12 Film Indonesia Akan Tayang di BIFF Ke-28 dalam Program Spesial Kebangkitan Sinema Indonesia

Busan International Film Festival (BIFF) umumkan program spesial bertajuk Kebangkitan Sinema Indonesia

12 Film Indonesia Akan Tayang di BIFF Ke-28 dalam Program Spesial Kebangkitan Sinema Indonesia
image

JawaPos.com–Busan International Film Festival (BIFF) mengumumkan program spesial pada Selasa (22/8). Program tersebut bertajuk Special Program in Focus: Renaissance of Indonesian Cinema (Program Khusus dalam Fokus: Kebangkitan Sinema Indonesia).

Dikutip JawaPos.com dari laman resmi BIFF, Selasa (22/8), Indonesia mendapatkan momentum dalam memproduksi berbagai film yang memukau. ”Sejak abad ke-21, perfilman Indonesia, terutama di ranah film independen, telah mengalami kebangkitan yang luar biasa. Film-film ini telah berhasil masuk ke sejumlah festival film bergengsi dan meraih penghargaan terkemuka,” tulis BIFF dalam press release.

BIFF juga menyatakan, saat ini pasar domestik di Indonesia yang merupakan populasi terbesar keempat di dunia, sedang mengalami ekspansi karena peningkatan jumlah layar. Terutama di bioskop multiplex, dengan produksi lokal mendominasi pangsa pasar.

Baca Juga: Ameena Dipakaikan Hijab, Atta Halilintar Bilang Orang Tua Mengarahkan Hal yang Baik

”Sebagai salah satu negara yang industri filmnya pulih paling cepat dari pandemi, Indonesia sedang memperkuat kebijakan budaya untuk menumbuhkan pertumbuhan industri film dan mendukung para sineas Indonesia yang baru muncul,” lanjut keterangan itu.

Program spesial yang menjadi rangkaian acara Busan International Film Festival ke-28, akan digelar selama sepuluh hari. Mulai dari 4 Oktober hingga 13 Oktober di sekitar Busan Cinema Center.

Program itu akan menghadirkan film-film Indonesia yang menarik perhatian dengan karakter-karakter memukau dari berbagai genre. Memperkenalkan enam film panjang, lima film pendek, dan sebuah serial.

Baca Juga: Begini Penampilan Keisya Levronka di Surabaya, Setelah Kisruh Podcast Bareng Marlo

Beberapa sutradara Indonesia akan hadir kembali dalam festival film tersebut. Seperti Mouly Surya dan Kamila Andini, dua sutradara perempuan terkemuka di Asia. Joko Anwar yang diakui sebagai maestro utama dalam genre horor. Edwin dan Yosep Anggi Noen, yang memperoleh pujian di sejumlah festival film bergengsi dunia.

Sorotan juga akan diberikan kepada para sineas muda yang baru-baru ini mulai menarik perhatian. Berikut daftar film beserta sutradaranya:

  1. 24 Jam Bersama Gaspar (2023) - Yosep Anggi Noen
  2. Gadis Kretek (2023) - Kamila Andini, Ifa Isfansyah
  3. Ziarah (2016) - BW Purba Negara
  4. Posesif (2017) - Edwin
  5. Sara (2022) - Ismail Basbeth
  6. What They Don′t Talk About When They Talk About Love (2012) - Mouly Surya
  7. Perempuan Tanah Jahanam (2019) - Joko Anwar
  8. Basri & Salma in a Never-Ending Comedy (2023) - Khozy Rizal
  9. Dancing Colors (2022) - M. Reza Fahriyansya
  10. Laut Memanggilku (2021) - Tumpal Tampubolon
  11. Vania on Lima Street (2022) - Bayu Prihantoro Filemon
  12. Where the Wild Frangipanis Grow (2023) - Nirartha Bas Diwangkara

Program khusus Kebangkitan Sinema Indonesia telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sehingga menghasilkan perluasan undangan para tamu.

Sutradara dan aktor dari setiap film yang menjadi bagian dari program itu, dijadwalkan akan mengunjungi Busan dan berpartisipasi dalam berbagai acara. Salah satunya, Guest Visits (GV), sebuah acara untuk berbagi pengalaman mendalam mereka dengan penonton.