5 Film Hollywood yang Pilih Lokasi Wisata Indonesia Untuk Syuting

Menparekraf merilis film-film Hollywood yang memilih destinasi wisata Indonesia sebagai lokasi syuting. Lihat daftar filmnya

5 Film Hollywood yang Pilih Lokasi Wisata Indonesia Untuk Syuting
image

KATASUMBAR – Ada banyak alasan menjadikan destinasi wisata di Indonesia sebagai latar dalam film-film Hollywood.

Selain faktor keindahan alam yang mempesona, gaya arsitektur dari setiap bangunan, hingga tradisi dan budaya yang kental, menjadi beragam alasan Indonesia sangat menarik untuk jadi lokasi syuting film-film berskala internasional.

Menparekraf merilis film-film Hollywood yang memilih destinasi wisata Indonesia sebagai lokasi syuting. Berikut daftarnya :

1. Blackhat

Film hollywood ini syuting di Jakarta pada 2015, dengan bintang utama adalah Chris Hemsworth.

Blackhat mengambil beberapa adegan di Indonesia, yakni Monas, Masjid Istiqlal, dan Bali.

Alasan Masjid Istiqlal jadi lokasi syuting Blackhat karena memperlihatkan mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim, serta arsitektur masjid yang sangat megah dan unik.

Selain itu, film Blackhat juga melibatkan 5.000 penduduk lokal yang menjadi bagian dalam adegan upacara adat di Bali.

Alasannya karena sang sutradara ingin menampilkan tradisi Indonesia yang beragam.

2. Java Heat

Selain Jakarta, Magelang juga pernah menjadi lokasi syuting film Hollywood, yakni Java Heat (2013).

Lokasi syutingnya berada di salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pemilihan Candi Borobudur sebagai lokasi syuting film Java Heat, karena bangunan candi yang sangat klasik dan sudah terkenal oleh masyarakat internasional sebagai warisan UNESCO.

Menariknya, banyak artis lokal ikut memerankan film ini, di antaranya Ario Bayu, Atiqah Hasiholan, Tio Pakusadewo, dan Rio Dewanto.

Film garapan Conor Allyn ini pun memperoleh kesempatan untuk tayang di berbagai festival film internasional.

3. Beyond Skyline

Salah satu lokasi syuting film Beyond Skyline berada di Candi Prambanan, Yogyakarta.

Alasannya, karena Michael Mann (sutradara) tidak menemukan lokasi yang cocok di Laos (latar asli film).

Sehingga Candi Prambanan terpilih sebagai lokasi syuting film ini.

Alasan lainnya, karena Candi Prambanan memiliki arsitektur yang megah, dan memiliki reruntuhan alami yang cocok dengan salah satu adegan dalam film.

Selain Yogyakarta, Beyond Skyline juga syuting di Infinite Studio Batam.

Sekadar informasi, Infinite Studio Batam merupakan salah satu fasilitas syuting yang mumpuni dan bertaraf internasional di Batam.

Mulai dari indoor, outdoor, creature room, hingga sound stage tersedia di studio mega tersebut.

4. After the Dark

Film After The Dark bercerita tentang sebuah kelas filsafat berisi 20 siswa yang ditantang memainkan sebuah permainan.

Film yang rilis 2014 ini menampilkan keindahan alam Bromo, Belitung, dan Candi Prambanan.

Salah satu lokasi syuting After the Dark di Bromo berada di kawasan Pasir Berbisik, yang juga menampilkan latar belakang pemandangan gunung yang sangat cantik.

Sementara Belitung menawarkan birunya air laut dengan ciri khas batuan besar menawan yang sangat alami menjadi latar dalam film ini.

5. Pray Love

Indahnya alam, budaya, dan tradisi Bali yang sangat memesona bisa kita lihat di film Hollywood: Eat, Pray Love yang dibintangi oleh Julia Robert.

Beberapa destinasi yang dijadikan lokasi syuting film Eat, Pray, Love di Bali cukup banyak, yakni Pasar Seni Ubud, Monkey Forest, Tegalalang, Pantai Padang Padang, hingga Rumah Ketut Liyer.

Film ini bercerita tentang Elizabeth Gilbert (yang diperankan oleh Julia Robert) berkelana ke beberapa negara untuk mencari ketenangan hidup.

Salah satu negara yang dikunjungi adalah Indonesia. Di Bali, Elizabeth pun mendapat “cinta” yang ia cari selama ini.