Asian Games & Asian Paragames, Zero Attack & Zero Accident

JAKARTA - Tidak terasa sudah jika pelaksanaan Asian Games XVIII/2018 sudah semakin mendekat. Sangat bisa dipahami pula jika debaran jantung bisa kian tak teratur jika memperkirakan kelancaran dan kenyamanan dari pesta olaraga terbesar antar-negara Asia itu. Apalagi, pasca Asian Games, akan ada Asian Paragames, kompetisi antar-difabilitas. Jika Asian Games digelar 18 Agustus-2 September, Asian Paragames…

Asian Games & Asian Paragames, Zero Attack & Zero Accident

JAKARTA - Tidak terasa sudah jika pelaksanaan Asian Games XVIII/2018 sudah semakin mendekat. Sangat bisa dipahami pula jika debaran jantung bisa kian tak teratur jika memperkirakan kelancaran dan kenyamanan dari pesta olaraga terbesar antar-negara Asia itu. Apalagi, pasca Asian Games, akan ada Asian Paragames, kompetisi antar-difabilitas. Jika Asian Games digelar 18 Agustus-2 September, Asian Paragames dilangsungkan 8-16 Oktober 2018. Juga di Jakarta dan Palembang.

Panjangnya waktu dari penyelenggaraan dua pesta olahraga benua Asia empat tahun ini sekaligus memperpanjang potensi kekhawatiran terkait ancaman teror. Dalam konteks itu pula sikap Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengenai persoalan pengamanan Asian Games dan Asian Paragames bisa diterima. Wakil rakyat ini memberi perhatian serius pada persoalan pengamanan Asian Games dan Asian Paragames. Dia mengharapkan, serangkaian teror yang marak belakangan ini tak berimbas pada penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara se-Asia itu.

Bamsoet mengatakan, harus ada pengamanan berstandar internasional untuk mengamankan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Sebab, pengamanannya bukan hanya pada venue pertandingan, tetapi juga mencakup keselamatan kontingen peserta Asian Games.

Misalnya, pengamanan arena-arena dan di luar arena, pengamanan akomodasi para atlet dan delegasi lainnya, pengamanan transportasi atlet dan delegasi lainnya, serta pengamanan lalu lintas. Termasuk pula pengamanan teknologi informasi Asian Games dan kegiatan kirab obor.

Bamsoet mendorong TNI dan Polri bekerja ekstra demi mengamankan Asian Games 2018. Dia juga menyinggung perlunya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk aktif terlibat pengamanan Asian Games, terutama dalam hal teknologi informasi.

Bamsoet juga mendorong Kementerian Luar Negeri RI proaktif meyakinkan negara-negara calon peserta Asian Games 2018 bahwa Indonesia dalam kondisi aman. Legislator Golkar itu mengharapkan para duta besar RI di mancanegara bisa memberi penjelasan tentang situasi dan kondisi Indonesia yanog tetap kondusif meski ada teror bom di Surabaya beberapa waktu lalu.

Mendorong Kemenlu melalui duta besar RI yang berada di negara-negara Asia untuk proaktif menjelaskan keadaan keamanan Indonesia tetap baik pasca-peristiwa di Surabaya, Sidoarjo dan beberapa daerah lainnya guna menumbuhkan rasa aman dan percaya kepada kontingen olahraga negara peserta ASIAN Games 2018, demikian dikemukakan Bamsoet.

Persoalan keamanan selama penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games menjadi perhatian semua pihak. Untuk pergelaran dua event berskala internasional itu motonya adalah zero attack dan zerro accident. Untuk itu, semua upaya tentunya harus dikerahkan, dan dimaksimalkan. Masalah pengamanan melibatkan keikutsertaan hampir seluruh unsur, termasuk peran sert masyarakat. Tak sekadar unsur Polri, TNI, serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta berbagai instansi terkait.