Bukan Hanya di Film, Salah Satu Suku Asli Indonesia Punya Tradisi Memburu Paus, Ternyata Ada di Provinsi...

Sebuah suku yang mendiami Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ternyata memiliki tradisi unik, yaitu berburu paus di setiap tahunnya.

image

MalangNetwork.com - Hewan paus biasanya terkenal dengan badannya yang besar dan ganas. Namun, ada beberapa jenis yang memang tidak menyerang manusia.

Biasanya, kita melihat aksi-aksi memburu paus hanya di film saja. Tapi, ternyata negara tercinta kita Indonesia juga punya suku yang hobinya memburu hewan laut satu ini.

Indonesia memang kaya akan suku, budaya, dan adatnya yang sudah mendunia. Tak heran jika tanah air kita menyimpan banyak rahasia yang belum banyak orang tahu.

Baca Juga: Suku yang Hidup Berpindah di Tengah Lautan, Sampai Jadi Inspirasi Film Avatar

Keanekaragaman yang dimilikinya menjadikan Indonesia kaya akan budaya yang terjaga dari zaman dahulu hingga sekarang.

Salah satu suku yang mendiami Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini contohnya, mereka mahir berburu paus dan bahkan sudah dilakukannya dari sekitar 500 tahun lalu.

Kemahiran mereka bukan semata-mata tumbuh sendiri, melainkan suku ini adalah keturunan dari para pelaut yang ulung.

Baca Juga: Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Ini Unik Mirip Piramida Suku Maya, Bukan di Mojokerto Jatim Tapi di...

Dilansir oleh MalangNetwork.com dari video pada kanal YouTube Jelajah Bumi unggahan 20 Juni 2023, inilah kisah salah satu suku dari Indonesia yang memiliki tradisi memburu paus.

Di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ada suku yang bernama Lamalera, yang sekaligus menjadi nama desa tempat tinggal mereka.

Tradisi yang dilakukan suku ini memang bukan kaleng-kaleng. Mereka melakukan tradisi memburu paus di setiap tahunnya.

Baca Juga: Bukan Phuket, Kampung Unik Ini Ada di Banyuwangi, Warganya Jualan Seafood dan Keturunan Suku Asli Sulsel?

Ketangguhan mereka diakui dunia karena mampu menumbangkan paus besar hanya bermodalkan tombak bambu yang mereka bawa.

Pada bulan Mei hingga akhir Oktober, paus-paus akan melewati laut Sawu. Sebab, setiap tahunnya mereka akan bermigrasi antara Samudra Hindia dan Pasifik.