Kineidoscope Kembali Digelar, Hadirkan Film dari Berbagai Festival Film di Indonesia

Unit Kegiatan Mahasiswa MM Kine Klub UMY kembali menggelar festival film Kineidoscope. Kineidoscope merupakan salah satu program kerja

Kineidoscope Kembali Digelar, Hadirkan Film dari Berbagai Festival Film di Indonesia
image

 

The Papua Journal - Unit Kegiatan Mahasiswa MM Kine Klub UMY kembali menggelar festival film Kineidoscope. Kineidoscope merupakan salah satu program kerja tahunan dari UKM MM Kine Klub yang bertujuan untuk mengapresiasi film-film karya anak bangsa dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Kineidoscope terinspirasi dari kata “kaleidoskop” yang berarti perjalanan satu tahun. Tahun ini Kineidoscope mengangkat tema “Sentranesia”, yang merujuk pad arti: mengumpulkan film-film dari berbagai festival film di Indonesia dalam satu lokasi. Kineidoscope akan digelar pada hari Senin sampai Kamis, tanggal 13 sampai 16 November 2023 di Institut Francais Indonesia Yogyakarta.

Baca Juga: Jangan Remehkan Pemberian Tuhan

Pada konferensi pers Kineidoscope yang digelar 9 November lalu di Sekretariat AJI Yogyakarta, Direktur festival Kineidoscope, Ziddan Fahcrirobi mengatakan, “Kami telah mengkurasi lebih dari 70 film untuk ditayangkan di Kineidoscope, film-film tersebut berasal dari berbagai festival film di Indonesia. Festival film yang bergabung contohnya Festival Film Bahari, Festival Film Makasar, Festival Film Lampung, dan banyak lainnya.”

Tak hanya memutarkan film, Kineidoscope juga diselingi dengan diskusi terbuka atau talkshow yang bertajuk "Arsip Film Sebagai Media Mempertemukan Orang Berinteraksi dengan Dunia Sinema", tentunya dengan menghadirkan bintang tamu yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, seperti praktisi pendidikan di tingkat universitas serta narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Budi Dwi Arifianto, selaku pembina UKM MM Kine Klub mengungkap, “Arsip film merupakan kegiatan penting dalam perfilman. Jika ada produksi film, maka harus ada apresiasi, eksebisi, agar karyanya tidak hanya tersimpan, tapi juga membawa narasi beragam dan referensi karya film untuk penonton. Salah satunya seperti festival ini, kami ingin memperlihatkan keberagaman budaya kepada masyarakat dan menjadikannya inspirasi bagi sineas lainnya.

Programmer festival, Ilhan Khan menambahkan, program pemutaran filmnya disebut dengan Layar Andong, yaitu mengumpulkan film-film nusantara.

Baca Juga: Sandiwara Sastra 'Misteri Nusantara' Jembatan Kenalkan Tradisi Pada Generasi Muda

"Adapun program special screening, yaitu memutarkan film-film karya mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi dan prodi Komunikasi Penyiaran Islam UMY untuk mengapresiasi karya mereka," kata Ilhan Khan.

Selanjutnya, ada program pameran Kineidoscope, yang bertujuan untuk memperlihatkan perjalanan Kineidoscope pada tujuh tahun terakhir, hal ini diharapkan dapat menginspirasi penonton tentang perjalanan festival film.

Program lainnya adalah talkshow atau diskusi terbuka tentang arsip film. Terakhir, program Malam Apresiasi, yang bertujuan untuk mengapresiasi alumni UMY yang sukses di dunia perfilman.

Adapun program Malam Apresiasi nantinya akan dihadiri oleh para alumni UMY yang sukses berkecimpung di dunia perfilman. Bintang tamu tersebut diantaranya sutradara dan produser film Agni Tirta, penyunting film Indra Sukmana, produser eksekutif Lyza Anggraheni, produser film YK48 (penerima Dana Keistimewaan DIY) Rifqy Mansur Maya, line produser film W. Hinu Satama, dan komedian sekaligus aktor film Yusril Fahriza.

Acara yang didukung oleh Pusbang Film Kemdikbud RI, LPKA UMY, dan IFCN ini merupakan salah satu program kerja yang ingin menunjukkan eksistensi film kepada masyarakat.

Baca Juga: Solidaritas Untuk Suku Awyu: Kami Minta Keadilan!