Inasgoc Ajak Masyarakat Hindari Ambush Marketing

JAKARTA---Panitia Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) menilai banyak masyarakat yang belum memahami aturan sponsorship dalam kegiatan olahraga sekelas pesta olahraga bangsa yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang. Akibatnya, sejumlah perilaku khususnya dalam kaitan bisnis, melanggar aturan dan ketentuan yang ditetapkan OCA (Komite Olimpiade Asia), yang itu berujung kepada tindak ambush marketing.

Inasgoc Ajak Masyarakat Hindari Ambush Marketing

JAKARTA---Panitia Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) menilai banyak masyarakat yang belum memahami aturan sponsorship dalam kegiatan olahraga sekelas pesta olahraga bangsa yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang. Akibatnya, sejumlah perilaku khususnya dalam kaitan bisnis, melanggar aturan dan ketentuan yang ditetapkan OCA (Komite Olimpiade Asia), yang itu berujung kepada tindak ambush marketing.

“Kami tidak atau melihat hal tersebut sebagai kesengajaan pihak yang pernah melakukan, namun lebih karena kurang memahami aturan yang mesti diikuti,”kata Direktur Revenue Inasgoc Hasani Abdulgani dalam seminar Anti Ambush Marketing di Jakarta Senin (26/3/2018).

Untuk itu pihaknya terus  mensosialisasikan dampak buruk perilaku tersebut  pada ajang yang akan diikuti 45 negara Asia tersebut.  Itu tidak lain karena perilaku tersebut merugikan brand yang menjadi sponsor resmi Asian Games 2018.

Ambush marketing secara harfiah berarti penyergapan di bidang pemasaran. Sebuah istilah dalam dunia pemasaran di mana sebuah  merk atau produk berusaha untuk mengasosiasikan dirinya dengan peristiwa olahraga atau atlet terkenal tanpa menjadi sponsor resmi, atau tidak tidak membayar serta mendapatkan hak sponsorship dari event atau persona tersebut.

Ia menegaskan, Inasgoc terus berupaya mensosialisasikan ancaman tersebut kepada media agar dapat membantu menyebar edukasi ini kepada masyarakat.

"Hal seperti inilah yang tengah dan akan dihadapai Inasgoc. Untuk itu kami terus mengupayakan pencegahan dan sosialisasi sebagai upaya anti-ambush marketing," kata Hasani di tengah para awak media.

Pria kelahiran Aceh 54 tahun silam menjelaskan, pihaknya ingin mendidik dunia industri, khususnya olahraga di seluruh Indonesia untuk masa yang akan datang. Untuk Asian Games, ambush marketing dapat merugikan Inasgoc yang tengah gencar mengumpulkan pemasukan.

"Selain ditargetkan untuk mencari dana dari pihak ketiga atau sponshorship, kami juga harus menjaga kepercayaan pihak ketiga yang telah bergabung menjadi bagian Asian Games 2018. Per hari ini, ada 34 sponsor dengan lima tingkatan yang angka sponsorshipnya bervariasi," sambung dia.

Persoalan ini kerap menjadi dur dalam setiap event-event besar olahraga berlangsung. Tak hanya Asian Games 2018, ambush marketing juga menjangkit gelaran Olimpiade dan Piala Dunia. Ia menegaskan, Inasgoc siap membawa jalur ini ke ranah hukum jika memang ada pihak-pihak tertentu yang tetap melakukan praktik tersebut.

"Tahap awal kami berikan toleransi dengan teguran kepada pihak yang lakukan ambush marketing. Tapi, jika masih melakukan, maka kami bakal menempuh jalur hukum," kata dia mengingatkan.

Sementara dalam kesempatan yang sama Kepala Sub Direktorat Perencanaan  Kementerian Hukum Dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia, Adel Candra mengatakan, sejauh ini langkah Inasgoc dalam upaya mencegah kemungkinan perilaku ambush marketing itu sudah tepat.."Tinggal lagi kita lebih banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat, karena umumnya yang terjadi, perilaku tersebut lebih karena kurang memahami aturan serta bukan dalam upaya mencari celah dan kesempatan,"paparnya.