 13 OLED adalah bukti dimana Asus berhasil bikin laptop yang indah, bergaya premium, dan tentu saja sangat pas buat para pengguna yang perlu perangkat simple dan mudah dibawa kemana saja.

Ultra tipis, dua kata yang cocok untuk merepresentasikan laptop terbaru Asus ini. Ketebalannya cuma 1,09 cm, bahkan tak lebih tebal dibanding buku tulis anak-anak sekolah. 

Beratnya pun bahkan tak melebihi adaptor charger laptop gaming yang pernah kami review dan gunakan, yakni cuma 1 kg saja. Selama kami menggunakannya, kami sering bepergian maupun bekerja membawa laptop ini, dan saking ringannya terasa seperti tidak membawa laptop sama sekali.

alt-img

Tenang, jangan skeptis dulu dengan anggapan kalau laptop tipis itu ringkih. Laptop ini terbilang tahan banting berkat material yang berkualitas tinggi yang digunakan oleh Asus.

Baca Juga :

Images

Percaya atau tidak, Asus Zenbook S 13 OLED dibangun menggunakan bahan dasar aluminium dan magnesium alloy yang kokoh. Toh, seringnya kami pun bepergian sambil berdesak-desakkan di KRL Commuterline, dan laptop ini tetap aman sentosa tanpa adanya kerusakan sama sekali.

Desain yang beda

alt-img

Laptop ini cantik, desainnya halus, dengan pilihan warna yang elegan. Asus mengadopsi desain bernama ‘plasma ceramic’ dengan memberikan finishing hitam matte yang halus, dan dihiasi logo ‘A’ yang besar, memberikan laptop ini mudah dikenali sebagai ‘laptop tipisnya Asus’.

Logo ini dibuat seperti garis geometri, jadi lebih kelihatan beda dengan laptop ringkas lain di kelasnya. Jujur, desain ini terasa fresh saja dilihatnya, dimana kebanyakan laptop menawarkan warna yang senada di bagian penampang layar.

alt-img

Sebagian besar bagian dalam laptop, atau pada area penampang keyboard diberikan warna abu-abu. Warna ini sedikit mengingatkan kami dengan warna abu-abu khas pada MacBook Pro, tapi gak terlalu mirip kok.

Warnanya halus, bebas kotor atau jejak sidik jari, dan berpadu secara sempurna dengan keyboard yang diberikan lapisan hitam matte dan halus, serta trackpad yang cukup luas.

Port yang cukup lengkap

alt-img

Gak nyangka lebih tepatnya, saat melihat laptop ini ternyata menyediakan jumlah port yang cukup banyak buat sebuah laptop tipis. Kita sering melihat laptop tipis yang cuma menyajikan sedikit port, dan menyertakan dongle khusus sebagai solusinya.

Di sisi kanan, ada USB-A 3.2 Gen 2 dengan jack audio 3,5 mm. Port tersebut bisa lah dipakai buat nyambungin kabel USB-A ke USB-C pada smartphone, atau pakai mouse kabel untuk memudahkan pekerjaan.

alt-img

Di sisi kiri, cuma ada sepasang USB-C dan HDMI 2.1. Dan, USB-C ini sudah mendukung Thunderbolt 4, jadi kalian bisa nyambungin laptop ini ke layar sekunder dan sudah mendukung power delivery juga, sehingga kalian bisa ngecas laptop ini pakai adaptor charger smartphone dengan daya tertentu.

Baca Juga :

Images

Soal konektivitas, lengkap juga karena ada WiFi 6E dan Bluetooth 5.3. Hanya saja, gak ada slot SD Card atau microSD. Tapi kami wajarkan, lagian kan memang tipis juga laptop ini.

Nyaman ngetik di laptop ini

alt-img

Enak benget sensasi ngetik di laptop ini, asli! Keyboard ini ukurannya semi full-size, jadi tak ada numpad dan letak tombol panah (kiri, kanan, atas, bawah) diletakkan agak mepet ke bawah.

Menyenangkan ngetik dan berkreasi dengan laptop ini, berkat jarak antar tombol yang pas dan feedback yang cukup empuk. Ngetik jarang banget typo, terbukti saat kami ngetes kemampuan dengan situs 10fastfingers, akurasinya mencapai 94 persen.

