Anggota DPR Ingatkan Ancaman Perkembangan Ekonomi Vietnam

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Indonesia harus mengantisipasi pertumbuhan dan pengembangan pesat ekonomi Vietnam di kawasan Asia Tenggara. Menurut  anggota komisi VI DPR Juliari Batubara, Negara tersebut harus menjadi tolok ukur  baru pemerintah dalam memperbandingkan pertumbuhan,  selain Malaysia dan  Thailand.

Anggota DPR Ingatkan Ancaman Perkembangan Ekonomi Vietnam

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Indonesia harus mengantisipasi pertumbuhan dan pengembangan pesat ekonomi Vietnam di kawasan Asia Tenggara.

Menurut  anggota komisi VI DPR Juliari Batubara, Negara tersebut harus menjadi tolok ukur  baru pemerintah dalam memperbandingkan pertumbuhan,  selain Malaysia dan  Thailand.

"Indonesia harus fokus mengejar tiga negara, Malaysia, Thailand dan Vietnam," kata Juliari saat menjadi pembicara dalam diseminasi Kebijaan Penanaman Modal di Dalam Negeri di Semarang, Senin (25/3/2019).

Menurut dia seperti dikutip dari laman Antaranews.com, Indonesia jangan lagi  melihat Singapura dan Brunei Darussalam sebagai tolok ukur dalam pertumbuhan perekonomian.

Ia menjelaskan terdapat dua mesin pertumbuhan ekonomi yang menjadi tumpuan Indonesia saat ini, yakni investasi dan ekspor.

Menurut dia, impor Indonesia masih lebih tinggi dibanding nilai ekspor.

Tantangan ke depan, kata dia, akan semakin berat menyusul larangan ekspor komoditas kelapa sawit Indonesia di Eropa.

Oleh karena itu, lanjut dia, salah satu upaya untuk mendorong peningkatan ekspor melalui penghapusan aturan yabg memperberat perusahaan berorientasi ekspor.

Sementara berkaitan dengan investasi, politikus PDIP tersebut mengapresiasi peluncuran "Online Single Submition" sebagai sistem perizinan satu pintu secara daring untuk mempermudah investasi.

Pada bagian lain,  Direktur Pengembangan Potensi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Iwan Suryana menilai negara seperti Laos dan Kamboja juga harus diperhitungkan di masa yang akan datang dalam perkembangan perekonomian wilayah Asia Tenggara.

Menurut dia, investasi memberi efek domino terhadap penciptaan lapangan kerja. "Salah satu instrumen untuk menyerap tenaga kerja melalui investasi," katanya.