Airlangga: Laporkan jika Ada Perbankan yang Hambat Relaksasi Subsidi Bunga UMKM

BREAKINGNEWS.CO.ID - Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah sangat memperhatikan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Untuk pengusaha UMKM pemerintah sudah memberikan bantuan program relaksasi subsidi bunga.

Airlangga: Laporkan jika Ada Perbankan yang Hambat Relaksasi Subsidi Bunga UMKM

BREAKINGNEWS.CO.ID - Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah sangat memperhatikan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Untuk pengusaha UMKM pemerintah sudah memberikan bantuan program relaksasi subsidi bunga. 

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, saat berinteraksi dengan para pengusaha dari seluruh Indonesia yang tergabung di HIPMI, Kamis (18/06/2020). 

“Kami mendorong bahwa KUR daerah itu sekarang regulasinya sama dengan KUR pusat. Saat ini KUR disubsidi oleh pemerintah sebesar 6 persen selama tiga bulan sesuai dengan aturan POJK nomor 11,” ungkap Ketua Umum Partai Golkar itu.

Pelaku usaha UMKM diminta untuk berkonsultasi dengan perbankan masing-masing, karena aturan tersebut berlaku secara nasional. “Silahkan dibahas secara one on one antara pihak bank dengan pihak debitur,” tambah Airlangga. Ia juga menambahkan dalam hal ini tidak ada aturan tambahan lagi. 

Dalam webinar Kajian Ekonomi HIPMI #4, yang mengambil tema Reset dan Transformasi Ekonomi Mendorong Peran Dunia Usaha dalam Mendorong Percepatan pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga juga siap menampung keluhan dari para pengusaha UMKM terkait hal itu. 

“Kalau ada yang memberikan tambahan persyaratan, silahkan saja dilaporkan ke kantor Menko. Kami akan lihat secara detil, siapa, dimana dan bank-nya apa, nanti saya akan dorong itu dengan OJK, supaya konkret,” ucap Airlangga.

Pasalnya, menurut Menko Perekonomian, pemerintah sudah memberikan subsidi. Artinya bank itu tetap menerima pembayaran bunga, karena bunganya itu yang membayarkan adalah pemerintah. Bahkan pemerintah sudah memberikan subsidi bunga sebesar 35,28 triliun rupiah. 

“Apa bila ada perbankan yang masih menghambat silahkan saja dilaporkan. Tentu dengan nama dengan alamat dengan jumlah kredit yang jelas sehingga kita bisa memonitor. Kebetulan kantor Menko Perekonomian ini menangani KUR dan financial inclusion, sehingga hal ini menjadi perhatian utama,” ungkap Airlangga. 

Menko Perekonomian juga menyatakan, pemerintah berharap kepada semua pengusaha untuk tetap optimistis. “Saya percaya para pengusaha itu selalu di atas rata-rata, oleh karena itu diharapkan bisa mencari jalan keluar di tengah situasi yang tidak menguntungkan ini,” ungkap Airlangga.

Menko perekonomian juga menyatakan jika di dalam krisis setelah pandemi, ekonomi akan tetap tumbuh. Ia mencontohkan pasca krisis 1998, dan krisis 2008, itu grafik ekonomi nasional selalu naik terus. “Krisis itu digunakan untuk me-reset dan untuk mencari jalan keluar agar lebih kuat dan lebih baik,” tambah Airlangga. 

Pemerintah menurut Airlangga, sangat berkepentingan dengan para pengusaha, termasuk HIPMI, agar selalu bisa menciptakan lapangan kerja di tengah Pandemi Covid-19 ini.