Selain itu, lantaran desain Ergolift laptop ini, sudut keyboard sedikit terangkat, sehingga posisinya lebih ergonomis dibanding laptop yang ‘membiarkan’ posisi keyboard-nya tetap datar.

Di samping keyboard yang mantap, trackpad laptop ini juga ukurannya luas. Dimensinya adalah 5,9 x 3,2 inci, dan sudah mendukung semua gerakan multi-touch dari Windows 11. Agaknya, gak perlu lagi pakai mouse tambahan buat kerja dengan laptop ini, trackpad-nya enak kok.

Visual dan audio yang imersif

alt-img

Asus memang sedang gencar-gencarnya menyematkan layar OLED pada jajaran laptopnya, dan kini Zenbook S 13 OLED pun mengusung panel yang berkualitas dan hemat daya tersebut.

Laptop ini menbawa layar OLED seluas 13,3 inci dengan resolusi 2,8K alias 2.880 x 1.800 piksel. Dengan rasio 16:10, bayangin deh seberapa gonjreng dan puasnya nonton film favorit di resolusi tinggi dengan laptop ini.

Tipikal warna OLED, warna dan kontras gambar pada laptop ini sangat kaya dan memanjakan mata. Beda banget rasanya kalau pakai laptop yang masih panel LCD, apalagi untuk urusan kepekatan warna hitam, jauh deh!

Baca Juga :

Images

Yang bikin asyik, kedalaman warna laptop ini sudah divalidasi PANTONE, dan kecerahan layarnya pun mencapai 550 nits. Belum cukup, layar ini mendukung Dolby Vision, jadi kalian bisa nonton video beresolusi tinggi di YouTube.

alt-img

Yang bikin pengalaman multimedia kami kian maksimal adalah, sepasang speaker yang diracik oleh Harman Kardon dan dimaksimalkan kemampuannya oleh teknologi Dolby Atmos. 

Ada aplikasi khusus juga untuk menyesuaikan kualitas layar dan audio, namanya Dolby Access. Kalian bisa set equalizer, pancaran warna pada layar, dan sebagainya via aplikasi ini.

Performa cukup, tapi mudah panas

alt-img

Asus Zenbook S 13 OLED yang kami review ditenagai prosesor Intel Core i7-1355U dengan RAM 16 GB dan ruang penyimpanan 1 TB. Kartu grafisnya terintegrasi, alias tak ada GPU discrete, hanya ada Intel Iris Xe saja yang tertanam di dalamnya.

Adapun RAM yang digunakannya sudah berjenis LPDDR5 dual-channel, serta memori penyimpanan SSD M.2 NVMe PCIe 4.0. Walau tipis, ada sistem pendingin berupa sepasang kipas untuk meningkatkan aliran udara yang lebih baik, mencegah laptop ini overheat.

Buat penggunaan harian, performa laptop ini terbilang pas, lemot tidak, kencang pun enggak. Menjalankan beberapa tugas atau aplikasi sekaligus, seperti browser dan aplikasi Spotify, ditambah editing foto seperti Photoscape, masih dapat dijalankan dengan lancar dan tanpa delay saat membuka aplikasi tersebut.

Menyalakannya juga cepat, mulai dari proses tekan tombol Power, booting, sampai ke halaman utama, hanya beberapa detik saja.

Baca Juga :

Images

Dari pengujian benchmark pada PCMark dan 3DMark pun, perolehan poinnya cukup memuaskan. Di PCMark, skor akhir yang diraihnya mencapai 5.486 poin, dan terpantau performanya terbilang naik turun.

alt-img

Tipikal U-Series dari Intel Core 13th Gen begitu terlihat pada pengujian ini. Maklum, Seri U dari Intel memang fokus pada laptop tipis yang mengedepankan efisiensi, bukan kinerja yang maksimal.

