Lewat Film Dokumenter KAI Ajak Masyarakat Cintai Kereta Api

PT KAI merasa perlu menggenjot lagi kecintaan masyarakat terhadap kereta api. Caranya dengan meluncurkan film dokumenter yang digarap PT KAI.

Lewat Film Dokumenter KAI Ajak Masyarakat Cintai Kereta Api
Bandung -

Tidak dipungkiri jika kereta api adalah moda transportasi paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Kenyamanan dan kecepatan jadi alasan banyak orang gemar menggunakan kereta untuk bepergian.

Namun PT KAI merasa kecintaan masyarakat Indonesia terhadap moda transportasi kereta api masih perlu ditingkatkan lagi. PT KAI pun merilis film dokumenter.

Film dokumenter yang dirilis PT KAI berjudul 'Bergerak dengan Bahagia, Bergerak untuk Indonesia' dengan genre Traveler Report. Film berdurasi 51 menit ini untuk pertama kali ditayangkan di Studio XXI di City Walk Braga, Kota Bandung pada Kamis (10/11/2022) malam.


Selain itu, film Omnibus (gabungan film-film pendek) berjudul Strangers with Memories juga dirilis. Film ini merupakan persembahan dari KAI Commuter.

"Hari ini kita melaksanakan gala premiere film Bergerak dengan Bahagia, Bergerak untuk Indonesia dan Strangers with Memories," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus usai gala premiere.

Joni menerangkan, tujuan dibuatnya dua film tersebut adalah untuk mengedukasi masyarakat agar bisa bersama-sama menjaga kereta api yang notabene merupakan aset negara dan telah menjadi tulang punggung transportasi masyarakat.

"Kita kolaborasi untuk membuat film ini dalam rangka untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kereta api dan mengedukasi masyarakat untuk menjaga aset negara yang memang jadi tulang punggung masyarakat bertransportasi," ujarnya.

Gala premiere film dokumenter garapan PT KAI.Gala premiere film dokumenter garapan PT KAI. Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Selain itu, menurutnya film tersebut juga menampilkan banyak sisi lain dari kereta api yang jarang terekspos mulai dari stasiun, perjalanan, proses perbaikan kereta hingga keramahan para petugas kereta api.

"Kemudian juga dengan film ini ingin mengajak masyarakat melihat sisi keindahan di kereta api mulai dari stasiun, perjalanan, ramahnya petugas kami. Itu bagian dari kami ingin lebih dekat ke masyarakat," ungkap Joni.

Menariknya, dalam proses pembuatan film itu, sutradara Fajar Nugros mengambil beberapa lokasi untuk produksi film. Tidak hanya di pulau Jawa, syuting film tersebut juga dilakukan di Pulau Sumatera seperti Stasiun Tanjung Karang dan Stasiun Kotabumi.

Selain itu, KAI juga melibatkan seluruh level pekerja di dunia perkeretapian mulai dari direktur utama, kepala stasiun, masinis, kondektur hingga petugas jalan lintasan.

(bba/orb)