Gandeng Narasi TV, Indosat Gelar Festival Film Pendek SOS 2023
oujisama
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH/Indosat) menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek SOS 2023. Indosat bekerja sama dengan Narasi TV mengampanyekan antiujaran kebencian (hate speech) dengan mengangkat tema Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi melalui kompetisi karya film pendek. Vice President Head of External Communication Indosat Eni Nur Ifati (kedua, kiri) dalam acara mediaupdate program Festival Film Pendek SOS 2023 di Kota Denpasar, Bali, Selasa (21/11/2023).
DENPASAR, KOMPAS — Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH/Indosat) bekerja sama Narasi TV menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek Save Our Social Media atau SOS 2023. Kompetisi film pendek digelar dengan tujuan menginspirasi anak muda dan mengedukasi masyarakat agar bijak menggunakan media sosial.
Festival Film Pendek SOS 2023 merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) IOH atau Indosat untuk pilar pendidikan digital. Program SOS dijalankan sejak 2021. Pada ajang Festival Film Pendek SOS 2023, Indosat mengampanyekan antiujaran kebencian (hate speech) dengan mengangkat tema ”Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi”.
Vice President Head of External Communication Indosat Eni Nur Ifati mengatakan, sebagai operator telekomunikasi, IOH atau Indosat mendorong perkembangan teknologi digital dan pemanfaatannya bagi masyarakat. Pada saat bersamaan, Indosat juga mendorong kecakapan digital sehingga beragam landasan digital memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Ajang festival film pendek itu diharapkan dapat melahirkan sineas-sineas muda dengan karya-karya positif.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH/Indosat) menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek SOS 2023. Indosat bekerja sama dengan Narasi TV mengampanyekan antiujaran kebencian (hate speech) dengan mengangkat tema ”Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi” melalui kompetisi karya film pendek. Vice President Head of External Communication Indosat Eni Nur Ifati memberikan keterangan dalam acara media update program Festival Film Pendek SOS 2023 di Kota Denpasar, Bali, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Sebagian Kasus Kenakalan Remaja Dipicu Media Sosial
”Ini program SOS tahun ketiga,” kata Eni dalam acara media update program SOS 2023 di Kota Denpasar, Bali, Selasa (21/11/2023).
Eni menambahkan, penyelenggaraan program SOS 2023 mengampanyekan antiujaran kebencian di media sosial karena penyebaran ujaran kebencian, fitnah, atau berita bohong (hoax) memberikan dampak negatif dan meninggalkan jejak luka yang sulit dihilangkan.
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada 2022-2023 atau meningkat 2,67 persen dibanding jumlah pengguna internet pada periode sebelumnya, yakni 210,03 juta orang. Tingkat penetrasi internet di wilayah perkotaan pada 2022-2023 diperkirakan mencapai 77,36 persen.
Laporan We Are Social menyebutkan, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 60,4 persen atau sekitar 167 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia. Adapun ujaran kebencian menjadi tantangan dalam penggunaan internet ataupun media sosial selain penyebaran berita bohong, pencurian data pribadi, dan kejahatan penipuan.
Laporan survei Center for Digital Society tentang kasus perundungan terkait remaja di dunia maya (2021) mengindikasikan perundungan juga banyak dilakukan melalui media sosial. Bentuknya mulai dari penyebaran rumor atau gosip, pencemaran nama baik, atau pengucilan.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH/Indosat) menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek SOS 2023. Indosat bekerja sama dengan Narasi TV mengampanyekan antiujaran kebencian (hate speech) dengan mengangkat tema ”Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi” melalui kompetisi karya film pendek. Melalui telekonferensi, Public Affairs and Communications Lead of Narasi TV Tian Tyo (televisi) menjelaskan perihal kompetisi film dalam acara media update program Festival Film Pendek SOS 2023 di Kota Denpasar, Bali, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Media Sosial, Riwayatmu Kini
Public Affairs and Communications Lead of Narasi TV Tian Tyo mengatakan, media sosial ibarat pedang bermata dua dengan dampak positif dan dampak negatifnya. Media sosial dapat mempererat hubungan antarindividu dan menghubungkan individu dengan global, membuka peluang individu mengekspresikan diri, serta membangun kesadaran masyarakat menuju transformasi.
Untuk mengurangi dampak buruk dari penggunaan media sosial, salah satunya melalui ajang festival film pendek SOS ini, yang diharapkan bisa menjembatani hal-hal positif dan hal-hal baik dari seluruh Nusantara (Tian Tyo).
Di sisi lain, media sosial juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental individu. Perundungan dan peretasan data pribadi juga terjadi di media sosial. ”Untuk mengurangi dampak buruk dari penggunaan media sosial, salah satunya melalui ajang festival film pendek SOS ini, yang diharapkan bisa menjembatani hal-hal positif dan hal-hal baik dari seluruh Nusantara,” kata Tyan.
Ajang kompetisi film pendek dalam program SOS 2023 dapat diikuti mahasiswa dan masyarakat umum. Film mencerminkan tema antiujaran kebencian; musik, lagu, dan foto dalam video tidak melanggar hak cipta; tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi, dan SARA; serta karya film pendek merupakan karya baru.
Baca juga: Kompetisi Operator Jaringan Beri Keuntungan bagi Masyarakat NTT
Salah satu adegan dalam film pendek berjudul Tilik.
Film berdurasi antara 5 menit sampai 10 menit. Masa pengumpulan karya mulai 1 Desember 2023. Peserta yang mengirimkan karya juga berkesempatan mengikuti lokakarya dan pelatihan peningkatan kesadaran dalam penggunaan media sosial serta peningkatan kemampuan dalam pembuatan konten dan produksi film pendek.
Menyongsong kegiatan Festival Film Pendek SOS 2023 itu, Indosat mengadakan serangkaian presentasi di beberapa kampus di empat provinsi, yakni di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Dalam acara media update Indosat di Kota Denpasar, Selasa (21/11/2023), sineas Bali, Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha, menyatakan, film melalui media sosial menghasilkan komunikasi yang berbeda dari film yang ditayangkan melalui televisi atau di bioskop. Melalui Festival Film Pendek SOS 2023, menurut Agung Yudha, para kreator dapat menerjemahkan tema yang diusung menjadi karya film pendek yang menunjukkan idealisme.