Di 3DMark, pengujian Time Spy kami lakukan. Laptop ini meraih skor 1.520 poin dengan rerata frame rate 45-46 FPS. Raihan yang sangat baik, apalagi berdasarkan skor ini, Asus Zenbook S 13 OLED dinilai mumpuni untuk memainkan game ‘kelas berat’, seperti Fortnite meski dengan grafis yang disesuaikan.

alt-img

Sementara untuk Stress Test, kami juga menggunakan 3DMark. Stabilitas grafisnya mencapai 95,6 persen, tapi rata-rata frame rate-nya sangatlah rendah hanya 8 FPS saja.

alt-img

Dipakai buat ngegame, kami tak mau menaruh ekspektasi tinggi. Kami mencoba bermain Stumble Guys, ternyata lancar jaya. Dan, kami pun memasang LDPlayer, emulator Android dan bermain game AAA di sana, ternyata laptop ini pun sudah sangat mumpuni untuk mendukung aktivitas tersebut.

Soal performa sih tidak masalah, yang jadi masalah ada sistem pendinginannya. Kalau digunakan untuk pemakaian yang cukup berat, seperti membuka banyak aplikasi atau tab browser sekali waktu, atau membuka beberapa jendela aplikasi di emulator Android, sampai bermain game, hawa panas yang sangat tidak nyaman langsung timbul di area keyboard.

Cukup panas, sampai kami pun lebih memilih menghentikan sejenak aktivitas dan menutup laptop agar masuk ke dalam kondisi Sleep untuk menurunkan suhunya. 

Sebab, kalau dipaksakan terus, performanya akan menurun cukup drastis. Perpindahan antar aplikasi langsung lambat, game yang dimainkan juga akan sedikit patah-patah alias drop frame rate dibanding sebelumnya.

Selain itu, deru kipasnya juga terbilang bising. Ibaratnya, laptop ini bergaya seperti perangkat fanless, tapi saat dipakai dengan tugas yang cukup berat, suara kipasnya sedang menggunakan laptop gaming.

Baterai seawet tablet Android

alt-img

Inilah yang kami suka dari Asus Zenbook S 13 OLED, yakni daya tahan baterainya yang badak. Tipis-tipis, kapasitas baterainya ‘tebal’ juga sebesar 63 Whr.

Berdasarkan pengujian kami, daya tahan baterainya bisa tembus 12 jam pemakaian normal, menyamai tablet Android yang sudah kami gunakan beberapa waktu lalu. Dalam hal ini, kami menggunakannya untuk bekerja via Google Docs, browsing, menyetel lagu di Spotify sesekali, dan memutar YouTube.

alt-img

Namun kalau dipakai buat ngegame cukup intens menggunakan emulator Android, daya tahannya langsung berkurang drastis sampai 6 hingga 7 jam. Masih panjang sebenarnya, jadi tak ada masalah.

Baca Juga :

Images

Terlebih, laptop ini sudah mendukung fast charging. Ngecas 49 menit, baterai laptop sudah terisi sampai 70 persen. Mantap kan?

Kesimpulan

alt-img

Setelah menggunakannya dan mengulas Asus Zenbook S 13 OLED, kami menilai laptop ini sebagai perangkat yang bagus. Laptop ini ramping, ringan, tapi tak dibuat sembarangan.

Asus menyertakan material yang bagus agar pengguna lebih worry free saat memakainya sehari-hari. Desainnya juga unik, terbilang beda dibanding laptop ringkas lain di kelasnya.

Layarnya pun mengesankan, ditambah kualitas audio yang jempolan buat mendukung berbagai aktivitas kami, baik itu hiburan maupun yang berkaitan dengan pekerjaan. 

Performanya juga cukup oke, apalagi daya tahan baterainya yang bahkan setara dengan tablet Android. Dengan bobot yang ringan, baterai dengan kinerja sebagus ini tentu sangat impresif.

Hanya saja, kami sangat tidak nyaman dengan hawa panas yang dikeluarkan laptop ini ketika tugas yang dijalankan cukup berat. Juga, suara kipas yang bising, sulit kami kompromi, mengingat harganya yang sudah di atas Rp20 juta.

Tapi secara overall, Asus Zenbook S 13 OLED UX5304 ini adalah laptop yang bagus.

Cek informasi menarik lainnya di Google News