Ana de Armas Jawab Pandangan Negatif Soal Film Blonde

Ana de Armas tidak merasa film Blonde tidak membahas Marilyn Monroe secara negatif seperti yang banyak orang sangka.

Ana de Armas Jawab Pandangan Negatif Soal Film Blonde
image
Jakarta, CNN Indonesia --

Ana de Armas tidak merasa film Blonde yang ia bintangi soal Marilyn Monroe tidak membahas bintang tersebut secara negatif seperti yang banyak orang sangka.

"Saya tak merasa filmnya berbicara buruk soal dirinya. Saya pikir justru sebaliknya," kata de Armas kepada The Hollywood Reporter seperti yang dilansir Screen Rant pada Jumat (3/3).

"Saya rasa film itu berbicara buruk soal lingkungan dan industri film, dan itu pil pahit yang mesti ditelan untuk orang lain dalam bisnis ini," lanjutnya.

Ia juga menilai Blonde yang banyak dicaci oleh para kritikus dan disebut mengeksploitasi Monroe justru membuat penonton merasa terlibat.

Keterlibatan tersebut disebut de Armas dalam aspek latar waktu dalam cerita, serta membuka pandangan publik soal eksploitasi para aktor.

"Kita, para penonton, melakukannya. Dan saya merasa amat mungkin bahwa beberapa orang merasa seolah menjadi sasaran cerita," kata de Armas.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, aktris yang juga menuai banyak pujian atas perannya dalam Blonde tersebut merasa bahwa sambutan atas film itu di luar Amerika Serikat jauh lebih hangat, seperti di Venice Film Festival dan San Sebastian Film Festival.

"Sulit mendengar reaksi negatif itu, tapi kau selalu bisa kembali dengan apa yang sudah dialami. Itu tak akan mengubahnya. Saya punya sutradara dan para aktor yang selalu bisa diajak berbicara," kata de Armas.

"Sesulit-sulitnya mendengar ketika orang tak suka akan filmmu, itulah kenyataannya. Ini bukan sebuah film yang dibuat untuk menyenangkan orang atau untuk membuat orang suka padanya," lanjutnya.

"Ini film yang sulit untuk ditonton," kata de Armas.

Blonde merupakan drama biografi dari sosok ikonis Marilyn Monroe ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Joyce Carol Oates.

Film tersebut mengambil latar dekade emas Monroe pada 1950-an dan 1960-an dengan perhatian khusus pada kehidupan batin dan perspektifnya tentang dunia. Blonde mengaburkan garis fakta dan fiksi untuk mengeksplorasi pergelutan antara jati diri sendiri dan yang ditampilkan kepada publik.

Blonde disutradarai oleh Andrew Dominik dan turut dibintangi Bobby Cannavale, Adrien Brody, Julianne Nicholson, Xavier Samuel, and Evan Williams.

Selain Ana de Armas sebagai Monroe, Blonde turut dibintangi oleh Bobby Cannavale, Adrien Brody, Julianne Nicholson, Xavier Samuel and Evan Williams. Film untuk dewasa ini dapat ditonton di Netflix.

(far/end)